Bab 2 : Sebuah Awal (1)

7.7K 731 4
                                    

"Tuan Leon saatnya anda untuk bangun"

Suara pria paruh baya terdengar olehnya, sentuhan pria paruh baya itu terasa hangat, Leon membuka matanya dan mulai meregangkan badannya.

"Tuan.. Saya telah menyiapkan bak mandi untuk anda"

"Terimakasih Jhon aku akan segera mandi"

"Tidak perlu berterima kasih tuan, itu sudah menjadi tugas saya"

Jhon tersenyum lembut kepada Leon, namun entah kenapa Leon merasa dingin dibelakang lehernya karena melihat senyuman pria paruh baya itu.
Leon akhirnya menuju ke kamar mandi dan berencana memikirkan hal yang akan dia lakukan kedepannya.

"Ha... Setidaknya air hangat ini bisa meredakan sakit kepalaku sejenak"

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Leon mengetukkan jarinya dipinggiran bak mandi.

"Leon kennard... Anak ke 3 dari duke kennard yang digosipkan tidak bisa menggunakan sihir dan disebut anak terkutuk karena fisiknya tidak seperti keturunan kennard yang lain"

Ck..

Leon mendecakkan lidahnya

" Tidak bisa menggunakan sihir ya.. Mungkin semua orang disini belum tahu bahwa dijantung Leon terdapat kutukan yang membatasi penggunaan Mana-nya"(1)

Leo tahu hal tersebut karena dia sudah membaca novelnya walaupun hanya satu musim saja. Saat itu Leon sedang menuju ke pesta perburuan untuk menyusul ayah dan kakaknya. Namun, dipertengahan jalan dia diserang oleh goblin dan orc. (2)

"Leon saat itu ketakutan karena semua prajuritnya telah tewas, oh ya disebutkan ada iblis kelas menengah yang memimpin goblin dan orc itu"

Leo berusaha mengingat apa hal yang terjadi setelahnya. Iblis yang memimpin kawanan goblin dan orc sepertinya tidak berusaha menyerang Leon. Iblis itu malahan tersenyum dingin kepadanya sambil berkata.

"Leon kennard, seorang yang selamat dari kutukan tuanku, aku harus membawamu kembali seperti yang diperintahkan nya"

Iblis itu lalu memukul  leher belakang Leon dan membuatnya pingsan. Hal yang mengejutkan adalah Leon mendengarkan gumaman Iblis itu pada saat diperjalanan. Iblis itu berbicara tentang Leon sebenarnya memiliki Mana yang sangat kuat, namun mana itu disegel oleh kutukan tuannya.

Kabar bahwa Leon diserang tidak sampai ke pesta perburuan dan duke kennard mengetahui bahwa Leon telah diserang saat dia sudah berada di kastilnya. Novel itu berakhir seperti itu saja di musim pertamanya.

"Hm.. Ini berbau amis"

Senyuman licik tergambar di wajah Leo

"Bahwa novel ini diakhiri musim pertamanya dengan adegan penculikan ku sangat terlihat mencurigakan, aku bahkan bukan tokoh utama namun mengapa menjadi sorotan untuk akhir musim pertama? "

Dibawa kemanakah Leon, ataukah dia masih hidup setelah diculik. Hal hal ini membuat Leo pusing memikirkannya. Namun, Leo tiba tiba menjilat bibirnya dan tersenyum.

"Hm.. Layak dicoba"

Leon bangkit dari bak mandi dan melilitkan handuk berwarna putih dipinggangnya. Dia lalu kembali ke kamar dan disambut oleh pelayan setianya Jhon.

"Mari saya bantu untuk berganti pakaian dan setelah itu pergi ke ruang makan untuk sarapan bersama Duke"

"Ya.. Tentu"

Setelah berganti pakaian Leon segera menuju ke ruang makan, diperjalanan dia memikirkan apa yang akan dia bicarakan pada duke.

Ck ck

Leon mendecakkan lidahnya

"Karena Leon sudah dikenal sebagai anak yang tidak berguna dan tidak diharapkan kemampuannya maka aku hanya akan melakukan apa yang mereka bicarakan"

Leon tersenyum licik

Pintu besar dibuka, nampak ruang makan beserta macam macam makanan yang tampak terlihat lezat tersedia diatas meja makan. Di sana hanya ada Duke karena ferlyn sedang menjalankan misi dan jeremy berada di Academy.

"Salam kepada yang mulia Duke, maaf saya sedikit terlambat untuk menuju ruang makan"

Duke sedikit mengerutkan keningnya, Leon selalu memanggilnya ayah namun mengapa ia memanggilnya yang mulia saat ini?.

"Duduklah dan segera makan sarapanmu"

Leo tidak tahu apakah Duke benar-benar peduli pada Leon atau tidak, karena di novel Duke hanya memberikan apa yang Leon butuhkan kepada pelayan dan pada saat kutukan Leon kambuh Duke tidak pernah ada untuk menjenguknya.

Sunyi.. Hanya ada suara alat makan yang digunakan mereka berdua. Para pelayan sudah biasa akan hal seperti ini, Duke dan Leon tidak terlalu dekat untuk mengobrol seperti hubungan ayah dan anak pada umumnya.

"Yang mulia, saya meminta izin untuk pergi menuju ke Perpustakaan kerajaan"

Leon dengan santai meminta izin kepada Duke sambil membersihkan mulutnya menggunakan sapu tangan.

"Dan yang mulia saya juga meminta uang saku bulanan saya dinaikkan, saya rasa uang bulanan yang diberikan pelayan terlalu sedikit untuk saya saat ini"

Alis Duke berkedut, Duke hampir menjatuhkan sendok dari tangannya namun ekspresinya kembali normal dengan cepat.

"Hm.. Lakukan apapun yang kau mau"

"Terimakasih yang mulia"

Duke meninggalkan ruang makan untuk menuju ke ruang kerjanya. Sesampainya di sana Duke mengangkat tangannya, seorang kesatria bayangan muncul secepat kilat di hadapannya.

"Ikuti Leon kemanapun dia berada, bantu dia jika terjadi masalah mendesak, tapi jangan keluar kalau dia masih bisa mengatasinya"

Kesatria bayangan tersebut lalu menghilang. Duke mengerutkan keningnya, pasalnya Leon bahkan tidak pernah keluar kastil sedari dulu, Leon hanya keluar kastil jika ada acara yang menyangkut keluarga kerajaan. Bahkan dia meminta uang bulanannya ditambah?. Ini cukup lucu.

Leon berjalan menuju ke kamarnya sembari berfikir di sepanjang jalan.

"Aku akan mencari buku tentang sihir saat berada di perpustakaan, oh ya.. Aku juga ingin sedikit jalan-jalan di ibukota. Uh.. Pasar mungkin tujuanku berikutnya"

Leon berencana mencari tahu bagaimana cara untuk melepaskan kutukannya ataupun jika tak bisa, Leon ingin mencari cara untuk menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkan dari kutukannya. Hei.. bahkan jika Leon sudah di kenal tidak berguna dan menyerah pada takdirnya tapi Leo tidak mau merasakan sakit setiap bulannya karena kutukan Iblis keparat itu!

.
.

Nb:
(1) Mungkin beberapa orang belum tahu tentang istilah (Mana). Mana itu kayak sebuah energi yang lu butuhin buat ngeluarin sihir, intinya gitu deh.

(2) Gw kaga typo, Leo itu nama jiwa yang merasuki tubuh Leon.

The Cursed Son From Duke FamilyWhere stories live. Discover now