Bab 38 : Kebenaran (3)

1.3K 149 2
                                    

Cting

Aurel memblokir belati yang tak terlihat dengan senapan airnya.

"Noah, arah jam 9!"

Boom!

"Ugh"

Sebuah bilah angin mengenai tubuh Noah.

Sial

Aurel tidak bisa terus terusan menuntun Noah selama pertarungan ini, Musuh ada tiga orang sedangkan mereka hanya berdua. Itupun bisa dikatakan buta sebelah.

"Sialan, kau bajingan pengecut! "

Noah geram, ia merasa menjadi beban dalam pertarungan ini. Ia tidak bisa melihat musuhnya.

"Hahahaha, lihatlah.. kalian berdua nampak menyedihkan! "

Suara dari seseorang yang berkamuflase menggema dalam ruangan tersebut.

Syut!

Aurel menggunakan kesempatan ini untuk melacak salah satu musuhnya.

"Kena kau"

Senapan air milik Aurel mengenai salah satu targetnya.

"Beraninya kau! "

Darah menetes dari pipi penyerang A.

Aurel melihat Noah.

"Mengerti? "

Noah memahami apa yang dimaksud oleh Aurel.

...

BOOOM!

Sebuah ledakan menghancurkan salah satu pintu gua.

"Musuh datang!"

Seru penjaga A.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki membuat penjaga bersiap pada posisi mereka.

"Hah! Jangan bercanda!. Berani - beraninya bocah sepertimu seorang diri masuk kedalam sini" Ucap penjaga B

Leon menampakkan dirinya pada musuh.

"Hei, ada yang aneh. Aku tidak bisa merasakan aura sihir di tubuhnya, dia tidak memiliki mana! "

Penjaga C sedikit khawatir.

"Apa yang kau khawatirkan! Dia bocah, sendirian, dan tidak bisa menggunakan sihir. Bukankah dia seperti tikus yang masuk ke kandang harimau"

Penjaga D menguap bosan.

"Cepat selesaikan dia, jangan banyak bicara! "

Penjaga A memerintahkan anggotanya untuk segera menyerang Leon.

Tap

Tap

Tap

Sedangkan Leon dengan ekspresi datarnya terus melangkah maju tak peduli apa yang musuh bicarakan tentangnya.

~Elemen petir, datanglah keagungan sejati.

Penjaga B merapalkan mantranya dan sebuah lingkaran sihir mengeluarkan cahaya kilat kuning yang melesat menuju Leon.

Crssst

"Huh.. Matilah" Ucap penjaga B

Ctas!

Kilatan petir itu seketika menghilang.

Leon menangkis serangan tersebut hanya dengan menggunakan satu tangannya.

The Cursed Son From Duke FamilyNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ