Bab 35 : Yang benar saja (3)

1.6K 179 7
                                    

"Sial, ketat sekali penjagaannya"

Setelah sepakat untuk menolong Tian, anggota bayangan bulan mengikuti arahan Tian untuk menuju ke lokasi gua yang ia maksud.

"Tunggu, mengapa kamu bisa mengetahui lokasi ini lagi jika sebelumnya kamu mengatakan bahwa sedang tersesat? "

Tidak bisa dipungkiri, Aurel masih curiga dengan Tian. Bisa saja Tian adalah umpan musuh untuk menarik mereka ke dalam sebuah perangkap.

"Aku tidak bohong!. Aku benar-benar sedang tersesat di hutan ini. Aku bisa menghapal jalan kembali kemanapun aku pergi. Namun, entah mengapa aku tidak bisa kembali ke desa Aran. Aku seperti hanya berkeliling dihutan ini tanpa arah tujuan"

Tian menjelaskan dengan panjang lebar bahwasanya ia tidak berbohong.

Leon percaya, dari sorot mata Tian, ia tidak menemukan sedikit pun keraguan.

"Kak-"

"Iya iyaa aku percaya"

Aurel memotong ucapan Leon, ia sudah paham bahwa Leon tetap akan bersikeras masuk ke gua itu.

"Uh.. Lalu bagaimana kita bisa masuk kak? Penjaganya lumayan banyak"

Angga melihat ada total 6 penjaga di sekitar pintu gua.

"Tenang saja, mengendap-endap dan menyergap adalah salah satu keahlian dari pasukan kita"

Noah tersenyum kearah Aurel saat menjawab pertanyaan Angga.

Memang licik, namun pasukan bayangan bulan memiliki ciri khas yang menyerang musuhnya dari balik bayangan atau bisa dibilang secara sembunyi - sembunyi.

"Baiklah begini rencananya.... "

. . . . .

"Kabut?"

Salah satu penjaga bertanya tanya mengapa kabut tebal menyelimuti hutan area ini.

"Hei apa kalian-"

Bugh

Ketika ia hendak memanggil rekannya, sebuah pukulan keras mendarat di perutnya hingga membuat penjaga itu tak sadarkan diri.

"Ada yang tidak beres"

Salah satu dari penjaga menyadari bahwa ini bukan kabut biasa, ia juga tidak bisa mendengar suara rekan rekannya.

Ia melangkah mundur untuk segera masuk kedalam gua, namun...

Buah

"Baiklah, ini yang terakhir"

Leon, pelaku dari jatuhnya para penjaga, tersenyum licik.

Wosh

Aurel, Noah, Angga, serta Tian yang berada di gendongan Angga menyusul Leon setelah Aurel memastikan para penjaga telah ditumbangkan oleh Leon.

"Kerja bagus Leon"

"Hehe, tentu. Ini juga karena rencana dari kak Aurel"

30 menit sebelumnya

"Baiklah begini rencananya, Aku akan mengeluarkan kabut tebal sekali lagi, itu akan mengacaukan indra mereka. Namun hanya Leon yang akan menyergap mereka."

Aurel mengatakan hal tersebut sembari menatap Leon.

"Haaah? Mengapa hanya Leooon, aku juga mau ikut menyerang merekaa kaak... Lagipula sendirian apakah tidak terlalu berbahaya bagi Leon? "

Angga merengek tidak setuju setelah mendengar penjelasan dari Aurel.

"Hmm.. Sepertinya kau paham Noah"

The Cursed Son From Duke FamilyWhere stories live. Discover now