Bab 8 : Akademi (2)

4.7K 616 6
                                    

"Tes kedua akan menguji kepekaan dan intuisi kalian"

"Kalian akan dihadapkan dengan puluhan bahkan ratusan anak panah, hindari anak panah itu selama 30 detik dan kalian tidak boleh menggunakan sihir"

Suara komandan pasukan pertama membuat ricuh penonton dan peserta tes.

"Kalian tidak boleh menggunakan sihir namun boleh menggunakan senjata kalian"

Para peserta dituntut untuk menghancurkan anak panah itu dengan senjata mereka atau mereka bisa menghindari anak panah tanpa menghancurkannya.

Leon termenung disana, dia tidak ahli dalam senjata apapun dari pedang sampai panah ia tak pernah memegang nya. Leon pun sekarang tidak membawa senjata apapun.

"Hei bocah tidak perlu khawatir, aku akan menuntunmu untuk menghindari semua anak panah itu nanti"

"Kau hanya harus bergerak menuruti intruksi ku bocah"

Leon tersenyum menganggukkan Kepalanya, setidaknya dia bisa menghindari beberapa anak panah nanti berkat bantuan Undine.

"Baiklah, tes tahap kedua... Dimulai"

Setelah mendengar intruksi dari komandan,

tiba tiba ratusan anak panah muncul dari atas arena menghujani para peserta tes.

Gila..

Mata dan tangan Leon sedikit bergetar.

"Tidak perlu takut seperti itu bocah, tutup saja matamu jika takut dan dengarkan intruksi ku"

Perkataan undine menenangkan Leon, Leon segera menutup matanya dan melakukan apa yang diperintahkan undine.

"Ke kiri, mundur, ke kanan, berguling kedepan"

Leon mengikuti semua intruksi yang disebutkan undine. Duke kennard disana sedang meresmas tangannya sendiri, dia seperti ingin melompat dari kursi penonton dan segera membawa anaknya pulang.

Sedangkan disebelah sana peserta dengan nomor punggung 18 dengan santai diam ditempat dan menebas semua anak panah yang menujunya menggunakan pedang.

Para penonton terlihat kagum dengan pangeran ke 3 itu, dia nampak sangat terlatih dari kecil.

"Hebat sekali pangeran ke 3 Ram seperti tidak ada celah untuk anak panah melukai dirinya"

"Ya kau benar dia seperti sudah terlatih"

"Hei lihatlah disana, anak terkutuk itu menghindari semua anak panah dengan menutup matanya, apa dia sudah tidak waras? "

Suara penonton memenuhi arena, terlihat banyak para peserta yang berhasil menghancurkan anak panah, namun tak banyak dari mereka juga ada yang terkena luka goresan anak panah.

"Hei bocah, tinggal 5 detik lagi bertahanlah! "

Undine menyemangati Leon karena Leon terlihat kelelahan menghindari hujan anak panah.

"Baiklah tes kedua telah selesai"

Suara komandan pasukan pertama sontak menghentikan semua anak panah, peserta di arena akhirnya bisa bernafas dengan lega.

Leon disana berhasil menyelesaikan tes tanpa terluka namun, dia terlihat sedikit berantakan. Banyak peserta yang juga berhasil di tes kedua ini.

Leon menatap pangeran ke 3. Ram tampak berdiri dengan santai seperti tidak terjadi apa apa.

"Pftt.. Sudah kuduga dia memang Bajingan yang kuat"

Leon tertawa dalam hati karena melihat pangeran ke 3 itu tidak mengeluarkan keringat setetes pun.

The Cursed Son From Duke FamilyWhere stories live. Discover now