Bab 37 : Kebenaran (2)

1.5K 178 6
                                    

Dug..

Merubah manusia menjadi iblis?

Apa itu mungkin?

Anak-anak dalam tabung itu..

Pembuluh darah mereka menghitam, dan kulit mereka seperti mengelupas.

"Astaga.. "

Aurel menutup mulutnya, tak percaya akan apa yang telah ia dengar dan lihat.

"Kita harus segera menghancurkan tabung - tabung ini"

Noah geram melihat anak anak kecil yang tak bersalah menjadi bahan eksperimen seperti ini.

"Tian, dimana adikmu? "

Leon melihat Tian yang sedang gusar.

"Sebenarnya.. Ada hal lain yang aku ketahui"

"Kalian lihat selang yang saling terhubung di setiap tabung itu? Seperti yang kukatakan tadi, cairan dalam selang itulah yang membuat mereka akan menjadi seperti iblis"

"Dan salah satu komponen dalam cairan itu adalah.. Darah adikku"

Penjelasan Tian membuat pasukan bayangan bulan terkejut.

"Lalu dimana adikmu berada?"

Leon bersikap tenang.

"Diruangan utama, hanya aku dan adikku yang disekap diruangan itu"

Banyak pertanyaan dalam benak Leon.

Mengapa darah adik Tian menjadi salah satu komponen untuk merubah manusia menjadi iblis? Siapa sebenarnya Tian dan adiknya ini?.

"Sepertinya kita harus membebaskan adik Tian terlebih dahulu"

"Benar"

Opini Leon disetujui oleh Aurel.

Lantas mereka berjalan melewati puluhan tabung didalam ruangan itu.

Saat sedang ditengah perjalanan..

Swish!

Puluhan belati yang telah dilapisi elemen  petir menuju kearah pasukan bayangan bulan.

Boom!

Itu menyebabkan ledakan saat mengenai targetnya.

"Akhirnya kalian menampakkan diri"

Suara lantang Aurel menggema diruangan ini.

Belati itu sudah dihalang oleh elemen tanah milik Noah.

"Ah.. Kurasa kita memiliki nona penyihir tipe sensor disini "

Ucap seseorang yang keluar dari mode kamuflase nya.

Terdapat tiga orang yang muncul dari dinding pilar ruangan ini.

Aurel tahu, sejak pertama kali masuk diruangan kedua ini mereka sedang diawasi.

"Kurasa kau cukup hebat nona, jika sampai bisa merasakan kehadiran kita bertiga"

Tidak semua penyihir tipe sensor itu peka, mereka memiliki tingkatkan nya sendiri.

"Leon, Angga. Kalian pergilah, biarkan aku dengan Noah yang membereskan ini"

Aurel tidak mau membuang buang waktu, ia ingat bahwa tengah malam adalah tenggat waktu mereka.

"Tapi kak-"

"Percayalah padaku dan Noah, lagipula kami sudah tau akan kemampuan diri kami masing-masing"

Aurel sudah tahu akan kemampuan Noah, begitu pula sebaliknya. Mereka sudah banyak menjalani latihan dan misi bersama.

"Baiklah"

Leon dan Angga lantas berlari menuju ke ruangan berikutnya bersama Tian yang sedang dalam gendongan Angga.

"Heh.. Kalian fikir bisa lari begitu saja? "

Swish

Mereka kembali ke dalam mode kamuflase nya.

Cuu

Bola air kecil melesat dari telunjuk jari Aurel.

Ctas

Itu mengenai dinding, dan hampir mengenai targetnya.

"Hei, lawan kalian adalah kami berdua"

Aurel meniup jari telunjuk nya, seperti seseorang sedang meniup sebuah pistol.

"Heh.. Baiklah jika begitu"

Musuh Aurel tersenyum ketika keluar dari mode kamuflase nya.

......

"Apa tempat nya masih jauh? "

"Oh iya, kalian berdua itu sebenarnya siapa? Kenapa darah adikmu bisa menjadi komponen itu"

Angga terus mengoceh kepada Tian, ia penasaran.

"Sebentar lagi kita akan memasuki ruangan utama, dan untuk darah adikku aku juga tidak tahu alasan dibaliknya."

"Ah begitu.. "

Itu membuat Angga sedikit kecewa.

"Ah.. Ini pintunya"

Mereka dihadapkan sebuah pintu.

"Didalam banyak sekali penjaganya"

Tian memperingatkan Leon dan Angga sebelum memasuki ruangan itu.

~~~

"Undine, apakah kau bisa merasakannya"

"Ya, ada sekitar 5 orang didalam ruangan ini, namun tak sekuat 3 orang yang dilawan oleh seniormu"

"Ah baiklah"

~~~

"Angga, aku punya rencana"

Leon memberikan sebuah rencana kepada Angga sebelum memasuki ruangan tersebut.

"Hehe, boleh dicoba"

Angga tentu menyetujui nya.

.

.

.

.

Halo, udah musim hujan belum ditempat kalian?

Bjir, yang ngebaca 300an orang tapi yang vote cmn 15an orang v: , tapi gpp makasih yang udah nyempetin baca yaa😁

See ya!

The Cursed Son From Duke FamilyWhere stories live. Discover now