Part 33

237 19 2
                                    

"Aku akan meminta sesuatu yang mahal dan sulit. Nanti kalau aku tagih, jangan pura-pura pikun soal taruhan kita," kata Bian sebelum memasuki gate. Ryan menanggapi itu dengan embusan napas jengkel.

"Apa kamu nggak takut? Gimana kalau dia beneran minta sesuatu yang nggak mau kamu kasi?" tanyaku pada Ryan.

"Kalau keterlaluan, apa kamu pikir aku akan mengabulkan taruhan yang nggak ada surat perjanjiannya? Aku cuma mau mengabulkan satu permintaan, bukannya mengijinkan diriku dibully. Dia akan tahu itu. Dia mungkin sedang mikirin sesuatu yang mau aku kabulkan. Mungkin urusan bisnis."

"Kenapa kedengarannya kamu lebih ngerti kak Bian daripada aku?"

"Sayang, kami lahir di lingkungan yang sama. Kami tahu aturan mainnya. Bukan berarti aku lebih kenal dia daripada kamu."

Ah, aku lupa soal itu. Ini wajar, tetapi aku agak kaget karena menyadari kalau ada sesuatu yang dipahami oleh mereka berdua tanpa perlu mengatakannya. Tiba-tiba aku berada di posisi yang asing.

Kalau diperhatikan, Ryan dan Bian memang memiliki banyak kesamaan. Meski sifat mereka jauh berbeda, lingkungan yang membesarkan mereka cukup mirip, tidak sepertiku yang seperti alien ketika memasuki SMA yang sama dengan Ryan. Mungkin karena itu juga, setelah banyak berinteraksi dengan Bian, aku mulai paham bagaimana caranya bersikap di depan teman-teman sekolahku. Dia sendiri yang memberikan petunjuk ketika aku bekerja jadi waiter di restorannya.

Sekarang, ketika diingatkan akan hal ini lagi, aku jadi berpikir kalau tidaklah sulit bagi Bian untuk memahami Ryan. Mereka sepertinya punya cara sendiri untuk mengurai kerumitan hubungan mereka. Aku mungkin hanya perlu menunggu dan membiarkan semuanya selesai dengan sendirinya.

***

Musim semi berlalu kemudian dilanjutkan musim panas. Aku sibuk menyelesaikan semua perkuliahan termasuk mulai menulis skripsi. Aku tidak mau kuliah terlalu lama dan berharap menyelesaikan skripsiku lebih awal. Bersekolah sebenarnya bukan sesuatu yang aku nikmati untuk saat ini. Aku ingin segera bekerja.

Pelatihanku dengan Emily masih berlanjut. Meski Ryan tidak mau aku berurusan dengan Red Perilla, Emily merasa kalau keahlianku tetap bisa dipakai di posisi lain. Selain itu, tidak ada salahnya menambah pengetahuan baru. Kami juga keluarga, jadi aku perlu tahu apa yang terjadi di dalam keluarga agar paham apa yang perlu dilakukan kalau terjadi apa-apa.

Dari penjelasan Emily, aku baru mengetahui kalau ekonomi terstruktur tidak hanya bergerak di sektor terang tetapi di sektor yang tabu juga. Prostitusi, narkoba, penipuan, judi, pencurian, bahkan pembunuhan, adalah hal-hal yang menggerakkan sektor underground yang jauh dari pengamatan rakyat biasa. Di area tersebut, semuanya halal dan yang bisa berkuasa adalah orang yang cerdik, mendominasi, serta tidak punya rasa takut. Biasanya, sektor tabu tidak akan bercampur dengan sektor biasa. Namun, pengecualian selalu ada.

Contohnya saja di Jakarta. Mafia yang paling berpengaruh adalah Zephir. Orang itu bahkan memiliki banyak bisnis legal dan terkoneksi dengan banyak pengusaha. Sebagai mafia yang berkuasa selama lebih dari 20 tahun, Zephir mendominasi sekitar 40% bisnis ilegal. Sementara itu, mafia-mafia lain terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok kecil.

Awalnya, Red Perilla tidak berniat menyentuh sektor ilegal itu. Pertama, karena Zephir sulit diajak bekerja sama dan serakah. Kedua, karena mencoba menyepak Zephir hanya akan membuang-buang terlalu banyak waktu, uang, dan tenaga. Namun, terjadi perubahan besar selama dua tahun terakhir. Karena perubahan itu, Red Perilla merasa ada kesempatan menguasai sektor itu dengan modal minimum.

Selama dua tahun terakhir, mafia-mafia kecil di luar Zephir akhirnya bekerja sama, seakan-akan membentuk aliansi. Dalam periode bersamaan, pemimpin-pemimpin baru mengambil alih kontrol klan mereka dari generasi pimpinan sebelumnya. Anehnya, semua boss mafia generasi baru tersebut adalah kawan dekat. Ketika satu di antara mereka ingin menjatuhkan generasi atasnya, yang lain akan membantu orang itu menduduki tahta. Strategi itu sebenarnya agak tabu, mengingat klan-klan kecil itu tidak pernah mencampuri urusan internal klan lain. Namun, generasi yang dijatuhkan tidak punya kesempatan untuk protes karena generasi baru mengubah tatanan organisasi dengan cepat. Sebelum mereka sempat menyelidiki siapa yang bekerja sama dengan siapa, tapuk kepemimpinan mereka sudah direbut terlebih dahulu. Aliansi baru terbentuk dan memiliki potensi untuk mengancam dominasi Zephir.

RYVAN 3 - The Past and The Future (Pembully Itu Ternyata Jatuh Cinta Padaku)Where stories live. Discover now