Part 20

30 5 2
                                    

Hai guys ..
Happy reading:)

***

AUTHOR POV

Suara dering telepon mengalihkan Raksa dan Raveena untuk kembali ke dunia nyata. Raveena langsung mencari handphone-nya dan ternyata itu panggilan dari Dewi. Kenapa ya?

“Dari manajer aku?” ucap Raveena meminta izin kepada Raksa untuk mengangkatnya.

“Angkat dulu.” Balas Raksa.

Raveena mengangkat panggilan itu, “Halo Dew. Kenapa?” tanya Raveena.

“Lo dimana sih, kata Dimas di toilet, kok gak pulang-pulang. Dimas udah cek ke toilet dan gak ada lo! Ke mana lo? Terdengar suara Dewi yang kencang. Sepertinya dia marah, tapi Raveena tidak masalah dengan itu.

“Gue ada di toilet lantai 10, tadi di toilet lantai 9 ramai. Jadi aku naik.” Ucap Raveena mulai berasalan. Raksa yang mendengar itu hanya tersenyum geli.

“Terus kenapa lama banget?” Tanya Dewi lagi. Anjir .. ini orang ribet amat.

“Benerin make up, emang ada apa sih? Ada problem? Gue di suruh tampil lagi?” tanya Raveena karena kemungkinan kalau Dewi mencari-cari dia pasti ada problem.

“Lo lupa? setengah jam lagi ada wawancara, jangan lupa kasih jawaban yang bagus. Satu lagi, Pak Raksa gak jadi ketemu.” Mendengar kalimat terakhir Raveena hanya tersenyum geli. Gimana mau datang, orang doi ada di sebelah gue.

"Inget kok. Bentar lagi gue ke sana." Kata Raveena yang langsung mendapatkan marahan dari Dewi.

"Gak usah bentar-bentar. Sekarang!"

Lebih baik Raveena mematikan sambungan teleponnya terlebih dahulu daripada mendengar omelan itu. Ketika itu Raksa langsung bertanya, “Kenapa ketawa?”

“Manajer aku bilang, kamu batalin pertemuan nanti ya? Kenapa?” tanya Raveena penasaran.

“Orang yang pengen aku temuin sekarang, udah ada disini!” Ucap Raksa yang spontan membuat Raveena langsung salah tingkah. Act fool, act fool,act fool.

“Udah ahh .. aku mau turun, ada wawancara.” Ucap Raveena mengalihkan pembicaraan itu. Udara juga semakin dingin.

“Aku juga ada wawancara. Bareng aja.” Kata Raksa, entah perintah atau dirinya yang menginginkannya. Tapi itu justru membuat masalah untuk Raveena.

"Wawancara apa?" Tanya Raveena penasaran. Jangan-jangan, jangan sampai.

"Ya ada-lah." Balas Raksa dengan tersenyum jahil sambil menatapnya dengan intens.

"Jangan dilihatin gitu. Jadi Nanti gak fokus aku.” Kilah Raveena dengan sebal.

“Emang saya buat kamu gak fokus?” Kata Raksa dengan mengeringkan matanya dengan geli.

“IYA!!” Karena kesal Raveena meninggalkan Raksa dengan berjalan cepat menuju pintu lift untuk turun. Raksa memanggil nama Raveena namun dia hiraukan. Siapa suruh bercanda mulu! Raksa hanya tersenyum melihat tingkah Raveena dan mengejar Raveena.

***


Raveena keluar terpisah dengan Raksa, dia meninggalkan Raksa dan masuk lift sendiri. Raveena takut, saat sampai di bawah ternyata banyak orang dan banyak berita. Nanti aja gue minta maaf.

Saat sampai di lantai 9 dan berjalan menuju ke ballroom, belum sampai masuk ke ballroom dia sudah dihadang oleh Dewi dan Dimas.

“Dari mana aja sih?” Kata Dimas mengawali pembicaraan dan belum sempat Raveena menjawab Dewi terlebih dahulu sudah menarik Raveena menuju salah satu ruangan di hotel ini yang tidak jauh dari ballroom.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Querencia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang