Prolog

175 64 32
                                    

Hai guys ...
My first story yeay ... ✌️
Semoga kalian suka 🤗

Happy reading :)

***

Suara Raveena mengisi ballroom salah satu hotel di Jakarta. Sang pengantin terlihat bahagia melihat penampilan Raveena, seorang penyanyi papan atas di Indonesia.

Suaranya mampu memikat banyak telinga dan menarik perhatian mata.
Terakhir nada tinggi yang akan Raveena ambil untuk mengakhiri penampilannya malam ini sangat sempurna. Sempurna seperti malam yang berlalu dan malam yang akan datang.

Tepuk tangan dari semua tamu undangan di acara pernikahan dari seorang pengusaha minyak sawit dan desainer baju terkenal, Icco dan Claudia, membuat sudut bibir Raveena tertarik ke atas.

Banyak pasang mata menatapnya kagum. Namun Raveena merasakan ada satu pasang mata yang menatapnya dari lagu pertama sampai lagu keduanya dengan sangat intens.

Bahkan saat dia sudah menyelesaikan lagunya, Raveena merasa seseorang itu menatapnya dengan tatapan berbeda hingga saat dia turun panggung. Tetapi saat dia berusaha mencari tiba-tiba Dimas, asistennya memanggil dan menariknya menuju ruang istirahat.

"Suara lo bagus banget sayyy." Kata Dimas saat mereka menuju ruang istirahat.

"Thanks beb." Jawab Raveena dengan gaya lemah lembutnya menyesuaikan Dimas yang gemulai. Xixixi.

Dimas memang laki-laki asli, tapi Tuhan menciptakan dia lebih lembut dan alus dari kebanyakan laki-laki biasanya. Dimas adalah salah satu support sistem dalam hidup Raveena. Dia bisa menjadi penghibur dikala hidupnya hancur.

"Beb, lo lihat gak? Ada orang yang natap gue intens banget waktu gue lagi manggung?" tanya Raveena masih penasaran dengan perasaannya.

"Lihat dong." jawab Dimas.

"Siapa dim? Kasih tahu gue!" tanya Raveena benar-benar penasaran.

"Yang gak tahulah say! Orang yang nonton lo banyak banget." Jawaban Dimas seketika membuat wajah Raveena cemberut.

"Kenapa say?" tanya Dimas tampak penasaran.

"Gak apa-apa"

"Kalau cewek bilang gak apa-apa berarti ada apa-apa. Cepet bilang ke gue? Ada haters lo ya?" Dimas memang laki-laki paling paham dan peka dalam dua puluh empat tahun hidup Raveena, mungkin karena Dimas kebanyakan teman perempuan, jadi lebih mudah paham.

"Bukan. Udahlah gak penting." Raveena langsung masuk ke salah satu kamar hotel untuk membersihkan diri dan beristirahat karena mulai besok pagi dia harus menyiapkan diri untuk tampil dalam perayaan ulang tahun salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia.

Namun tanpa Raveena dan Dimas sadari ternyata dari tadi ada yang mengikuti mereka.

"Namanya Raveena Ayunda. Penyanyi pop yang cukup terkenal dan baru bulan kemarin debut sebagai pemain film. Itu sekilas hal tentang dia, besok akan saya kirimkan data lebih lengkapnya." Ucap laki-laki dengan setelan hitam lengkapnya.

"Saya tunggu." Jawab Raksa Buwana Putra.

Manis. Batin Raksa

Kemudian mereka meninggalkan lorong hotel itu.


***


Vote and comment, jangan lupa guys ..
Thank you :)
See you on the next chapter :)

Querencia Where stories live. Discover now