HABROMANIA 2/42: To Built Relationships II.

480 36 4
                                    

Sebulan telah berlalu dengan cepat, tanpa kabar dan tanda-tanda kemunculan Sakatoshi. Meskipun beberapa anak buah Kishi Kaisei ada yang ditugaskan memantau aktifitas jalanan di Kota Sagamihara, tetap saja membuat Akihito harus menjalankan rencana baru. Penghentian itu untuk memancing Sakatoshi sendiri, ditambah adanya pertemuan sindikat prefektur. Namun, Akihito tak tau, apakah Sakatoshi akan menghadirinya atau malah sebaliknya.

Ia pun tak mau ambil pusing, sedang semuanya tersusun secara detail oleh Keisuke. Jika Sakatoshi terpancing, Keisuke sudah membuat jebakan besar untuknya. Seperti memancing tikus ke perangkap, sayang keraguan dihatinya masih sangat besar.

Akihito melihat jam di dindingnya, ia pun beranjak dari kursi kebesarannya, melangkah ke luar ruangan. Awalnya dia hendak turun langsung, namun ada hal yang harus ia lakukan lebih dulu. Dihampirinya sebuah pintu, masuk ke dalam dan menemukan seseorang yang sedang mondar-mandir di balkon ruangan itu. Di sana Hansuke sejak sehabis makan siang tadi, berpakaian atasan piyama milik Akihito dan bercelana pendek nyaris tak terlihat karena pakiannya yang besar, wajahnya berbalut masker berwarna hijau, menggunakan bando kelinci untuk menahan rambutnya agar tak terkena masker, dan secangkir coklat panas di tangannya.

Pria itu dibuat bingung oleh tingkah tak biasa Hansuke, ini kali pertama Akihito melihat Hansuke senyaman itu. Memang sudah lama mereka tinggal bersama, namun Hansuke tak pernah sekalipun bersikap kalau rumah itu adalah rumahnya juga. Dia membatasi 'me time' nya demi kenyamanan bersama. Lihat saja sekarang, dia mulai lebih terbuka.

Akihito melangkah semakin masuk, dia memeluk tubuh laki-laki itu dari belakang hingga mengejutkannya, "Kau lucu sekali sore ini."

"Arghh.. Jangan memelukku! Aku sedang tak mau dekat-dekat denganmu!" Tolak Hansuke, membuat jarak di antara mereka.

"Benar yang dikatakan dokter itu, omega hamil trimester pertama akan seperti ini. Emosimu berubah-ubah, kemarin-kemarin kau begitu manja dan sekarang ku peluk saja kau tak mau" Akihito tersenyum nyaris tertawa melihat sikap Hansuke yang mulai mengalami perubahan psikis hari demi hari.

"Tidak, aku tak begitu! Aku hanya mau sendirian saja, jangan ganggu aku!"

"Tuh, emosi lagi, dan sekarang kau mulai beriskap self foscused"

"Kau ini mengacau saja! Sudah pergi sana! Bukankah kau ada pertemuan jan 3 siang ini?!"

Akihito kembali memeluk Hansuke dari belakang, meski Hansuke mencoba untuk menjauhkan dirinya lagi, namun apa daya. Tenaganya tak sekuat Akihito, terlebih rasa lelah disekujur tubuh karena kandungannya, buat laki-laki itu memilih untuk pasrah.

"Aku datang untuk berpamitan seperti biasa, kenapa kau mengusirku seperti itu?" Tanya pria itu dengan nada dibuat-buat kecewa.

Laki-laki itu berbalik dan mengalungkan tangannya di leher Akihito, setelah ia meletakkan cangkirnya di atas meja balkon. "Bukannya aku mengusirmu... Tapi, ini sudah jam berapa? Nanti kau telat, pulangnya malam..." Intonasi nada Hansuke langsung berubah seketika.

"Sungguh, omil (omega hamil) punya emosi yang sering berubah dengan cepat. Tadi kau marah-marah, sekarang kau jadi lemah lembut. Aku begitu takjub..."

"Sekali lagi kau mengatakan itu, aku tak akan tidur seranjang denganmu!" Ditinggikan lagi nada bicaranya.

"Iya... iya... Maafkan aku... Baiklah, aku pergi dulu, ya?" Akihito mengecup bibir Hansuke singkat, beralih dengan pipi, dan terakhir keningnya.

"Kau lupa sesuatu...!" Tegur Hansuke ketika Akihito berbarik dan berjalan dua langkah menjauhinya.

"Apa?"

Hansuke menunjuk ke arah perutnya, buat Akihito tersenyum seketika. Dia kembali mendekati Hansuke dan berlutut di depannya. Ia sendiri yang mengangkat pakaian Hansuke, setelahnya ia menciumi permukaan halus tampak buncit sedikit pada bagian bawah perut laki-laki itu, sebab usia kandungan Hansuke masuk 7 minggu hari ini.

Habromania (BXB)Where stories live. Discover now