HABROMANIA 1/1: That Morning at School.

4.6K 147 4
                                    

Hujan turun sejak pekan lalu, karna itulah awan-awan hitam berkumpul di atas sana dan membasahi seluruh Tokyo.

Aku melipat payungku dan mendirikannya di dalam keranjang saat tiba di lobi sekolah. Bajuku harus basah karna hujannya yang begitu deras di pagi hari ini.

"Kau sungguh tak punya malu?"

Aku menoleh ke belakang ketika seseorang mengataiku.

"Maksudnya?"

"Keitaro sudah melarangmu untuk sekolah, tapi kau tetap datang hari ini?"

Benar, kenapa aku tetap datang ke sekolah? Keitaro sudah melarangku kemarin, seharusnya aku tak membuatnya kecewa.

"Tapi, aku tak punya alasan untuk tidak ke sekolah hanya karna dia melarangku" ucapku lalu pergi meninggalkan lobi. Cepat-cepat aku melangkah ke lorong sebelah kiri untuk naik ke atas, agar mereka tak menggangguku.

"Hey, Masashi!"

Aku semakin mempercepat langkahku saat mereka mengejarku. Sayangnya, saat di tangga mereka berhasil menyenggol kakiku, membuatku terjatuh.

"Ah! Lepaskan aku!"

"Kita akan bersenang-senang dulu" salah satu dari mereka menjambak rambutku dan menyeretku untuk kembali turun ke lobi. Aku heran, mereka tidak membawaku ke luar sekolah. Tapi, ketakutanku datang saat sadar kemana mereka akan membawaku.

Aku dicampakkan di lantai kamar mandi setelah kami sampai.

"Kau tau namaku, 'kan? Ichiro Masashi!" Bentak salah satu dari mereka yang menyeretku. Dia menendang pahaku sampai aku tak jadi untuk bangun.

"Kau harus ingat baik-baik, aku Enmei Nanatsu" bisiknya sambil menginjak pergelangan tangan kananku.

"Akhhh!"

"Kau tau, Keitaro sudah melarangmu untuk datang, kau tau dia muak dengan wajahmu yang menjijikkan ini" katanya lalu menuangkan segayung air ke wajahku.

"Aghh- uhukk.. uhukk.."

"Sekali lagi aku melihatmu mendekati Keitaro seperti kemarin, aku tak akan segan lagi."

Nanatsu dan yang lainnya pergi meninggalkanku dengan melempar gayung itu ke wajahku. Aku mengerang kesakitan ketika memegang pelipisku yang berdarah.

"Aku tidak tega melihatmu, ini sudah lebih sebulan, sebaiknya kau menyerah saja daripada kau..." Salah dari mereka tinggal dan berdiri di depanku, aku tau sekali namanya, Noa Hachigou.

Aku menggelengkan kepala, "Aku tidak mengerti, Hachigou. Aku tidak melakukan sesuatu yang buruk ke mereka. Aku hanya menyukai pria di kelasku.."

Dia menghela napas, "Kau harus sadar diri, Keitaro tidak menyukaimu."

"T-tapi! Itu tidak masalah... aku tak meminta lebih dari siapapun, aku hanya menyukainya..."

Hachigou membantuku untuk duduk dan memberikanku tisu, "Kau tak mengenal Keitaro, kalau dia sudah benar-benar lelah, dia bisa melakukan apa saja. Aku hanya memberimu peringatan, sebagai sesama murid di sekolah ini."

"Aku tau, di antara yang lain, hanya kau-"

"Bukan seperti itu, mereka juga sebenarnya bisa bersikap bodoh tentangmu. Hanya saja, mereka lebih mendengarkan Keitaro."

"Noa! Cepatlah!"

Aku menundukkan kepala sembari mendengarkan langkah kaki Hachigou yang mulai menjauh. Tapi, sebelum dia benar-benar meninggalkan ambang pintu kamar mandi, aku berkata,

"Terimakasih, atas peringatanmu, Hachigou. Tapi, aku akan tetap menyukai Keisuke meskipun..."

Namun, aku tak berani melanjutkan ucapanku. Aku hanya tidak ingin, apa yang ku takutkan benar-benar terjadi. Setelah Hachigou pergi, aku masih di kamar mandi, menangisi apa yang telah dilakukan Nanatsu padaku. Dia tidak seharusnya menyakiti pergelangan tanganku, atau melukai pelipisku.

Habromania (BXB)Where stories live. Discover now