HABROMANIA 1/2O: Communication Is the Key.

876 60 3
                                    

Ku buka kedua mataku dan melihat wajah terlelap Akihito didepanku saat ini. Aku baru ingat, setelah membersihkan diri tadi karna terkena hujan, kami memutuskan untuk tidur siang, dan ternyata, hujan masih turun dengan begitu deras.

Aku semakin mendekati tubuh hangat Akihito ketika hembusan angin dari hujan.

Tadi saat di kamar mandi, aku telah mengatakan perasaanku pada Akihito... dan...

"Kau terbangun?" Akihito mengerjapkan matamya dan melihatku.

"Ah.. Iya..."

Saat aku hendak menjauh dari tubuhnya, Akihito merentangkan tangannya dan memelukku. Menarikku untuk kembali dalam dekapannya.

"Aki..."

"Hm?"

"Bisakah kau mengulanginya?"

Akihito menatapiku, "Kau ini memang tak pernah puas atau apa?"

"A-aku hanya ingin mendengarnya lagi..."

"Aku.. Aku mencintai, Hansuke."

"Bisa katakan lagi?"

"Aku mencintaimu, Hans."

"Lagi?"

"Aku mencintai mu."

"Sekali lagi."

"Aku sungguh mencintaimu. Jangan buat aku mengulanginya, cinta bukan seusuatu yang bisa diulang-ulang."

Aku tersenyum dan kembali menutupkan kedua mataku, menenggelamkan diriku dalam dalam dekapan Akihito. Jun benar, sebenarnya Akihito punya perasaan padaku.

Dia hanya salah mengungkapkannya, dia tak tau bagaimana caranya, dan berakhir menyakiti hatiku dengan perkataannya.

Lalu, bagaimana dengan kondisiku sekarang? Aku akan punya rahim, dan Akihito...

"Apalagi yang kau pikirkan? Aku sudah mengatakannya padamu 5 kali, apa itu tak cukuo?" Tanya Akihito.

"Bukan, hanya saja.. Sebentar lagi aku akan punya rahim, tidakkah itu mengganggumu?" Tanyaku.

"Aku memang tidak suka omega karena mereka menyusahkan, kau tak bisa mengubah sudut pandang orang hanya karna kau tak puas. Namun perlu kau ketahui, sebenarnya entah kau punya rahim atau tidak, aku tak begitu mempedulikannya" ucap Akihito.

"Aku tak akan menggunakan tubuhmu lagi untuk kepentinganku sendiri jika itu menyakitimu. Aku hanya ingin kau menetap disisiku."

Akihito telah berubah semenjak hari itu. Dia menyadari keselahannya sendiri, dan dia memutuskan untuk mengubah dirinya demi diriku. Aku tak pernah membayangkan Akihito akan melakukan hal sebesar ini.

Namun... Entah kenapa aku masih tak percaya bahwa dia mencintaiku... Karena selama ini dia tak pernah menunjukkannya padaku...

"Itu keputusanmu jika kau tak percaya, waktu yang akan menjelaskannya padamu sampai kau percaya dengan sendirinya. Namun yang jelas aku tak ingin kau pergi lagi."

"Kenapa..." Tanyaku.

"Aku tak ingin kau dimiliki orang lain, terlebih Jun."

Perkataannya membuatku terdiam dan semakin menenggelamkan wajahku pada dekapan Akihito. Dia sedang tak bermain-main dengan ucapannya, aku tau itu. Selama ini dia suka menjahiliku, tapi saat ini... dia mengatakan apa yang ada dalam pikirannya..

"Aku sungguh menyesal..." gumamnya memelukku semakin erat. Aku bisa merasakan hembusan nafas kasarnya.

Kami sudah bersama selama ini, bertahun-tahun aku mengenal Akihito, namun hari ini aku kembali mengenalnya dengan lebih baik lagi. Aku tak pernah melihatnya seperti ini...

Habromania (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang