HABROMANIA 1/17: Kiss Me Once, Kiss Me Twice.

1K 63 1
                                    

Sudah 3 hari sejak kepergian kak Hansuke, Tuan Masashi berubah.

Aku tak benar-benar berhadapan dengan pria itu, dia lebih sibuk dari yang ku ketahui. Tapi Tuan Tomomako mengatakan kalau Tuan Masashi lebih sering berdiam diri sekarang.

Aku tak mengerti kenapa hal itu membuat Tuan Tomomako cemas, aku hanya memikirkan waktu yang tepat untuk meminta izinnya  agar diperbolehkan ke kediaman Tuan Noboru. Tapi aku tak punya kesempatan. Ku katakan, dia sangat sibuk semenjak kak Hansuke pergi. Entah dia benar-benar sibuk, atau menyibukkan dirinya sendiri.

"Oh.. Tomomako...?"

"Iya, Tuan muda?"

Saat ini kami di meja makan. Ichiro sedang makan siang sendirian karna kakaknya pergi entah kemana.

"Apa terjadi sesuatu dengan kak Ito?"

Tuan Tomomako menggelengkan kepalanya, "Tidak terjadi sesuatu, Tuan muda."

Ichiro melahap suapan terakhirnya, "Namun... Aku tak yakin kak Ito baik-baik saja. Katakan padaku apa yang sedang terjadi dengannya?"

Tuan Tomomako menundukkan kepalanya, "Tuan tidak kenapa-kenapa, ia hanya begitu sibuk dengan pekerjaannya."

"Hmm... Biasanya tak begitu... Ah! Aku sudah selesai.."

Satu pelayan pun datang untuk mengambil piring kosong Ichiro, lalu dia menoleh melihatku dan tiba-tiba dia menyembunyikan wajahnya dengan menatap ke arah lain. Ini sudah terjadi sejak kemarin, aku dan Ichiro tak saling menatap bahkan untuk sedetik saja. Kami menghindari kontak mata, perbincangan, bahkan untuk saling bersentuhan seperti biasa kami lakukan.

Sejak kemarin pagi dia mengacuhkanku, lebih parahnya lagi dia meminta Tuan Tomomako untuk menemaninya setiap saat, sampai makan siang ini.

Aku tak mengerti apa yang terjadi padanya saat ini, apa mungkin... Ini tentang malam itu? Pfft- Oh begitu rupanya. Namun tak masalah, dengan begitu aku tak perlu susah-susah untuk menjauhi diriku sendiri.

Ku lirik Tuan Tomomako, memberinya kode bahwa aku akan ke halaman belakang bersama anak-anak lain. Dia mengangguk, dan
aku pun berbalik hendak meninggalkan ruang makan.

"Kau mau kemana, Keisuke?"

Dan ini yang selalu terjadi, meskipun saat ini entah apa yang dipikirkan Ichiro dengan mengacuhkanku, dia akan selalu menghentikanku untuk pergi.

Maksudku, untuk apa aku ada di sampingnya jika dia memilih Tuan Tomomako? Apa aku hanya akan berdiam, melihatnya mengacuhkanku seperti itu? Apa itu yang dia mau? Kekanak-kanakan sekali.

"Ke belakang."

"U-untuk apa? Kau ditugaskan untuk menjagaku!"

Lihat, dia masih tak mau melihatku.

"Bagaimana dengan Tuan Tomomako?"

Aku melirik Tuan Tomomako, dia langsung paham dengan apa yang aku inginkan, "Benar, Tuan muda. Kau memintaku untuk menggantikan posisi Keisuke. Jadi, Keisuke akan bergabung dengan anak-anak di belakang."

Aku menunduk sekali, "Aku pamit."

"J-jangan! Jangan pergi!"

Ku hentikan langkah kakiku dan tiba-tiba tersenyum sendiri. Aneh sekali, kenapa aku puas dengan ucapan anak itu? Kenapa aku puas saat dia menghentikanku untuk pergi darinya? Ini seakan aku sedang menjahilinya saja, menyenangkan..

"Tomomako... kau bisa meninggalkanku, K-keisuke akan menjagaku..." Ucapnya, membuatku berbalik dan dia masih tak melihatku.

"Baiklah.." Tuan Tomomako pergi meninggalkan ruang makan, menyisakan aku dan Ichiro di sini.

Habromania (BXB)Where stories live. Discover now