HABROMANIA 1/16: What Are You Thinking?

952 64 4
                                    

Keisuke POV

"Kakakmu sudah pergi. Dia tak lagi mengambil bagian di Kishi Kaisei. Sekarang, aku mau kau tak lagi menyebutkan namanya di sini."

Aku terpaku saat mendengar hal itu dari Tuan Masashi. Aku baru saja turun dari kamar Ichiro, aku meminta bertemu dengan kakak, tapi itulah jawaban pria brengsek itu. Fuck!

"Maafkan aku, aku tak bisa mencegat kakakmu. Aku tak bisa membuatmu bertemu dengannya" kata Oda, dia menepuk-nepuk punggungku sok simpati.

"Kenapa kakak pergi? Kenapa kakak meninggalkanku di sini?" Aku bahkan belum sempat melihatnya, dia malah pergi dari tempat ini tanpa sepengetahuanku.

"Sebenarnya aku tak tau masalah apa yang terjadi, namun kakakmu tak punya tanggungan apapun lagi pada Tuan besar. Mungkin itu sebabnya dia pergi" kata Oda. Itu berarti, kakak sudah terlepas sepenuhnya dari ikatan Tuan Masashi. Seharusnya itu hal yang bagus, tapi aku aku mencemaskannya...

"Kemana? Kembali ke Tokyo?"

Oda menggeleng, "Kakakmu tak akan kembali ke Tokyo jika tak bersamamu. Dia pergi bersama ketua Wabi-Sabi, organisasi Yakuza juga."

Aku terdiam putus asa, sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku mengkhawatirkan kondisi kakak.
Oda meninggalkanku di ruang tengah sendirian, dia benar-benar tak berguna.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

Aku menoleh dan mendapati Genta si bodyguard yang menjaga kamar Ichiro dia menghampiriku di ruang tengah.

"Tuan muda mencarimu."

"Dia mencariku? Apa dia ingin susu hangat dan kukis coklat?" Tanyaku.

"Ya, Tuan muda juga mengatakam hal itu."

Aku mengangguk dan membiarkan Genta pergi untuk kembali berjaga di depan kamar Ichiro. Dengan cepat aku langsung ke arah dapur, dan pas sekali berpapasan dengan Enagawa, sang butler yang telah melayani keluarga Masashi sejak Tuan Masashi kecil.

"Oh, adiknya Tuan Keitaro rupanya."

"Enagawa, anak itu- maksudku Tuan muda ingin susu hangat dan kukis coklat seperti biasa" kataku.

"Tunggu sebentar, aku akan membuatkannya."

Enagawa pergi ke meja, membuatkan susu untuk Ichiro seperti biasa. Setelahnya, dia langsung membuat adonan kukis coklat kesukaan Ichiro. Sambil menunggu pula aku duduk di kursi bar tepat di depan meja dapur, di depan Enagawa.

"Enagawa, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanyaku.

"Silahkan, apa yang ingin kau tanya?"

"Ini... tentang kakakku, Hansuke.."
Enagawa melirikku sebentar, lalu melanjutkan kegiatannya.

"Aku melihatnya terakhir kali saat malam itu, ketika aku tiba di sini. Lalu sampai kakakku meninggalkan Kishi Kaisei, aku tak bisa melihatnya. Apakah kau tau, dimana dia selama ini.. dan apa yang dilakukannya?"

"Hansuke... dia anak yang baik sekali... Kau tau, dia punya tempat istimewa di Kishi Kaisei. Karena, hanya dia satu-satunya orang yang diperbolehkan masuk ke kamar Tuan besar."

Habromania (BXB)Where stories live. Discover now