HABROMANIA 1/23: The Feeling Of Hungging.

830 58 1
                                    

Hujan masih tak berhenti membasahi Kota Yomohama, tak sekalipun meski hari telah berganti.

Sejak pagi tadi, Ichiro mengurung dirinya, dia tak keluar bahkan sarapannya perku dibawakan ke kamar. Dia benar-benar sedih karena Keisuke akan pergi hari ini. Di dalam sana, dia hanya memperhatikan hujan lewat pintu balkon yang sengaja dibukanya, dia mendudukkan diri di kasur dengan segelas susu hangat dan kukis coklat yang dibawakan Keisuke untuk terakhir kalinya.

Saat ini, bukan Keisuke lagi yang menemaninya di dalam kamar, namun Ryoma yang telah digantikan posisi untuk menjadi bodyguard pribadi Ichiro.

"Ryoma..." Panggil Ichiro yang menyelesaikan satu kukisnya.

"Ada apa, Tuan muda? Apa kau memerlukan sesuatu?"

"Apa Keisuke sudah pergi?" Tanya Ichiro, dia berharap dalam hatinya bahwa Keisuke belum pergi.

"Ku rasa dia tak bisa pergi karena hujan begitu deras, sejak pagi tak ada kendaraan yang melintas" jawab Ryoma seadanya.

"Kira-kira... Dia sedang ada dimana?"

"Sejak Tuan besar dan tuan Tomomako pergi pagi-tadi pagi, Keisuke di ruang tengah bersama Tuan Keitaro."

Ichiro mengerutkan keningnya dan bergumam, "Kenapa kakak pergi tiba-tiba... Ini hujan, dan jikapun ada panggilan, dia tak biasanya pergi melainkan menyuruh orang yang memerlukannya datang ke rumah..."

Dia mengangkat kepalanya lagi, "Kapan kak Ito pulang?"

Ryoma menggeleng, "Maafkan aku, Tuan muda... Tuan besar tak mengatakan apapun tadi."

"Ryoma... Aku ingin bertemu Keisuke, aku akan meyakinkannya sekali lagi" ucap Ichiro saat hendak beranjak dari kasurnya.

"Akan ku antar, Tuan.."

Ichiro pun keluar kamarnya, dengan diikuti Ryoma dari belakang. Saat menuruni anak tangga, Ichiro bisa melihat Keisuke yang hanya duduk memperhatikan hujan. Dia duduk sendirian, entah kemana Hansuke pergi meninggalkannya.

Hal itu membuat Ichiro dapat kesempatan untuk berbicara sekali lagi dengan Keisuke. Saat ingin menginjak lantai utama, Ichiro tak sengaja tergelincir dan terjatuh, bahkan Ryoma tak sempat menangkap tubuh Ichiro.

Mendengar suara jatuhnya, Keisuke langsung menegakkan tubuhnya dan berbalik melihat Ichiro. Dia bangun dan dengan cepat menghampiri tangga.

"Apa yang kau lakukan, Ryoma?! Apa kau tak bisa menjaganya?! Aku tak pernah membuat kesalahan selama ini, namun kau baru di tugaskan dan sudah menyusahkan?!" Bentak Keisuke sambil menggendong Ichiro.

"M-maafkan aku Tuan muda..." Ucap Ryoma yang sekaligus bingung dengan sikap Keisuke.

"T-tak apa..."

"Apanya yang tak apa? Kau terjatuh! Apa kepalamu terbentur lantai? Apa kepalamu sakit?" Tanya Keisuke sambil mengusap-usap kepala Ichiro.

Ichiro menggeleng seraya melingkari tangannya di leher Keisuke, "Aku tak apa-apa.. Kepalaku tak terbentur lantai..."

"Ya bagaimana jika terbentur?" Keisuke berjalan kembali ke sofa, dan duduk dengan memangku Ichiro. Laki-laki itu bahkan mengingat posisi yang seharusnya menjadi kakaknya itu. Dia tersenyum laku bersandar pada dada Keisuke, dan bukan kakaknya.

"Aku tak mau melihatmu di rumah sakit, mengerti?"

Ichiro mengangguk, kecuali Ryoma yang masih di tangga. Dia begitu heran hingga bergumam, "Dia bisa bicara seperti itu dengan Tuan muda? Hebat sekali jabatannya.." Lalu pergi untuk kembali ke kamar Ichiro bersama Genta.

"Keisuke..."

"Kenapa?"

Ichiro bangun dari sandarannya, dia menatap lekat-lekat kedua manik mata Keisuke. Dia begitu berharap kali ini Keisuke mendengarnya, "Jangan pergi..."

Habromania (BXB)Where stories live. Discover now