54. Priority

1K 102 39
                                    

Sharra terbangun dari tidurnya, ia merasa kondisinya lebih baik dari semalam. Ia bangkit dari posisinya, mendapati Jevariel yang masih setia duduk disamping brankar Noah.

Ia lantas menghampiri Jevariel, ia yakin semalaman Jevariel pasti begadang. Terlihat kini matanya yang memerah dan sayu.

"Jev", panggilnya, Jevariel pun lantas menoleh.

"Lo ngga tidur ?", Jevariel mengangguk.

"Gantian lo istirahat sana. Oiya, lo ngga diminta buat pulang ? Kalo dicariin gimana ?", tanyanya dengan hati-hati.

"Pasti dicari. Hp gue matiin, supir juga gue suruh matiin Hpnya", ucap Jevariel santai.

"Mereka pasti khawatirin lo Jev, kabarin mereka dulu, kasian, mereka pasti bingung", sarannya pada Jevariel. Setelah beberapa kali diminta, akhirnya Jevariel mau menghidupkan handphonenya.

Benar saja, banyak notifikasi muncul sesaat setelah hpnya menyala. Sharra tak sengaja menyaksikan hal itu.

"Mereka minta lo pulang ?", tanyanya dan Jevariel mengangguk.

"Pulang aja, lo istirahat", suruhnya pada Jevariel.

"Harusnya gue yang bilang gitu ke lo. Semalem lo pingsan dan ada luka juga dikepala lo. Gue abangnya, tapi gue malah terus ngrepotin lo", ucapnya pada Sharra.

"I'm fine, totally fine. Pening dikit sih, tapi ngga papa. Semalem juga udah diobatin kok. Gue sama sekali ngga merasa kerepotan. Gue pernah cerita ke lo soal adek gue kan ? Noah beneran semirip itu sama dia Jev, jadi gue ngga merasa kerepotan karena dia juga udah gue anggep adek gue sendiri.

Pulang Jev. Mereka treat lo dengan baik, lo juga harus berlaku sama ke mereka. Obrolin baik-baik. Tujuan mereka nglakuin itu juga baik kok, mungkin emang caranya yang kurang tepat", ucap Sharra panjang lebar.

"Lo juga butuh istirahat Sha", balas Jevariel.

"Gue bisa istirahat disini. Lagi pula gue ngga punya tanggungan lain. Beda sama lo, mereka pasti khawatir sama lo sekarang", ucap Sharra.

"Kerjaan lo ? Gue tau lo ngga seluang itu Sha, lo juga sibuk", ucap Jevariel.

"Karyawan gue banyak, lagian gue bisa mantau dari sini. Udah lo pulang aja, Noah aman sama gue", ucap Sharra.

"Yakin gapapa ? Lo udah mendingan ? Kalo emang masih sakit gausah dipaksain Sha, yang ada ntar kondisi lo juga malah ikut drop", ucap Jevariel memastikan.

"Ngga papa, beneran udah mendingan gue. Lo pasti parno karna secara ngga langsung kemaren gue juga sempet bahayain Noah kan ? Gue minta maaf, bener-bener minta maaf. Yakin yang sekarang ngga, i'm oke Jev", Sharra coba meyakinkan Jevariel.

"Bukan gitu maksud gue, sorry juga kalo semalem kesannya gue ngacuhin lo semalem. Gue kalut Sha, gue takut", ucap Jevariel yang nampak menyesal.

"Ngga papa gue paham. Dua kali Noah celaka sama gue, lo pasti ada trust issue juga. Tapi lo bisa percaya gue kok Jev, gue bakal tanggung jawab kalo ada apa-apa nantinya", Jevariel berniat membuka mulutnya sebelum akhirnya Sharra kembali memotong ucapannya.

"Trust me, lo pulang aja ngga papa", pada akhirnya Jevariel pun menurut.

"Gue beliin makan buat lo dulu, nanti biar dianter kesini", setelah itu Jevariel lantas bersiap untuk pulang. Sepeninggal Jevariel, Sharra masih duduk disamping brankar Noah. Tak berapa lama, ia mendengar ketukan pintu yang ternyata adalah pesanan makanan yang Jevariel berikan untuknya.

Sharra lantas kembali masuk, ia meletakkan makanannya di nakas dan berniat pergi ke kamar mandi untuk cuci tangan, sebelum akhirnya satu suara menginterupsinya.

Is It Home ? Where stories live. Discover now