11. Cheater

1.5K 154 12
                                    

Malam ini, Jendra tengah pulang dari les, ia berniat untuk bertemu dengan temannya. Ia membuat janji untuk bertemu di halte dekat dengan tempat ia les.

Sampai di halte, ia melihat sosok perempuan yang selama ini ia kenal.

"Udah lama nunggunya ?", tanya Jendra.

"Engga, baru aja. Kita langsung aja Jen ?",  Jendra hanya menjawab dengan anggukan lantas menggandeng temannya untuk ikut bersamanya.

Mereka sampai didepan sebuah penginapan. Tempat itu tak seperti penginapan biasanya yang indah dan megah. Tempat itu nampak sepi dan remang-remang. Dapat mereka berdua ketahui bahwa tempat itu ilegal.

Tanpa berlama-lama keduanya lantas masuk. Mereka lebih dulu mendatangi resepsionis, menanyakan satu dua hal pada para petugas disana. Merasa cukup, keduanya lantas naik ke kamar yang ditunjukkan oleh resepsionis.

Di sisi lain, Samudra tengah pergi berdua dengan kekasihnya. Keduanya baru saja keluar dari tempat perbelanjaan.

"Mau kemana lagi ? Ini udah malem, nanti papa kamu nyariin", ucap Samudra yang nampak lelah.

"Kemana aja, lagian aku belum dapetin baju yang aku mau. Amann, papa lagi keluar kota kok, ga pulang pun ga masalah", ucap kekasih Samudra sambil bergelayut manja di lengannya.

"Gila, ngga !! kita pulang. Kita sekolah besok Key", panggilnya pada Keyla sang kekasih.

"Gamau, tinggal bolos kan bisa. Jangan pulang dulu ya, aku masih mau sama kamu", ucapnya manja pada Samudra, membuat Samudra luluh seketika.

Keduanya lantas kembali melanjutkan kegiatan mereka. Masuk ke beberapa toko perbelanjaan yang nampak masih buka.

Pukul 22.30, Samudra keluar dari toko perbelanjaan yang kesekian kalinya. Jujur ia lelah, sudah belasan toko yang ia datangi tapi tak ada satupun yang cocok dengan keinginan Keyla.

"Udah ya Key, lanjut besok lagi. Ini udah malem banget. Bajumu juga terlalu terbuka, nanti kamu bisa sakit kalo kemaleman di luar", nasihatnya Samudra pada pacarnya.

"Kamu kaya ga betah banget jalan sama aku, daritadi ngajak pulang mulu. Baru jam segini juga, ih", Samudra hanya menghela napas melihat tingkah pacarnya.

"Bukan gitu, ini toko juga udah banyak yang tutup. Kita lanjut besok lagi aja ya ? Kamu perempuan Key, ga baik kalo terlalu malem. Nurut ya, kita makan dulu, abis itu pulang", Keyla pun menurut, meskipun sebenarnya ia kesal karena Samudra terus-terusan meminta untuk pulang.

Keduanya lantas pergi ke salah satu tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka berada. Sambil menunggu pacarnya selesai makan, Samudra mengedarkan pandangannya ke sekitar tempat yang ia datangi ini.

Tak jauh dari tempat ia berada ada satu bar yang menurutnya design serta interiornya berbeda dengan tempat-tempat lainnya. Jujur saja, Samudra belum pernah minum, ia ingin mencoba untuk minum tapi takut ketahuan oleh papanya. Hal terjauh yang pernah ia lakukan hanyalah merokok.

Samudra kembali mengedarkan pandangannya dan tak sengaja matanya menangkap sosok Jendra yang baru keluar dari sebuah penginapan bersama perempuan disampingnya. Samudra mengamati dari tempat ia berada, keduanya tampak akrab. Samudra curiga ada sesuatu yang tidak beres diantara mereka, ia pun lantas datang menghampiri.

"Wah, wah. Kemaren dari club, sekarang kepergok dari motel. Jago juga lo, gue kira lo anak baik-baik ? Tapi nyatanyaa, wah !! Gue ga nyangka sih", keduanya kaget saat Samudra tiba-tiba ada dihadapan mereka.

"Samudra ? Ngapain sampe disini ?", tanya Jendra.

"Harusnya gue ga sih yang tanya sama lo berdua ? Ngapain kalian ke motel ? Berdua lagi, bukannya lo pamit buat kerkom ya ? Ada toh orang kerkom ke motel ?", sarkas Samudra. Jendra yang tak ingin ada salah paham pun berusaha meluruskan.

Is It Home ? Where stories live. Discover now