18. Fact

1.2K 121 18
                                    

Samudra melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Beberapa kali ia mendapat klakson dari pengendara lain, namun tak ia hiraukan. Akhirnya ia sampai di sebuah tempat, dengan beberapa motor yang berjejer ditempatnya.

"Keluar lo semua", teriaknya saat sampai didepan bangunan kecil itu. Tak lama beberapa orang keluar, ada sekitar 8 laki-laki dan satu perempuan disana.

"Wess, dateng beneran loh", ucap salah satu dari mereka dengan nada mengejek.

"Jadiin dia pancingan ternyata mempan juga, cinta mati banget kayanya", ucap yang lain.

"Lang, lo kalo ada masalah sama gue, lawan gue, jangan bawa-bawa Keyla. Dia gatau apa-apa", ucap Samudra pada salah satu diantara mereka yang kini tengah memegang bahu Keyla, pacarnya.

"Yakin dia gatau apa-apa? Ya gimana ya, yang bikin gue ada masalah sama lo kan dia, ga mungkin dong gue ga nglibatin cewe lo", ucapnya orang itu, Langit. Orang yang selalu mencari masalah dengan Samudra.

"Masalah apa anjing, gue ga pernah nyari masalah sama lo ya !! Yang ada lo selalu gangguin gue", ucap Samudra dengan lantang.

"Hahah, iya sih, btw pacar lo cantik, cocok sama gue, buat gue aja ya ?", ucap Langit sambil mengeratkan rangkulannya pada Keyla.

"Lepasin tangan lo dari dia !! Mau lo apa sih anjir, gue gaada masalah sama lo ya anjing !!", titah Samudra.

"Mau gue ? Gue mau cewe lo. Oiya, kok lo sempet kesini sih ? Bukannya lo lagi sibuk jagain sodara lo ya ? Oh, iya lupa gue. Lo kan ga nganggep dia sodara, kayanya pacar lo lebih penting daripada sodara lo itu ya ?", ucapan Langit cukup membuat Samudra emosi, ia lantas mendekat dan memukul wajahnya.

"Bukan urusan lo ya anjing, lo gausah cari gara-gara sama gue", Samudra berniat kembali memukul Langit, tapi ditahan oleh Keyla.

"Samudra stop !!", teriaknya pada Samudra, membuat Samudra akhirnya berhenti.

"Udah !! Kamu jangan buat keributan disini", Samudra yang mendengar itu lantas melepas pegangan Keyla ditangannya.

"Kamu bilang gitu ? Sedangkan aku kesini buat kamu !! Aku kesini buat bawa kamu jauh dari mereka. Dia yang mulai nantangin aku !! Kenapa malah seakan kamu bela dia sekarang ?", ucap Samudra dengan emosi.

"Bu-bukan gitu, kamu kenapa tempramen banget sih !!", Samudra terkejut dengan penuturan Keyla.

"Aku ? Tempramen ? Udah cukup ya Key, muak aku sama kamu. Kemaren kamu ketahuan pelukan sama orang lain aku diem, sekarang kamu bela orang lain yang jelas-jelas mau ngrebut kamu dari aku ?

Oh, atau emang kalian udah ada hubungan sebelumnya ? Iya ?!!", tanya Samudra dengan lantang.

"Kenapa malah jadi nyalahin aku sih ? Kan udah aku bilang, dia yang meluk duluan !! Dia yang coba godain aku, harusnya kamu belain aku, kenapa malah nyalahin aku sekarang ?", ucap Keyla tak kalah lantangnya.

"Yakin ? Kalo dia yang godain, kenapa di bar keliatan kamu yang bawa dia ? Harusnya kalo tau dia udah mabuk kamu lari dong ? Bukannya dibawa makin masuk ke bar ?", Samudra tak mengarang, ia tau dari Jevariel soal ini, dan ia ingin mendengar versi asli dari pacarnya.

Keyla diam, ia bingung bagaimana menjawabnya.

"Kamu tau dari siapa ?", tanya Keyla dengan lirih.

"Ga penting aku tau dari siapa, jadi bener ? Kamu yang jebak Jendra ?", Keyla diam ia tak mampu menjawab.

"Kenapa Key ? Ada masalah apa kamu sama dia ? Kamu udah ada aku Key, kenapa masih bawa orang lain !!", cukup,  Samudra benar-benar marah sekarang.

Merasa tak mendapat jawaban dari Keyla, Samudra yang sudah kepalang emosi pun lantas melangkah menuju motornya. Tak butuh waktu lama, ia lantas pergi meninggalkan tempat itu, melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tanpa tujuan.

Is It Home ? Where stories live. Discover now