13

1K 95 4
                                    

Mark terdiam saat melihat kedatangan papanya, Lee Jaehyun. Yang kini sedang terduduk manis di sofa panjang ruang tamu apartemennya.

Sepersekian detik Mark dan papanya saling menatap satu sama lain.

Terlihat dengan jelas senyum miring yang terbentuk pada bibir Jaehyun. Sedangkan Mark hanya tetap speechles karena kedatangan papanya itu secara tiba-tiba.

“Darimana?” tanya Jaehyun dengan nada santai dan berhasil membuat kontak mata mereka berdua selesai.

“Luar,” jawab Mark dengan nada datar.

Seketika Jaehyun berdiri sambil berjala mendekati Mark, anak pertamanya itu. Kini Jaehyun sudah berada tepat di depan Mark.

Mark melihat jelas senyuman yang ditimbulkan oleh ayahnya itu. Senyum remeh. Ya, sekarang Jaehyun sedang menatap Mark dengan senyum meremehkan.

“Kamu tidak mau mengucapkan selamat datang Papa?” tanya Jaehyun.

Mark hanya tersenyum sinis, lalu perlahan berjalan menuju pintu untuk keluar dari apartemen.

Terdengar jelas kunci otomatis dari pintu apartemen itu. Mark tersenyum sinis, lalu membalikkan badannya sambil menatap tajam papanya yang tak jauh dari dirinya.

“Sebelum kamu tanya kenapa Papa datang ke Beijing dan bela-belain flight dari Indonesia ke Beijing karena tujuan papa untuk bertemu dengan kamu ... Ada hal yang serius yang mau Papa bilang sama kamu, Mark,” Jelas Jaehyun.

First, Mark gak mau dengar penjelasan apa-apa."

Second, tolong angkat kaki dari apartemen saya."

Mark berucap dengan nada santai sambil meberikan kode pada Jaehyun agar keluar dari apartemennya.

Jaehyun yang mendapat perlakuan seperti itu dari Mark hanya bersikap santai dan tidak ambil pusing, tetapi Jaehyun masih dengan posisi yang sama.

“Ck! Kalau gak mau keluar, gak apa-apa. It’s okey! Biar Mark yang naik ke atas kamar dan Papa silahkan menikmati suasana apartemen Mark yang luas yang setiap harinya Mark TINGGAL SENDIRI disini!” ucap Mark dengan menekankan kata tinggal sendiri.

Mark perlahan berjalan ke arah tangga apartemennya yang terhubung pada lantai dua apartemennya itu. Jaehyun hanya terdiam karena tingkah Mark dan juga kalimat yang Mark keluarkan tadinya.

“Papa datang ke Beijing untuk jemput kamu agar kembali ke Indonesia,” ucap Jaehyun tiba-tiba.

Mendengar penuturan dari papanya, Mark langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya untuk berhadapan dengan papanya yang tadinya dia punggungi.

Mark menatap Jaehyun dengan sinis.

“Jemput Mark untuk kembali ke Indonesia? Apa Mark gak salah dengar?” tanya Mark datar.

“Kali ini, Papa tidak main-main, Mark!” ucap Jaehyun dengan serius sambil menatap Mark.

“Apa tujuan Papa buat jumpa sama Mark dan nyuruh Mark buat balik ke Indonesia?” tanya Mark sambil menatap papanya itu dengan sorot mata tajam.

“Karena Papa yang mau...”

“Pergaulan kamu disini sangat bebas!”

Itu jawaban Jaehyun.

Seketika Mark terkekeh geli mendengar jawaban dari papanya itu.

“Papa mau jemput Mark buat kembali ke Indonesia karena alasan pergaulan di Beijing bebas?” tanya Mark lalu kembali terkekeh.

Bullshit!” ucap Mark dengan nada sedikit meninggi kepada papanya.

Raut wajah Mark sekarang berubah drastis. Wajahnya yang tadinya terlihat geli karena penuturan Jaehyun, langsung berubah menjadi wajah yang sangat sulit untuk dibaca.

Lost Contact | MarkHyuckWo Geschichten leben. Entdecke jetzt