11

1K 104 2
                                    

📍 Beijing

Sungchan, Jisung dan Mark sekarang tengah duduk santai di ruang tamu apartemen milik Mark.

"Kesal banget gue hari ini karena lo enggak masuk kuliah, Mark! Itu dosen-dosen yang ngejar lo malah cecar gue dan nyari lo! Jadi dosen kok kecentilan banget, sih?!" keluh Jisung.

"Ngapain itu Ibu dosen tua nyari Mark? Emang dia nggak ingat kalau Mark salah satu mahasiswanya," heran Sungchan.

"Mau dicari atau diapain kek, Mark juga nggak peduli sama itu orang tua centil, kan?" ledek Jisung.

"Lah?" heran Sungchan.

"Ngapain diladeni kalau orang yang bertahta di hatinya Mark sekarang lagi beda negara. Malah itu cowok lagi dekat sama cowok lain," sindir Jisung.

"Apalagi cowok lainnya itu ternyata Adik sendiri," lanjutnya.

"Jisung sialan!" kekeh Sungchan.

Mark menatap kedua sahabatnya itu dengan tatapan sinis tanpa minat.

"Tapi, gue nggak percaya sama pertemuan terakhir gue sama si Haechan. Makin ke sini dia makin cantik aja, Njir!" puji Jisung.

"Emangnya lo pernah ketemu sama dia?" tanya Sungchan.

"Sebenarnya pernah sekali dan itu pun enggak sengaja. Tapi, sekarang gue cuma lihat dia lewat unggahan Instagramnya doang," jelas Jisung menjawab.

"Makin ke sini, dia itu makin direbutin banyak cowok. Dia itu terkenal banget di kalangan anak kampusnya. Dia itu udah kayak artis yang punya banyak fans cowok," jelas Jisung.

Mark terdiam beberapa saat.

"Jis..." lirih Mark.

"Saran gue buat lo kalau emang lo suka sama Haechan. Jangan berlagak sombong dan seakan-akan nggak mau kenal sama dia. Gengsi lo jangan ditinggiin, karena dia lagi dekat sama Adik kandung lo. Kita nggak tahu gimana ke depannya, Mark," jelas Jisung.

"Gak usah bahas dia, Jis!" marah Mark.

"Kenapa setiap kita bahas masalah mereka, lo selalu marah dan berusaha menghindar dari topik pembicaraan, sih?!" keluh Jisung.

"Jis..." ucap Mark dengan nada suara yang terdengar sedikit berat.

Jisung akhirnya mengalah dan tidak melanjutkan pembahasannya, sedangkan Mark berbaring di atas sofa sambil menutup seluruh wajahnya dengan menggunakan lengannya.

"Sial..." batin Mark.

Tiba-tiba saja nafas Mark memburu dengan begitu cepat dan tidak teratur, membuat atensi Jisung dan Sungchan dengan segera menatap ke arah pria beralis camar itu.

"Mark! Lo kenapa?!" tanya Sungchan kaget.

Mark terbangun dari posisi berbaringnya, tetapi tak lama badannya bergetar dengan cukup kuat.

"Jis! Tas ... Tas gue!" seru Mark putus-putus sambil mengatur deru nafasnya yang terus memburu cepat.

Jisung dengan cekatan mengambil tas Mark dan memberikannya kepada sang pemilik.

Mark membuka tasnya dengan buru-buru dan mengambil sebuah botol obat.

"Itu obat apaan, Mark?" tanya Jisung penasaran.

"..."

Mark tidak menggubris sahabatnya dan lebih memilih untuk menelan 2 butir pil secara langsung dari tempat obat itu.

Sungchan yang penasaran dengan segera menarik botol obat tersebut.

Mata Sungchan membulat saat tahu itu botol obat apa.

Lost Contact | MarkHyuckWhere stories live. Discover now