07

1.1K 105 2
                                    

📍Swiss, 15:12 -

Sekarang, Jeno tengah duduk di sofa ruang tamu di apartemen Haechan dan Jaemin. Jeno tak jadi menjemput Haechan karena Haechan ada urusan mendadak dengan teman sekampusnya.

"JENOOOO!"

Jeno memutar kedua bola matanya dengan malas saat mendengarkan teriakan Jaemin dari kamarnya.

"JENOOOOO!"

Lagi, Jaemin kembali meneriaki pemuda bermata bulan sabit itu.

Dengan kesal Jeno memakai headphone nya, lalu mendengkus kasar.

"Setan diladeni, masuk neraka gue," gumam Jeno jengah.

Suara pintu kamar yang terbuka dengan keras masuk samar-samar ke indera pendengaran Jeno.

Jaemin sekarang berdiri di depan Jeno sambil menatap Jeno dengan sangat tajam.

Dengan malas Jeno menatap Jaemin beberapa saat, lalu kembali memainkan ponselnya.

Jaemin mendelik saat melihat respon Jeno, lalu dengan kesal dia menarik ponsel Jeno.

"Ck! Kenapa sih, Na?! Ada masalah apalagi, sih?!" tanya Jeno kesal sambil melepaskan headphone nya.

"Lo keluar di dalam gak?" tanya Jaemin mengintimidasi.

"Iya kali gila!" malas Jeno sambil menarik ponselnya dengan kasar.

"Lo kalau mabuk, gak usah manggil gue, Berengsek! Lo kalau mabuk ngajak perang napsu!"

"Siapa suruh lo napsuan?!"

"Kontol lo baperan noh."

"Lonte gila!"

"Ishhhh! JENOOOOO!"

Jeno mendecih, lalu berdiri dari posisi duduknya. Sebelum Jeno pergi, Jaemin lebih dulu memeluk lengannya.

"Apalagi, sih?!" kesal Jeno.

"Zarae selingkuhin gue! Hiks!" drama Jaemin.

"Eh! Bocah sebijik yang ganti-ganti kontol kayak lo gak akan serius sama yang namanya hubungan! Gak usah drama, Tolol!" sinis Jeno.

"Habisnya gue sedih, Jen."

"Sedih karena satu ATM berjalannya macet."

"Nah! Tuh tau!"

"Biadab emang!"

Jaemin bersikap manja pada Jeno.

"Gak usah manja. Jijik!" malas Jeno.

Jaemin mencubit pinggang Jeno.

"Lo mainnya sampai mana?"

"Apa, sih!"

"Sampai mana gue bilang, Monyet!"

"Gue turuti kemauan lo, Anjing!"

"Aaaa! Adik ipar yang baik!"

"Mark gak suka modelan lima puluh ribu kayak lo!"

Jaemin mendengkus saat mendengarkan jawaban Jeno.

"Udah! Lepasin gue! Gue mau jemput Haechan!" kesal Jeno.

Dengan segera Jaemin melepaskan pelukannya pada tubuh Jeno.

"Oh ... I see ... I see ... Sampai mana hubungan lo sama Abang gue?" goda Jaemin.

"Sampai hidung lo!" jawab Jeno sinis sambil memencet hidung Jaemin.

"YAKHHHH! DAJJAL!" teriak Jaemin kesal.

Lost Contact | MarkHyuckWhere stories live. Discover now