RAHASIA

178 25 16
                                    

Kacau! Dokumen penting hilang dari ruanganku. Dokumen yang termasuk klasifikasi rahasia, hanya sedikit orang yang mempunyai akses membukanya. Dokumen ini berisi investigasi daftar orang-orang hitam yang selama ini mengganggu dan mempermainkan stok pangan dan distribusinya dengan tujuan mengontrol harga pasar. Dokumen ini sangat rahasia dan berbahaya bila bocor ke tangan yang salah, apalagi jika isi dokumen bocor ke nama yang bersangkutan. Kami sudah susah payah selama ini, jika mereka — para mafia tahu, mereka tentu akan melakukan kegiatan bersih-bersih untuk menghindar dari masalah dan investigasi kami selama berbulan-bulan pun akan sia-sia.

Ini terjadi akibat kecerobohanku. Mula-mula dokumen itu aku keluarkan dari brangkas ketika Enal datang ke ruanganku — aku yang memintanya datang untuk mendiskusikan langkah kami selanjutnya. Setelah itu, aku tidak segera mengembalikannya ke brangkas  dan menguncinya dengan nomor kombinasi dan hanya menumpuknya dengan beberapa dokumen lainnya di atas meja dan aku sibuk melakukan pekerjaan lain, belum lagi Bapak bolak-balik memanggilku ke ruangannya.

Aku sedang mengingat-ingat siapa saja seharian kemarin yang mondar-mandir ke ruanganku. Enal jelas tidak membawa apa-apa ketika kami selesai rapat, Bu Susi hanya mengantar surat-surat dinas, itu pun  hanya di depan pintu, Iboy hari ini sedang sakit gusi, jadi kami tidak berbincang-bincang ketika ia mengantar kopi pagi dan sore, paling-paling Tania yang sempat duduk dan menghadap persis meja ku dan terakhir Ega, sebelum kutukan terjadi lagi.

Yang paling mengkhawatirkan adalah aku tidak akan pernah mengetahui orang yang keluar masuk ke ruanganku ketika aku sedang di ruangan Bapak, atau sedang di kantin, maupun di mushala. Ruangan ini tidak dipasang CCTV, beberapa tamuku — apalagi yang sifatnya rahasia tidak menyukai keberadaan atau kedatangan mereka terekam kamera pengintai, padahal betapa pentingnya itu untuk kasus seperti ini. Namanya juga alat pengintai tentu punya dua sisi ketajaman pedang yang berbeda, seperti pedang Katana, keduanya amat mematikan untuk dua target yang berlawanan. Sekarang aku hanya mengandalkan ingatan dan dugaan-dugaan pada seseorang — kalau pun ada. Harus ada! 

Pertama-tama aku harus menduga diriku sendiri, bisa saja aku lupa menaruh dokumen itu di suatu tempat, bukan di atas meja seperti ingatanku sebelumnya, mau tidak mau aku harus memeriksanya di bagian lain: laci meja, lemari kabinet, atau kolong-kolong apa saja. Menjengkelkan sekali harus melakukannya, sementara aku belum lagi bertanya pada Ega atas kepergiannya yang mendadak, serta kecurigaan hubungannya dengan Tania malam itu. Aku amat penasaran. Ega memang sempat menjelaskan jika dia merasa canggung dan merasa tidak enak mengganggu kesibukanku bekerja, tetapi aku bukan orang bodoh, siapa pun yang melihat reaksi Tania ketika melihat Ega akan beranggapan mereka saling mengenal. Aku harus menahan rasa penasaranku hingga dokumen itu kutemukan. Itu lebih penting ketimbang urusan Kepo.

Gara-gara dokumen itu, aku jadi bersih-bersih ruangan sampai tengah malam. Semua hal kutata ulang, meja, lemari kabinet, karpet dan sofa sampai bebas dari debu. Aku benar-benar melakukannya, tak bisa hanya mencari. Nasihat orang-orang dulu bilang, jika kehilangan barang maka bersihkan dulu tempatnya, tata ulang semua dan bila perlu ulang lagi. Kehilangan barang artinya peringatan bahwa kamu jorok, tidak rapi, mata tak akan jernih melihat tempat jorok. Jika tempatmu bersih maka ingatanmu akan jernih dan barang akan mudah terlihat. Tetapi itu berlaku jika barang itu tidak hilang di tempat itu, bukan dicuri! Dicuri? Aku panik membayangkan dokumen itu dicuri.

Ketika ruang kerjaku terlihat rapi, barang-barang terorganir baik dan berada di tempat seharusnya, rasa-rasanya ruang menjadi lebih lapang dan bersih, memberi kenyamanan baru dan memberi ketentraman. Tetapi, dokumen itu tetap tidak ditemukan. Badanku sudah letih dan mwrasa makin lemas karena tak menemukannya walau setiap inci ruangan sudah kubereskan. Aku malah menemukan dua name tag acara-acara resmi kenegaraan tahun lalu. Barang yang sama sekali tidak berguna untuk ditemukan.

DARAH MuDA (1) EEPWhere stories live. Discover now