Bab 40 | Dream come true

55 13 54
                                    

Hai semua, aku datang lagi setelah sekian lama wqwq. Maafkan aku baru bisa update lagi untuk cerita ini dikarenakan kesibukanku yang memusingkan di dunia nyata. Oke langsung saja kita lihat kelanjutannya ya. Selamat membaca❤️

Song for this chapter "Mine" from Bazzi

Dalam detik-detik itu, Holly bisa merasakan sesuatu memagut bibirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dalam detik-detik itu, Holly bisa merasakan sesuatu memagut bibirnya. Aldo menciumnya. Dengan mata setengah terpejam, sementara Holly membelalak karena terkejut. Saking terkejutnya, gadis itu tidak melakukan apapun hingga Aldo akhirnya menarik diri.

Aldo menatap Holly lekat-lekat, sementara jemarinya perlahan mengusap pipi gadis itu, "Maafin gue kalau terkesan egois. Tapi gue gak sanggup ngelihat lo sama Nico atau siapapun," ucapnya dengan suara serak.

Holly mematung. Aldo menciumnya dan bicara hal yang terdengar manis ditelinganya. Apa sekarang dia sedang bermimpi? Holly lalu mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali, memastikan semua ini nyata. Holly bisa melihat jelas kalau Aldo sekarang berada tepat di hadapannya, sedang memandangnya dengan wajah gugup.

"Holly.."

Detak jantung Aldo berdebar cepat. Aldo tidak bisa menyimpannya lebih lama lagi.

"Gue suka sama lo."

--oOo--

"Su-suka.. gue?" tanya Holly terbata. Holly bisa mendengar suaranya sendiri yang terdengar sangat konyol.

Aldo mengangguk, wajahnya yang tampan tampak merona, "Ehm, gue gak tahu sejak kapan gue mulai suka sama lo, sebenarnya gue takut karena gue gak pernah percaya sama hubungan. Selama ini gue selalu berusaha menghindari lo tapi gue udah ga sanggup lagi nutupin perasaan gue."

Aldo salah tingkah saat Holly menatapnya dengan pandangan yang tidak dia mengerti.

"Apa lo.." Raut wajah Aldo tiba-tiba terlihat cemas, "Benci gue?" tanya Aldo.

Holly tertegun lalu menggeleng cepat. Justru sebaliknya, pernyataan Aldo membuatnya sesak karena berbunga-bunga. Semua yang dia pikirkan tentang Aldo selama ini ternyata salah. Aldo menyukainya tapi trauma perceraian orangtuanya membuat Aldo kesulitan menghadapi perasaannya sendiri. Rasa bahagia yang menyeruak membuat bola mata Holly seketika berkaca-kaca.

"Holly, kenapa lo nangis? Apa lo-"

Cup.

Holly ganti mencium Aldo. Mengecup bibirnya dengan lembut sebagai jawaban, membuat mata hazel indah Aldo terbelalak. Menyadari itu, Aldo kemudian merengkuh wajah Holly dengan gemas, menghapus jarak yang tersisa diantara mereka.

Me Between YouWhere stories live. Discover now