Bab 39 | How i feel

55 16 52
                                    

Hai, kita ketemu lagi. Untuk chapter ini tidak terlalu panjang tapi semoga bisa menghibur kalian.
Jangan lupa untuk memberi vote dan komentar setelah membaca chapter ini ya. Thank you❤️
Song for this chapter "Can't fight the moonlight" from Leann Rimes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cukup Holly, jangan dansa lagi."

Aldo berdiri menatap Holly dengan wajah kesal. Sebenarnya tidak seharusnya dia merasa kesal pada gadis itu tapi dia tidak bisa menahan rasa cemburunya. Holly sudah mulai berdansa dengan Nico dan terlihat bahagia. Bahagia? Benarkah gadis itu bahagia ketika bersama Nico? Bukankah hal itu yang ingin dia pastikan hingga menyusul Holly seperti ini?

 Bahagia? Benarkah gadis itu bahagia ketika bersama Nico? Bukankah hal itu yang ingin dia pastikan hingga menyusul Holly seperti ini?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aldo.." lirih Holly tak percaya. Gadis itu benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin pria yang sejak tadi ada dipikirannya tiba-tiba muncul begitu saja di hadapannya? Holly kemudian memperhatikan penampilan Aldo yang terlihat luar biasa tampan mengenakan tuxedo hitam. Tunggu, tunggu, kenapa juga Aldo benar-benar memakai tuxedo seperti dalam bayangannya?

"Aldo, kenapa lo kesini?" tanya Holly heran.

"Hei, Brother," sapa Nico mencoba tenang. Nico perlahan melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Holly, dia tahu saudara kembarnya itu pasti tidak akan rela melihatnya. Ini adalah sebuah taruhan baginya dan ternyata dia merasa sedikit menyesal karena telah memenangkan taruhannya sendiri.

Aldo tidak membalas sapaan Nico, dia lebih fokus memperhatikan bagaimana Nico melepaskan tangannya dari pinggang Holly. Aldo geram tapi sekarang dia memilih menahannya lebih dulu, ada sesuatu yang lebih penting yang harus dia lakukan.

"Holly-" Tiba-tiba Aldo tidak bisa melanjutkan ucapannya. Tenggorokannya seperti tercekat. Dia merasa sangat gugup. Sial! Kenapa untuk bicara saja jadi sulit seperti ini?

Me Between YouWhere stories live. Discover now