BAB 37

549 31 2
                                    

"Sayang!!! Bangun yuk!!" Sapa perempuan tersebut.
"Entar sayang, masih ngantuk!!" Ucap nya di balik bantal
"Masih ngantuk apa abis ketemu cewek??!" Tanya perempuan itu dengan nada yang sedikit emosi
"Hah?" Bangun ia karena terkejut mendengar perempuan tersebut berbicara.
"Hah!! Hoh!!! Hah!!! Hoh!! Kamu abis ketemuan cewek kan di clubbing? Jujur kamu!!"
"Ihhh gak ada loh sayang!! Itu mantan aku yang mau aku beresin, kamu kan tau" rengek pria ke perempuan itu yang hendak memeluk nya
"Enggak!! Aku tau kamu itu pelukan sama cewe itu kan?!!"
"Kamu tau darimana?"
"Aku dikasih tau sama chika, asal kamu tau ya mulai sekarang aku mau pulang kerumah mommy dan jangan pernah kamu menjenguk anak kamu saat aku lahiran!!"
"Argghhhhh jangan lah sayang" ucap nya seperti anak kecil memeluk punggung istrinya itu dari belakang dengan perut yang buncit karena hamil

"Bodo amat!! Aaaawasss!! Aku mau pergi!!" Ucap nya mengusir.
"SAYANGGGGGG JANGAN PERGI!!!" Teriak nya

Ashel terkejut dengan teriakan dari aldo di dalam kamar, ashel telah menolong aldo dari ketidaksadarannya.

Disaat aldo teriak-teriak tidak jelas segera ia membuka pintu kamar dan melihat aldo tengah mengigau, memang jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi yang artinya mereka harus bangun untuk pergi sekolah.

"Do!!! Aldo!!" Panggil ashel menyentuh lengan aldo
"Argggghhhh sayangggg!!" Teriak aldo bangun dari aldo nya.

Astaga ternyata cuman mimpi!! Tapi kenapa sama perempuan itu?

"Kamu kenapa?" Tanya ashel
"Aku dimana?" Tanya aldo melihat sekeliling kamar itu
"Di apart papa" Jawab ashel yang bangun dari duduknya lalu membuka lemari baju dan melemparkan handuk ke arah aldo

"Itu kamu pake!!" Lempar nya
"Aihh dilempar ya shel" ucap aldo kesal
"Biar!! Masih beruntung kamu aku tolongin, cepat kamu mandi kamu bau alkohol" jelas ashel keluar kamar
"Ohh jadi kamu gak ikhlas nolongin aku?"
"B-bukan gitu!!"

Duhhh gue mau ngomong apa nih??

"Jadi apa!!?" Tanya aldo menjebak ashel
"Gua bukan gak ikhlas nolong lo, tapi karena gue suka sama lo aldo!! Jelas?!!" Jelas ashel
"Whatsss!! Lo suka sama gue??"

Aduhhh mampus gue kenapa gue keceplosan ke dia lagi

"Hah?? Suka sama lo?? Ihh mana ada, sepertinya lo mimpi deh!!"

Iyaa sepertinya gue mimpi!! kenapa di mimpi, lo itu jadi bini gue shel!! Pakai acara bucin akut lagi argggggghhhhh batin ku frustrasi

"aldo!!! Kenapa lo!!" Sentak ashel berteriak
"Ehhh enggak, gapapa!!"
"Ha tuh kan!! linglung gini lo kan karena gak segera pergi mandi!!! Mandi sono buruan" ucap ashel
"Iya deh iya mandi gue, dasar ketek kebo!!" Ucap aldo malas dan ia pun segera kekamar mandi apart itu
"APA LO BILANG!!???" Kaget ashel yang masih mendengar ucapan aldo

Aldo yang mendengar teriakan maut ashel pun tertawa tengil dan segera menutup pintu kamar mandi tersebut agar tak ada pergaduhan antara ia dan ashel

"ALDOOO!!! BENER-BENER YA LO!!"

•••
Dikediaman dirgantara, cindy tengah duduk bersama keluarganya dimeja makan dan ditambah dengan kehadiran rere.

"Ma! Dimakan dong sayurnya" ucap dirgantara
"Iya ma! Dimakan dong ma! Mama udah dari semalam gak makan! Mama makan ya?" Pinta flora lembut ke telinga cindy

Rere yang melihat kakak kandung nya seperti itu mengingatkan kejadian tempo 5 tahun lalu dengan keadaan mamanya yang sakit keras

Mama dari semalam gak makan lo! Mama makan ya? - pinta rere ke mama nya

Rere menyendokkan sayur ke dalam piring cindy, cindy yang tau itu segera menepiskan tangan rere, seketika tangan rere terhempas dan terkena pinggiran kaca meja yang lancip

"AWWW, SHHHHH" Ringis rere memegang tangannya, dirgantara dan flora yang tau itu segera mendekat ke flora.

Ip dengan emosi yang meluap-luap melihat tingkah cindy pun segera menamparnya

Plakkk

"KAK!!???" Teriak rere
"Apa!!" Teriak ip "lo itu udah di berikan perilaku yang jelek dari kakak mu!! Masih bisa bela?? Dengar ya rere!! Kakak lo itu udah gilak!! Semenjak kematian adli dunia nya hancur dan menyalahkan anak nya juga pada saat itu lah dia mengusir aldo dari rumah ini!!"
"Ya rere tau kak, tapi gak gitu juga caranya!! Pakai nampar kak cin segala!!" Bela rere

Flora yang melihat pertengkaran antara papa dan tante nya hanya memandang bingung mau ambil sikap apa.

Lalu ia berteriak menengahi agar pertengkaran itu selesai.

"DIAM!!!!" Teriak flora

Seketika ip dan rere diam, dan duduk kembali ke kursi masing-masing. Cindy yang ditampar ip dan mendengar Perdebatan pada pagi itu hanya diam membisu bagaikan OGDJ yang sudah kehilangan dunia nya.

"Flo papa minta kamu anter mama kamu ke psikolog, mungkin karena kematian adli psikis nya terganggu"
"Baik pah" ucap flora
"Dan kamu rere tolong anterin flora sama kakak kamu" pinta ip
"Flora kan bisa naik motor napa harus rere?" Tanya rere
"Sejak kapan flora bisa naik motor!??"
"Dulu!!" Ucap rere santai
"Itu dulu rere, flora yang sekarang berbeda dengan yang dulu!! Sudah lah papa mau pergi tolong jaga ya"
"Oke siap papa" ucap flora

Rere diam tak menjawab perkataan ip karena terlanjur emosi akibat perlakuan ip menampar kakak satu-satu nya itu.

•••
"Cio!! Lo gak sekolah?" Tanya shani
"Gue pusing Shan, kamu duluan aja biar aku telepon mang wawan buat antar kamu ya!"
"Kamu sakit cio?!" Panik shani memegang kening cio

Cio menggeleng tanda ia tak sakit atau demam tapi ia merasakan kanker yang ia derita semakin membesar di kepalanya.

Ya tuhan kenapa sekarang sih?? Kenapa disaat aku bahagia dengan jodoh ku engkau menyiksa ku secara perlahan tuhan!!

"Lalu lo kenapa cio? Lo sakit kan? Ayuk kita kerumah sakit kalau kamu sakit kayak gitu" tarik shani yang memegang tangan cio

Cio yang tangan nya ditarik hanya diam terduduk ditepian ranjang dengan piyama nya, seketika itu juga cio menarik shani kedalam pangkuan nya.

"Jangan!! Gini aja, aku suka dengan wangi kamu sayang" ucap cio yang menenggelamkan kepala nya Di punggung istrinya

Shani yang tau itu hanya bergidik ngeri dan segera loncat dari pangkuan cio. Kemudian merapikan seragam sekolah nya akibat perbuatan cio yang sedikit brutal di pagi ini.

"Hahah, kamu kenapa takut? Aku ingat kok janji kita!! Kita gak ada kata program anak sebelum aku dan kamu sarjana?! Iya kan?" Jelas cio

Shani tersenyum dan mengganguk mengiyakan omongan cio, shani tidak menyangka cio masih mengingat janji saat mereka bersatu menjadi sepasang suami istri.

"Tenang shani aku gak bakalan mengingkari janji aku ke kamu" unjuk jari kelingking cio ke depan shani menandakan perjanjian kelingking
"janji?" Tanya shani
"Janji" ucap cio

Cio tersenyum dengan begitu juga shani yang ikut tersenyum, pagi ini merupakan pagi yang indah menurut shani dengan adanya kesetiaan yang dimiliki cio dengan shani untuk masa depan mereka berdua.




GOODBOY IN JMW [END]Where stories live. Discover now