BAB 19 (FLORA)

1K 56 3
                                    

Sejak kejadian kejanggalan dari sebuah insiden hilangnya flora sampai takdir kembali mempertemukan mereka lagi kini aldo dan teman-teman nya sedang berusaha mengumpulkan bukti dan saksi mata dari perbuatan keji yang dilakukan deyon selaku dalang kejahatan di keluarga aldo selama ini.

Akan tetapi dalang dari semua kejahatan yang dilakukan deyon itu hanya semata suruhan dari Aditya Kaka dari ip dirgantara papa aldo sendiri.

Setelah semua dipastikan aman di diri pasien, dokter sudah memperbolehkan pulang. Akan tetapi sudah beberapa hari ini gadis yang cindy bawa pulang hanya tertidur dan tidak sadarkan diri sebab bius dari infus yang diberikan dokter tersebut belum sepenuhnya hilang.

"Putih? Kamar?" Gumamnya
"Hai kamu udah bangun?" Tanya perempuan itu
"Aku dimana?"
"Di rumah kamu waktu kecil" jelas perempuan itu

Disaat dia mengingat kenangan masa kecil nya ada sebuah rumah mewah berwarna putih serta keluarga lengkap dengan abang yang kembar dan ibu ayah yang berwibawa.

Tapi sejak insiden dia ketabrak mobil cio itu pun mengalami ingatan yang kembali sedikit demi sedikit.

"Arrghhh sakit sekali kepala ku" teriaknya histeris
"Eh, lebih baik kamu istirahat lagi ya" ucap nya
"Tapi aku cape istirahat terus" ucap nya lagi
"Yaudah kamu mau kemana biar saya temenin" ucap perempuan itu.
"Saya mau kebawah aja tante" ucap gadis itu
"Jangan panggil saya tante panggil aja mama" ucapnya
"Enggak ah tan nggak enak tau tan, tante aku panggil mama nanti anak tante marah lagi ke aku, aku gak mau tan sampai itu terjadi lagi" ucap flora
"Hm iya deh, tante boleh nanya gak? Tapi sebelum itu duduk dulu yuk di pondok itu" tunjuknya
"Baik lah" ucap flora mengikuti nya

Setelah mereka duduk di pondok mini belakang rumah milik cindy, adli sudah memasuki rumah ia pulang sedari sekolah.

"Mamah? Mamah? Mamah?" Panggil nya seperti anak kecil

Cindy yang mendengar panggilan itu pun menjawab nya dengan sedikit teriakan.

"Mamah di belakang nak" jelasnya

Adli yang mendengar itu pun segera ke belakang dan ia langsung melihat Mamah nya serta adiknya di pondok tersebut.

Seketika senyum nya mengembang melihat flora yang sudah siuman.

"Hai mah" lambai nya ke Mamah nya Lalu pergi masuk kembali ke dalam rumahnya
"Gitu aja? Cuman nyapa lalu masuk? Gajelas banget anak satu itu" gumamnya sambil menggeleng
"Siapa tadi tan?" Tanya gadis itu bingung
"Anak kedua tante"
"Anak pertama tante mana?" Tanya nya penasaran
"Gak tau, palingan bentar lagi pulang anak pertama tante kembaran sama dia tadi, tadi anak tante ganteng kan?" Tanya cindy
"Iya tan ganteng, eh iya tan tadi mau nanya apa tan?" Tanya gadis itu
"Hm maaf ya kalau motif tante lancang, tapi tante emang penasaran. Kamu kenal dengan liontin ini?" Tunjuknya

Flora kaget di beri Tunjuk liontin miliknya, dan mengangguk dengan pertanyaan cindy bahwa itu emang miliknya.

"Iya tan itu punya saya, tante dapat darimana?" Tanya gadis itu
"Tante dapat dari leher kamu tapi di lepaskan oleh anak tante aldo, sebab ingin melihat isi dari liontin ini"
"Tapi tan liontin ini gak tau isi nya apa, sebab ini lintion sedikit terkena lumpur di bagian foto tan" jelasnya

Deg

Cindy kaget dengan penuturan anak gadis itu, apa maksudnya lumpur? Apa gadis ini pernah kecebur sungai? - batin nya

"Hm nak, boleh tante bertanya?"
"Boleh tan" jawabnya antusias
"Maaf ya menyinggung lagi"
"Iya tan gapapa"
"Apa kamu pernah dihadang geng motor terus kamu jatuh ke sungai?"

Di dalam ingatan flora mendapatkan suatu penggalan cerita bahwa dirinya pernah ngelewati itu semua.

"P-pernah tan" Jawab nya
"Serius kamu?" Tanya cindy
"Iya, terus aku ditemui sama kakak jahat namanya d-d-d siapa ya?" Fikirnya keras
"Yaudah jangan kamu fikirin lagi, lebih baik kamu tinggal aja sama tante biar gak sama kakak jahat itu lagi"
"Gapapa tan? Serius ini tan?"

Cindy pun mengganguk menyetujui dengan pertanyaan flora yang kaget.

"Boleh tante tau nama asli kamu?" Tanya nya
"Flora D putri, aku gak tau D nya itu apa tan" jelasnya
"Yaudah nanti kita cari tau  D di nama kamu itu siapa, ngomong-ngomong tante boleh simpan liontin kamu biar tante betulin liontin ini ya" izinnya
"Iya tan, makasih atas tawaran nya ya tan"

Cindy pun mengganguk

Lalu malam hari pun berlangsung, di pintu menampilkan sosok lelaki dengan tas yang bertengger di sebelah bahu nya.

"Mamah? Aku pulang" ucap nya
"Darimana kamu lama kali pulang" bukan cindy yang jawab melainkan ip sang papa
"Loh papa? Tumben papa udah dirumah" cenges aldo
"Lih pipi, timbin pipi idih dirimih, emang papa udah dirumah dari tadi ya, kamu aja pulang kerumah lama banget" ucap ip memberantakkan rambut aldo
"Ih papa rambut aldo Loh" ucap aldo kesal
"Hahahah, iyaudah sana kamu mandi bau banget kamu"
"Iya ih bau" Jawab adli yang sudah turun ke bawah
"Eh kamu tadi di cariin sama kak gita, kenapa gak latihan coba? Sekali aku tim A kamu rebutan posisi aku sekali udah di kasih malah bolos" Sewot aldo
"Cape gua, sekali-kali bolos dong"
"Ck., sampai lo tau ya mereka gak percaya kalau gue itu aldo lo sih kenapa gak datang jadi susah jelasinnya kalo gua aldo"
"Jadi kamu nunjukkin apa biar mereka percaya?" Tanya cindy yang ikut duduk di ruang tengah
"Aldo tunjukin foto kecil kami sama tanda lahir aldo yang di punggung, perbedaan nya cuman di tangan adli sama punggung aldo"
"Malu dong kalau gitu kak?" Tanya flora

Kakak?

Aldo mendengar panggilan dengan sebutan kakak dan itu pun membuatnya terkejut dan membalikkan badannya ke arah sumber suara san benar itu adalah suara flora.

"Kamu?" Tanya dia
"Iya aku flora yang udah kakak dan tante cindy tolong waktu lalu"
"Jadi ma?" Tanya aldo ke mamah nya
"Iya do mulai sekarang karena kesepakatan papa mu, biarkan dia tinggal sama kita dan jadi keluarga kita"
"Serius??" Tanya adli bukan aldo
"Serius"
"Adli belum bisa nerima mah, apa harus secepat ini adli menerima orang yang mirip flora?"
"Tapi dli coba kamu bertahap menerima dia" ucap ip
"Akan kucoba" ucap adli meninggalkan mereka ke ruang makan terlebih dahulu

Ip, aldo dan cindy hanya menggeleng melihat tingkah adli yang tiba-tiba menjadi penutup seperti ini.

"Sabar ya flo" ucap aldo
"Iya kak"

GOODBOY IN JMW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang