BAB 30

651 42 2
                                    

Seusai mayat adli di kebumikan, dan mayat freya juga dikebumikan. Deyon melihat dari jauh keadaan makam musuh yang telah ia bunuh minggu lalu.

Gue tau lo masih hidup adli dan lo pasti yang jagain flora saat ini, gue cuman ngebunuh kembaran lo sih aldo dan pada saat yang tepat lo harus nyusul kembaran lo. Dan buat freya maafkan gue, gue gak tau kalau lo bakal mati ditangan arfan.

Deyon bergumam di dalam mobil Lalu ia melajukan mobil nya dan pergi menjauh dari makam tersebut.

Aldo tak menampakkan diri nya di makam kembarannya atau pun adik dari teman nya, karena ia tau makam mereka sebelahan dan dikebumikan dalam waktu bersamaan.

"Free! Maafkan kakak gak bisa menjaga kanu"

Aran terduduk dimakam itu sendirian, kini tinggallah oniel,raisha, dan juga cio sedangkan flora, dan olla mereka terduduk bersama di atas makam adli.

"Kak! Maafkan flora belum bisa mengingat kenangan kita! Maafkan flora belum bisa menjadi adik yang terbaik buat kakak!"

Semua hendak pergi dari makam tersebut, disaat aran bangkit dari Duduk nya ia melihat aldo membawa dua bunga dan memakai setelan baju serba hitam.

"Do?!"
"Kak! Maafkan gue Kak!"
"Buat apa lo minta maaf?"
"Gue minta maaf sama lo, saat adik lo dimakamkan gue gak ada disamping lo"
"Santai aja do, gue udah tau cerita lo dari oniel" ucapnya "Gue tinggal dulu ya do" lanjutnya

Aldo mengangguk lalu melihat aran yang pergi meninggalkan makam bersama oniel dan cio.

"Flo"

Aldo melihat flora yang masih menangis di atas makam adli, ia tahu betapa kehilangan dirinya atas kepergian kakak nya.

"Kak!?"
"Flo gimana keadaan mama?"
"Mama gak papa kak, cuman mama masih suka menyalahkan kakak sambil menangis"
"Iya Flo! Kakak tau mama pasti masih menyalahkan kakak"
"Kak, flora mau balik ya sama olla, takut papa nyariin"
"Iya Flo, lla hati-hati ya dijalan"
"Iya kak do! Olla bakalan hati-hati"
"Kak, flora balik dulu, kakak jaga diri ya selama di apart"
"Iya flo"

Lalu flora dan olla pergi meninggalkan aldo yang masih terduduk di makam tersebut, aldo memberikan bunga dan merapikan tanah gundukan tersebut.

"Dli Maafkan gue, gue gak bisa jagain lo sebagai kembaran yang baik! Gue gak tau lo bakalan sekeras kepala seperti itu! Andai waktu itu gue gak bohong sama lo, mungkin hal ini gak bakal terjadi dli"

Disaat aldo berbicara mengenai kesalahan nya, terlihat ashel dan teman-teman nya datang ke makam adli dan freya.

"Do!?" Panggil ashel

Aldo yang melihat ashel memanggil nya pun menghapus air matanya.

"Gak usah dihapus juga, gue tau lo lagi berduka"
"Maaf shel"

Aldo tertunduk akibat kesalahan yang ia buat ke adli, ashel tau kalau aldo bersalah menyalahkan diri nya yang belum tentu menyelakai kembaran sendiri.

"Heii!! Untuk apa minta maaf sama gue"

Ashel mendekat dan merangkul kepala aldo kedalam pelukan nya, Shani, gita, sisca, indah dan chika sudah berada di atas makam freya dan membacakan doa untuk nya.

Sedangkan ashel mendekat ke aldo dan menenangkan aldo Lalu berniat kembali mendekat ke temannya.

"Gue udah salah shel, akibat gue lalai adli bisa bersama tuhan"
"Gak do!! Ini bukan salah lo! Gue tau lo pasti udah buat yang terbaik untuk kembaran lo!! Lo harus tabah mendengar berita tentang kembaran lo"
"Tapi sh-"
"Shttttt, udah sekarang daripada lo menyesal melulu lebih baik kita doakan kembaran lo sama freya"
"Iya"

Kini mereka semua berdoa, kemudian mereka satu persatu pergi dan meninggalkan aldo sendiri dimakan itu sebab ashel mengajak aldo pulang aldo menolak.

"Do, tadi kata cio lo kalau mau pulang jangan lupa mampir dulu ke basecamp disana kita semua pada ngumpul" jelas shani
"Iya ci Shani entar aldo kesana, sekali lagi makasih ya ci udah memberitahukan ke aldo"
"Iya do samasama, gue balik dulu ya sama yang lain"
"Iya ci hati-hati ya"

Shani mengangguk dan ia mendekat ke arah mobil yang ia gunakan bersama teman-temannya saat pergi ke makam tersebut, dan mobil itu pun pergi meninggalkan aldo sendirian

2 jam berlalu!! Aldo masih setia di atas makam adli dan freya ia mengajak ngobrol freya dan adli seakan-akan mereka berdua mendengar cerita aldo.

JDARR....

Suara petir menggelegar menandakan hujan akan turun yang ikut menangis bersama aldo, langit pun bersaksi atas kepergian kembaran aldo.

Kini hujan mengguyur tubuh aldo, aldo mendongak ke langit dan berdiri,  lalu ia berteriak menyesal.

"TUHANNN!!! KENAPA KEMBARAN GUE YANG DIAMBIL??? TUHAN!! KENAPA GAK GUE AJA YANG LO AMBIL?!"

"GUE BODOH GAK BISA JAGAIN LO ADLI, MAAFKAN GUE DLI GUE LALAI!!"

Di saat ia berteriak aldo menatap kejalanan ia melihat seorang gadis kecil yang duduk dengan berteduhan kardus diatas kepalanya.

Ia berlari mendekat ke gadis tersebut dan memberikan payung milik nya di dalam tas.

"Dik, ini untuk kamu"
"Eh kak, jangan lebih baik kakak saja yang pakai"
"Tidak!! Kamu saja, kakak biasa hujan-hujanan"

Gadis tersebut menerima payung pemberian aldo dengan berat hati, saat gadis kecil tersebut menerima payung itu aldo juga merogoh kantong nya mencari selembar dua lembar uang yang akan ia berikan ke gadis itu.

"Dikk ini ada sedikit rezeki dari tuhan, terima ya!!"
"Jangan kak, aku masih ada uang kok habis ngamen tadi"
"Gapapa dik buat kamu saja, buat kamu belikan sembako buat orang tua dirumah"
"I-iya kak, terimakasih banyak ya kak"

Aldo pun tersenyum dan pergi dari tempat tersebut kearah motornya.

•••
Terlihat seorang gadis mondar-mandir di rumah besar itu, ia sangat khawatir dengan keadaan orang yang ia tunggu

"Lo bisa gak sih diam!! Gua pusing liat lo kayak cacing kepanasan"
"Gue khawatir tau chik, dia gak datang-datang mana hujan juga turun lebat diluar"
"Udah shel lo tenang aja aldo bakalan datang kemari kan ci Shani juga udah ngasih tau aldo tadi"
"Iya phi sisca tapi gue khawatir aja"
"Ntar juga datang"
"Iya kak git, tapi kan-"

Ucapan ashel terpotong disaat seseorang membuka pintu rumah tersebut dan menampilkan diri nya dengan pakaian yang basah.

"Halo, gue datang nih"
"Ah elo do, akhirnya datang juga gue takut lo gak jadi datang lagi"
"Santai niel gue datang kok"
"Yaudah gih lo beres-beres kan diri dulu sono"
"Iya kak cio"

Kemudian aldo pergi dan melewati diri ashel yang berdiri di tempat aldo lewati.

Gue kok gak disapa ya?

Ashel cemberut dan duduk di sofa bersama indah, indah tau dengan ashel yang cemberut akibat ia di cuekin aldo.

"Lo pasti di cuekin kan?"
"Ck., apain sih kak ndah!?"
"Kenyataan kan?"
"Nih lagi kak gita, ikut aja kalau masalah gini"
"Husttt sudah-sudah malah ribut"
"Mereka ni ci hobi banget godain gue"
"Hahah lo tergoda shel?"
"Ah, apaan sih chik"

Ashel yang di goda pun menampakkan pipi yang bersemu merah, disaat aldo datang ia melihat ashel seperti itu pun berfikir bahwa ashel cantik dimata nya.

"Ada apa nih gue disuruh kemari?"
"Eh udah siap sih aldo"
"Gini do, kami semua mau merencanakan untuk memburu deyon"
"Lalu, cewek-cewek pada ikut nih?"
"Enggak!!"
"Lah ngapa pada disini?"
"Ngapa?? lo risih gue sama yang lain pada disini?"
"Iya!!"
"Dasar ya lo do"
"Eh eh udah, ashel!!! aldo!!!, kok lo berdua malah berantem sih"

Lalu mereka semua merencanakan pembantaian secara Terbuka ke markas deyon yang baru, oniel sudah Melacak Nya dan itu menunjukkan markas dey Yang lama kosong.

"2 hari lagi kita bergerak!!"
"Oke!!"

Dey lo harus mati di Tangan gue kali ini

GOODBOY IN JMW [END]Where stories live. Discover now