BAB 26

667 41 2
                                    

"Gue bosan banget dirumah" gumam gadis itu "apa gue chat aja ya sahabat gue?" Tanya nya sendiri

Disaat ia ingin mengabari temannya ia menyiapkan baju terlebih dahulu untuk pergi nanti, lalu ia pun mengabari fiony sang sahabatnya.

Disaat ia ingin mengabari temannya ia menyiapkan baju terlebih dahulu untuk pergi nanti, lalu ia pun mengabari fiony sang sahabatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disaat fiony bersiap ingin menjemput flora, flora bergegas mandi dan bersiap-siap untuk pergi bersama fiony.

•••
Di sisi lain adli tengah berkelahi dengan anak buah geng cakra, adli sangat mumpuni dalam berkelahi ia menjatuhkan lawan nya satu per satu.

Lalu deyon yang melihat rival nya itu sangat kuat menjatuhkan semua anak buah nya, ia berinisiatif melakukan penembakan ke arah adli.

Deyon mengeluarkan pistol dari saku jaketnya, dan kemudian....

Dor.... dorrr..... dor.....

Terdengar tiga kali suara tembakan.

Aldo yang mendengar tembakan itu pun seketika terkejut sama hal nya dengan aran,cio dan oniel mereka berlari sangat kencang ke sumber suara.

Disaat aldo menemukan adli deyon sudah tidak ada ditempat dan disitu hanya terdapat orang-orang yang tengah pingsan dan ada yang mati.

Aldo melihat kembarannya tersungkur lemah karena tembakan geng cakra yang mengarah ke dia.

"Adli?!!!!!" Teriak aldo

Terlihat baju adli sudah berlumuran darah dan adli tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

"Do, lo harus nyelamatkan freya" ucap adli yang hampir tak terdengar.

Dada kiri nya, kaki kanan nya serta lengan nya yang tertembak, sudah sangat banyak mengeluarkan darah.

"Oniel lo telfon ambulance, kak cio tolong cari semua pintu untuk nyari keberadaan freya" jelas aldo menahan tangis nya dengan suara yang sudah bergetar

Semuanya mengangguk dengan arahan yang aldo beri kini aldo bingung dengan keadaan kembaran nya dan adik dari teman nya.

Ia bingung harus membela yang mana.

"Do, lo jangan nangis. Ini salah gue" ucap adli yang suaranya sudah tak terdengar lagi.
"Enggak ini bukan salah lo, lo jangan banyak omong lagi, gue bakal bawa lo ke rumah sakit" ucap nya
"Niel udah?" Tanya aldo
"Udah Do, ambulance nya lagi otw, lo harap bertahan ya dli" ucap oniel

Cio dan aran yang mencari kesana kemari pun tak Menemukan freya.

"Aldo, Oniel, freya gak ada dimana-mana!!" Teriak cio
"Argghhh sial!!!" Pekik aran menendang kursi yang terdapat di lorong gedung tersebut.
"Do, f-freya sudah di bawa arfan pergi kesana" ucap adli menunjuk ke arah arfan pergi dan dengan tenaga terakhirnya yang adli punya.
"Oke dli terimakasih tapi lo harus bertahan demi bokap nyokap dan adek lo" jelas aldo memangku kepala adli dan menekan titik darah adli.
"T-tapi g-gue u-udah gak tahan do" jawabnya

Disaat adli hendak menutup matanya pihak ambulance sudah datang dan membawa tabung oksigen ke adli, dan adli yang hendak menghentikan nafas nya pun kembali mendapatkan nafas bantuan dari oksigen rumah sakit.

"Pak buruan bawak teman saya kerumah sakit, kami ada kerjaan yang harus diselesaikan" jelas aran
"Baik tuan" ucap para suster tersebut dan pergi meninggalkan mereka berempat.

1...2....3....

Terdengar oniel yang menghitung mayat akibat tebasan pisau dan pukulan adli.

"Lo ngapain?" Tanya aldo
"Gue ngitung mayat do" ucap oniel
"Gila ya segini banyak nya musuh adli sendiri yang ngabisin mereka" kagum aran
"Bukan saatnya buat kagum ran, kita harus bergegas ke tempat arfan" jelas cio
"Lo udah lacak keberadaan freya niel?" Tanya aran
"Udah, kini GPS jam tangan freya hidup dan terhubung di hp gue" jelas oniel
"Sungguh cerdas kamu niel" ucap cio menepuk-nepuk punggung oniel dan berjalan ke arah yang ditunjuk adli tadi.

Lalu mereka semua pergi ketitik dimana freya berada, disaat mereka menemukan freya terdengar suara yang sedikit membuat bulu kuduk mereka berdiri.

Apa yang mereka dengar adalah suara freya yang tengah kesakitan, aran mendengar itu dan membuka kasar pintu ruangan tersebut.

Brak.....

Mata elang milik aran begitu merah menahan amarah, aran marah ke arfan begitu juga melihat keadaan freya yang sudah tak sadarkan diri dengan tubuh telanjang.

"Freya!!!!" Teriak aran "Sialan lo!!! Lo apakan adek gue??? Lo bunuh adek gue ha?" Tanya aran yang memukuli arfan dengan emosi yang menyalang

Cio yang melihat aran kesetanan pun menenangkan nya agar aran kembali ke mode normal sebab ia tahu aran akan membunuhnya jika sudah begini.

"Aran cukup ran" ucap cio
"Gue gak bakal berhenti buat mukuli ni orang biadab" serka aran

Bughh..... bugh....

"Mati lo anjeng!!!" Teriak aran dengan pukulan terakhir nya ke tubuh arfan

Kini terlihat arfan sudah pingsan dan tidak mengeluarkan suara maupun menggerakkan badan nya.

"Mampus mati lo anjeng,cuihhh" ucap nya meludahi arfan

Aldo yang melihat freya dengan tidak berdaya dan tangan yang terikat borgol pun segera melepaskan itu semua dan menutupi tubuh cantik milik adik nya aran

"Do buruan ajak adek gue di ambulance nya adli do" ucap aran bergetar menahan tangis
"Ga-"
"Gak muat kak" ucap oniel memotong omongan aldo
"Lalu bagaimana keadaan adek gue, alat vital nya sudah mengeluarkan darah, dan pasti dia merasakan sakit yang amat dalam" ucap aran bergetar "Cioo, lo harus menelepon ambulance cio" ucapnya menggoyang tubuh cio

Cio yang mendapatkan perlakuan aran seperti itu pun Hanya diam, ia tak menyangka kedua temannya sedang dilanda musibah hebat.

"Lo harus sabar cio, biar oniel aja yang menelepon ambulance" Jawab cio tersadar
"Buruan niel, kasian adek gue" ucap aran memburu Oniel untuk bergegas.

Setelah menunggu 10 menit di gedung tersebut merreka membawa freya dengan tubuh yang di tutup oleh kain putih dari ruangan itu dan jaket Milik aldo yang aldo pinjamkan Ke freya.

"Kak ran, lo harus ikut adek lo Biarkan motor lo anak buah bokap gue yang bawa" jelas aldo

Aran pun mengganguk dan ikut di dalam ambulance tersebut.

"Terimakasih do" ucap aran sambil menaiki mobil tersebut.

Lalu mobil ambulance itu pun pergi sehingga tidak nampak lagi di mata mereka bertiga.

"Oke semua, kita pulang jangan lupa kabarin bokap nyokap lo " ucap cio menunjuk ke aldo "dan bokap nyokap aran Biar gue yang kabarin" ucap nya lagi

Aldo pun mengganguk dan pergi bersama oniel kini tinggal lah cio sendiri di minimarket tersebut, ada 10 panggilan dari Shani Ketika ia melihat monitor hp nya.

Dan cio teringat Kalau....

GOODBOY IN JMW [END]Where stories live. Discover now