BAB 8

1.2K 87 0
                                    

"Udah ketemu?"
"Udah nih"
"Kapan kita habisi?"
"Tunggu waktu yang tepat kak cio"

Aldo,oniel, cio dan aran yang tengah berbicara membicarakan waktu untuk menghabiskan sekelompok cakra pun akhirnya mempunyai ide.

"Do, seperti nya gue ada ide"
"Apaan niel?"
"Gimana para ladies yang nanti datang kemari kita jadikan umpan"
"Wah gila lo niel, enggak gua gak mau! Kalau ada apa-apa sama mereka gimana?" Ucap aran
"Iya betul apa kata aran"
"Tapi cemerlang sih ide si oniel"
"HAA!!!" Kaget mereka
"Lo ikutan juga do? Wah parah sih"
"Ya mau gimana lagi kak ran, cuman itu salah satunya bukan sekali dua kali kan dia menculik anak perempuan?" Jelas aldo
"Iya sih"
"Jadi siapa yang mau kita umpankan?" Kini cio yang buka suara

Aldo dan oniel saling menatap seakan memberitahu secara ilmu batin mereka.

"CHIKA!" Teriak oniel dan aldo
"Hm, ide bagus tuh"
"Ha? Enggak-enggak, gue gak mau lepaskan my bias gue, gue belum jadian woiii" jelas aran
"Sabar kak ran pasti nanti ada waktunya"

Kini semua para JMW udah bersiap pada taktik yang diberikan cio dan Shani pun udah bersedia di tempat.

Dengan penuturan dan ide gila oniel akhirnya chika menyetujui dan pasrah demi sahabat nya selamat.

"Udah kepasang semua kan earphone nya?" Tanya cio ke mereka semua
"Udah"
"Sudah kak"
"Aman kak"
"Gue enggak?" Tanya chika
"Lo kan umpan chik, kalau lo make ini entar dia tau lo itu suruhan siapa" jelas oniel
"Oke deh"
"Tapi gue pasangan CCTV kecil ya di baju kamu" ucap aran mendekat dengan CCTV segede biji jagung
"Makasih kak" ucap chika
"Ehem, ada yang kamu - kamu nih" goda cio
"Udah ah ayo berangkat" Ajak aran keluar dengan pipi yang merah merona menahan diri untuk tidak salah tingkah.

••••
"Duhhh, pusing banget kepala gue"

Loh tangan gue kok gak sampai ke kepala gue sih?

"Astaga gue dimana? Kenapa tangan gue diikat?"

Anak buah dey yang mendengar ucapan di dalam ruangan itu pun masuk dan membentak ashel.

"Hei, lo bisa diam tidak!!?" Bentak geri "Oh atau lo mau gue buat bermanja sama gue, iya?!!" Lanjutnya

Geri pun mendekat ke arah ashel dan mencolek dagu ashel yang membuat ashel bergidik ngeri.

"Bisa lepasin gue gak?!" Sentak ashel
"Duhhh, jangan galak-galak dong sayang" ucap geri

Sebelum geri melanjutkan aksi nya, dia dibuat berhenti oleh kedatangan 1 rekannya yang panik.

"Ger, geriii" Panggil arfan "Lo bisa kedepan nggak?" Lanjutnya
"Kenapa?" Tanya nya "Kenapa lo panik gitu?" Heran geri
"Itu, sih Chika buat onar didepan, ditambah dia udah mukulin anak buah dey yang lain. Gua jadi ngeri" ucap arfan
"Sejak kapan anak itu berani nginjak kan kaki nya kemari?"
"Gak tau, udah lo kesana aja. Gua disini jagain dia" jelas arfan
"Ck., yaudah lo jagain dia jangan sampai lo yang nyicipin tubuh dia" ucap geri pergi
"Oke"

Flashback on

"Dah sampe nih"

Mata mereka semua melihat ke arah chika, chika yang ditatap itu hanya tersenyum menunjukkan gummy smile nya.

"Napa liatin gua semua??"
"Gak inget chik?" Tanya oniel
"Gua turun nih?"
"Iya dong chika"
"Iya udah chika, lo harus hati-hati ya" Kini indah yang membuka suara untuk memberi semangat ke chika dengan tersenyum manis.

Duhhh, indah cantik banget kalau udah perhatian gini - batin oniel.

"Buruan chik turun, ntar kami ada dibelakang lo." Ucap aldo
"Oke gua turun nih"

GOODBOY IN JMW [END]Where stories live. Discover now