"Solusi teknologi rendah elegan yang dipakai di misi Apollo yang lebih dulu."

"Tentu saja mereka sudah tahu!!" seru Chrome dan Suika yang terjungkal karena lagi-lagi penemuannya sudah diketahui.

"Tapi hebat juga alat yang primitif seperti itu bisa membantu navigasi di bulan."

"Khususnya begitu mereka mencapai sisi jauh bulan saat komunikasi dengan bumi terputus. Saat itu mereka akan bergantung pada mata dan pengukuran mereka sendiri untuk melakukan navigasi di kehampaan luar angkasa yang mengancam."

Disisi lain di luar angkasa para astronot semakin dekat dengan bulan, bahkan mereka bisa melihat kawah-kawah bulan dengan cukup jelas dari jendela kapal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disisi lain di luar angkasa para astronot semakin dekat dengan bulan, bahkan mereka bisa melihat kawah-kawah bulan dengan cukup jelas dari jendela kapal.

"Bagian belakang bulan.. bergelombang dan bergumpal!"

"Yup. Kita selalu melihat ajak bukan yang sama saat di bumi. Bagian belakangnya berantakan. Kawah-kawah itu adalah bukti serangan meteor.. bulan menerima serangan demi planet rumah kita."

"Hah! tanpa kita tahu. Bulan, telah melindungi manusia di bumi!"

"Hmph! sekarang, siapa di antara kita yang akan menginjakan kaki di sosok penjaga itu."

"Untuk jaga-jaga kalau ada kesalahan dan perjalanan ini berubah menjadi misi bunuh diri sekali jalan.. rencananya hanya mengirim tiga orang di pendarat bulannya."

"Sebagai orang sains, aku harus bertahan di modul komando dan-" "Nggak!" Ryusui memotong perkataan Senku tiba-tiba.

"Modul komandonya milikku! kau di sini sebagai perwakilan ilmuwan di seluruh dunia batu kita. Jadi kau, Senku. Akan berjalan di bulan!"

"Hah! serius, Ryusui? kau tak berhasrat menerima kehormatan menginjakan kaki di Bulan?" tanah Kohaku.

"Ha ha! pertama dan utama, aku kan kaptennya. Tiga orang berjalan di Bulan! sementara satu orang mengemudikan kapal! memang aku suka memainkan semua peran. Tapi kalau harus memilih, aku akan mengambil trofi yang lebih eksklusif! apa aku salah?!"

"Baik. Kita biarkan saja begitu."

Setelah pemilihan terjadi Senku, Stanley dan Kohaku bersiap untuk menuju ke bulan menggunakan kapal pendaratan dan Ryusui yang menjaga modul komando.

Sedangkan di Bumi mereka sedang memperdebatkan kira-kira kata-kata apa yang akan diucapkan saat pertama kali menginjakkan kaki di Bulan.

"Seluruh dunia sedang menyaksikan dan mendengarkan. Apa kita sudah memikirkan kata-kata yang cocok untuk pendaratan di bulan ini?" tanya Gen.

"AH!! entah bagaimana, aku dapat inspirasi kilat juga! inikah kalimat sempurna yang harus mereka ucapkan!" seru Taiju yang sepertinya mendapatkan ide cemerlang. ""Itulah satu langkah kecil bagi manusia .. satu lompatan besar bagi umat manusia."."

"Edaan!! kok bisa memikirkan hal keren semacam itu?!"

"Tunggu.. bukannya tadi itu kata-kata Neil Armstrong, ya?" Tanya (Name).

IS THIS A DREAM? [DR. STONE]Where stories live. Discover now