Part 30 Perkara Kabar

23K 1.5K 1K
                                    

"Jangan menunggu kabar karena yang aku Istiqomah kan untukmu itu doa."

Hari ini, Ning Adiba menjalani kegiatan sekolah seperti biasa. Sepulang sekolah mengecek ponsel barangkali suaminya mengirimkan pesan namun sayangnya tidak ada pesan sama sekali dari Gus Haidar.

Ning Adiba mendengus sebal. Namun sebisa mungkin ia mencoba bersabar dan mengalihkan perhatiannya pada hal-hal lain. Karena rasa rindu dan galau menunggu kabar terlalu menyakitkan untuk Ning Adiba.

Tiba-tiba muncul pesan dari nomor tidak di kenal yang mengirimkan foto Gus Haidar yang tengah berada di mimbar.

+6289635273****

Send photo

{Hallo Ning, bolehkan berbagi suami dengan saya?}

Ning Adiba melihat foto profil pengirim pesan tersebut dan seketika ia langsung mengenali siapa pemilik nomor baru tersebut.

"Mila? Jadi Mas Haidar masih sering ketemu sama Mila?" Gumam Ning Adiba dengan wajah jengkel seketika.

Tidak berapa lama, terdengar suara panggilan video call yang berasal dari Gus Haidar.

Ning Adiba pun segera mengangkat dengan raut wajah kesal.

"Assalamualaikum sayang, maaf ya nggak sempet kirim pesan. Dari tadi pagi Mas ada kegiatan soalnya."

"Waalaikumsalam Mas, masih ingat punya istri?" Respon Ning Adiba sinis.

"Jangan salah paham dulu sayang, Mas bisa jelaskan."

"Jelaskan? Mas kira enak di kacangin? Sesibuk itu ya sampai harus biarin aku galau nunggu pesan dari Mas," gerutu Ning Adiba.

"Sayang tolong_"

"Masih perlu Mas bicara sama aku? Bukannya udah nyaman di sana rapat sama Mila ya?" Ujar Ning Adiba terbawa emosi. Moodnya hancur karena pesan dari Mila.

"Maksud kamu apa?"

"Tadi Mila baru aja ngirim pesan. Dia foto Mas dan bilang sama aku buat berbagi suami sama dia. Bisa-bisanya ya Mas di sana asyik ketemu Mila, sedangkan aku di sini galau nunggu kabar dari Mas," celoteh Ning Adiba mengungkapkan segalanya.

"Adiba, tahan emosi kamu."

"Gimana bisa tahan? Mas nggak ngerti apa yang aku rasain!" Tegas Ning Adiba.

"Kamu sendiri nggak ngerti situasi yang terjadi di sini!"

"Oh gitu ya. Maaf Mas, emang bener aku cuma ngerepotin Mas," ujar Ning Adiba semakin kesal.

"Adiba, tolong kasih Mas kesempatan buat meluruskan semuanya."

"No! Mulai sekarang mending kita nggak usah saling kasih kabar satu sama lain. Kita fokus sama kegiatan masing-masing," ujar Ning Adiba.

"Tapi Ning_"

Tut Tut Tut

Video call di akhiri sepihak dan parahnya Ning Adiba langsung memblokir nomor Gus Haidar.

Di seberang sana, Gus Haidar menarik nafas panjang. Ia memijat kepalanya yang terasa pusing.

"Aku tahu aku salah tapi kamu nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Gus Haidar.

Ia yakin jika Ning Adiba benar-benar murka karena Mila yang tiba-tiba mengirim chat sembari mengirim foto Gus Haidar padanya.

Gus Haidar tidak bisa tinggal diam. Ia takut permasalahan seperti ini akan membuat hubungannya dengan Ning Adiba semakin renggang.

Partner Syurga (TAMAT)Where stories live. Discover now