Part 29 Menjadi istri dan Menantu

23K 1.5K 1K
                                    

"Saat aku jabat tangan Abi dan bilang Qabiltu yang berarti saya terima, itu makna panjangnya aku terima semua hal tentang kamu. Marah kamu, ngambek kamu, cemburunya kamu, penakutnya kamu, cengengnya kamu, posesifnya kamu, cerewetnya kamu, cerobohnya kamu dan segalanya hal tentang kamu."

Pagi hari yang dingin. Selesai sholat jamaah shubuh, Ning Adiba menuju ke dapur. Ia berniat membuat masakan yang enak untuk Gus Haidar dan juga kedua mertuanya.

Sesampainya di sana, ternyata telah terdapat sosok Mbak Yaza bersama dua Khadimah yang lain.

"Mbak, khusus hari ini saya yang mau masak," ujar Ning Adiba memberanikan diri.

Mbak Yaza bersama dua Khadimah lain menoleh dengan tatapan terkejut.

"Tapi Ning_"

"Saya bisa," potong Ning Adiba.

"Meskipun masih sekolah tapi saya sering di ajari masak sama Umma. Kebetulan dulu Umma juru masak di pondoknya," lanjut Ning Adiba tidak mau di rendahkan.

"Nggih Ning, tapi_"

"Sudahlah Mbak. Saya bisa," potong Ning Adiba tidak mau mendengar protes Mbak Yaza.

Ia tahu Mbak Yaza memang kepala tim dapur. Ia jelas tahu segala hal tentang keluarga Kyai Arham. Namun tidak bisakah Mbak Yaza memberinya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan memasaknya pada sang mertua?

"Nggih, saya temani Ning," ujar Mbak Yaza terlihat tidak yakin membiarkan Ning Adiba memasak sendiri.

"Nggak perlu Mbak. Saya biasa masak sendiri," tolak Ning Adiba. Merasa geram dengan sikap Mbak Yaza yang seolah mendominasi dan meremehkan.

Mbak Yaza menundukkan wajah. Ia segera beranjak pergi meninggalkan Ning Adiba yang mulai memasak di dapur.

Beberapa saat kemudian, Bu Nyai Sayyida tampak pulang dari aula. Ia melihat Mbak Yaza yang berada di teras dengan wajah resah.

"Loh, Mbak Yaza kok nggak masak?" Tanya Bu Nyai Sayyida.

"Ning Adiba yang masak Bu Nyai," jawab Mbak Yaza jujur.

"Sendiri?" Tanya Bu Nyai Sayyida sambil melotot.

"Nggih Bu Nyai," jawab Mbak Yaza.

"Kenapa sampean biarkan sendiri? Memangnya Ning Diba mengerti masakan untuk Abah bagaimana?" Ujar Bu Nyai Sayyida membuat nyali Mbak Yaza menciut.

"N-ning Diba yang mengusir saya Bu Nyai," sahut Mbak Yaza jujur.

Bu Nyai Sayyida menghela nafas. Ia mengajak Mbak Yaza beranjak ke dapur menghampiri Ning Adiba.

Di dapur, Ning Adiba tampak bersemangat memasak sendirian. Ia tidak sabar mempersembahkan masakannya pada kedua mertuanya dan juga suaminya.

"Nduk," panggil Bu Nyai Sayyida membuat Ning Adiba menoleh seketika.

"Nggih Ma?" Sahut Ning Adiba.

"Kenapa Mbak Yaza di usir?" Tanya Bu Nyai Sayyida membuat Ning Adiba terperanjat seketika.

"Mbak Yaza ini sudah lama ngabdi sama Mama. Apapun keperluan di siapkan Mbak Yaza dengan baik dan rinci. Seharusnya kamu nggak ngusir Mbak Yaza," tutur Bu Nyai Sayyida membuat Ning Adiba menunduk seketika.

Partner Syurga (TAMAT)Where stories live. Discover now