Part 27 Penyelesaian perkara

22.8K 1.6K 1K
                                    

"Mungkin bagi Allah sangat sepele menjodohkan kamu denganku tapi bagiku berjodoh denganmu adalah nikmat yang sangat luar biasa yang tidak akan pernah bisa ku ingkari."

Selesai sholat dhuhur, Kyai Ilzam pamit pulang pada Kyai Arham dan Bu Nyai Sayyida. Sementara Ning Adiba sendiri memilih untuk tinggal di Jombang terlebih dahulu.

"Besok Diba izin nggak masuk sekolah ya Bi. Masih pengen di sini," ujar Ning Adiba sambil tersenyum.

"Nggih, tidak masalah," sahut Kyai Ilzam tidak keberatan. Ia mengerti jika putrinya pasti sangat merindukan suaminya.

"Tapi pesan Abi, kamu jangan rewel dan nyusahin Gus Haidar ya. Suamimu itu sibuk banget," pesan Kyai Ilzam.

"Nggih, siap Abi," ucap Ning Adiba sambil tersenyum.

"Ya sudah, besok balik ke Kediri jam berapa? Biar aku minta Mas Afiq buat jemput," ujar Kyai Ilzam.

"Mboten usah Bi. Biar Haidar saja yang mengantar Ning Diba," ujar Gus Haidar angkat bicara.

Kyai Ilzam mengangguk kecil kemudian segera beranjak ke dalam mobil bersama di temani santri Khidmah kepercayaannya.

Detik berikutnya, Gus Haidar merangkul pundak Ning Adiba dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Tak lama, Kang Zain muncul dan mengabarkan jika dirinya berhasil membawa Mila ke teras.

Gus Haidar tidak membuang banyak waktu dan langsung menuju ke teras bersama Ning Adiba yang setia mendampinginya.

"Assalamualaikum Gus," ujar Mila sambil tersenyum ketika Gus Haidar sampai di teras.

"Waalaikumsalam," sahut Gus Haidar singkat.

"Langsung saja Mbak, saya meminta mbak untuk menghapus foto saya bersama Mbak yang ada di media sosial maupun di galeri," ujar Gus Haidar to the point.

Mila diam mendengarkan. Pandangannya mengarah pada sosok Ning Adiba yang terlihat diam dengan anggun di samping Gus Haidar.

"Saya nggak ridho dan tidak akan memberikan izin Mbak untuk menyimpan foto itu, apalagi sampai mempostingnya di Instagram," lanjut Gus Haidar. Dalam hati terus beristighfar dan menahan diri agar tidak kebablasan pada Mila yang sudah keterlaluan padanya.

Mila masih diam. Sesekali menatap ekspresi Gus Haidar yang terlihat berusaha menahan diri agar tidak meledakkan amarah.

"Di samping saya, ada istri saya yang jelas merasa tidak nyaman dengan postingan Mbak di media sosial yang bisa mendatangkan banyak fitnah dan salah persepsi," ucap Gus Haidar sambil menggenggam erat tangan Ning Adiba. Keduanya beradu pandang sesaat sampai akhirnya Ning Adiba memilih untuk menundukkan wajah.

"Bahkan bayangan saya kamu foto pun saya tidak ridho!" Tegas Gus Haidar.

Mila menganga mendengar ucapan tegas Gus Haidar. Hatinya semakin tertantang untuk mendapatkan perhatian Gus Haidar.

"Emang kenapa sih? Itu Cuma foto dan kita nggak pegangan atau apapun," ucap Mila dengan entengnya.

"Kita nggak mahrom!" terang Gus Haidar.

"Ya udah jadiin saya mahrom," sahut Mila dengan entengnya seolah tidak memperdulikan reaksi Ning Adiba selaku istri Gus Haidar.

"Astaghfirullah," ucap Gus Haidar sambil menggelengkan kepala.

"Begitu mudahnya Mbak berkata seperti itu di hadapan istri saya. Apa Mbak sadar dengan ucapan Mbak?" Ujar Gus Haidar tidak habis fikir.

"Saya mau jadi istri kedua Gus," sahut Mila penuh keberanian.

Partner Syurga (TAMAT)Where stories live. Discover now