Part 26 Pembuat Onar

26.3K 1.6K 217
                                    

"Beberapa laki-laki mungkin tidak bisa menundukkan pandangan dari perempuan seksi, tapi percayalah jika suamimu ini bisa menundukkan hati dan pikirannya dari perempuan berjilbab dan bercadar sekalipun."

Pondok Pesantren Darul Qur'an Jombang

Aula yang begitu luas kini di huni oleh beberapa pengurus panitia Khidmah sosial. Mereka kompak membicarakan program untuk anak yatim dan dhuafa' yang di selenggarakan oleh Khidmah sosial Darul Qur'an.

Program tersebut telah berjalan bertahun-tahun dan setiap tahunnya jumlah donatur semakin meningkat. Sebagai pengganti dari Kyai Arham, Gus Haidar turut memimpin jalannya acara rapat.

"Itu Gus Haidar ya? Putra tunggal Kyai Arham yang kemarin baru aja menikah?" Tanya seorang perempuan berjilbab navy, namanya Mila.

"Iya Mbak, masih kelihatan muda kan?" Sahut perempuan di sebelahnya.

"Banget sih. Tampan dan berwibawa," puji Mila terlihat terkesima dengan sosok Gus Haidar.

"Tapi sudah punya istri Mbak," ujar perempuan di sebelahnya memperingatkan tatkala melihat binar dari mata Mila.

"Istrinya masih sekolah aku lihat. Dan Gus Haidar yang merupakan putra tunggal pasti membutuhkan banyak istri," celetuk Mila penuh keyakinan.

"Hah? Mana mungkin Mbak?" Kaget perempuan di samping Mila.

"Iya, Gus Haidar pasti butuh banyak keturunan untuk melanjutkan dan membantu mengembangkan pesantren Darul Qur'an agar lebih besar kan?" Sahut Mila.

"Lagian Ponpes Darul Qur'an sangatlah besar. Kelak butuh banyak penerus untuk membantu mengurus dan mengembangkannya," ujar Mila.

Sebagai panitia yang bertugas dokumentasi, Mila tak bosan-bosannya memotret wajah Gus Haidar. Semakin di pandang, rasanya semakin terpesona.

Selesai acara, Mila bangkit dari tempat duduk dan menghampiri Gus Haidar yang berjalan ke luar aula.

“Gus Haidar,” panggil Mila ketika berhasil berada di samping Gus Haidar.

Gus Haidar menoleh dan matanya membelalak ketika melihat Mila berada di sampingnya dengan memegang hp yang berada di kamera.

Cekrek.

Satu foto berhasil di dapat. Foto berdua antara Gus Haidar dan Mila yang tidak sengaja.

“Astaghfirullah," gumam Gus Haidar kaget.

“Makasih Gus Haidar. Ini akan jadi kenangan terbaik di acara ini,” jawab Mila dengan entengnya.

“Hapus Mbak," titah Gus Haidar.

“Enggak!” Tolak Mila dengan berani.

“Apa yang sampean mau?” Ujar Gus Haidar terlihat tidak suka dengan gaya Mila yang terlihat sembrono.

“Cuma mau punya satu foto kenangan sama Gus Haidar," ujar Mila enteng kemudian berlalu pergi tanpa rasa bersalah.

Kang Zain langsung menghampiri Gus Haidar.

"Pripun Gus?" Tanya Kang Zain.

"Siapa mbak-mbak tadi? Kenapa tiba-tiba memfoto saya dengan dia," ujar Gus Haidar panik. Tidak suka dengan kelancangan Mila.

"Salah satu anggota panitia yang bertugas dokumentasi Gus," sahut Kang Zain.

"Suruh menghadap ke teras bersama kamu. Saya benar-benar harus memastikan pada dia untuk menghapus foto itu," titah Gus Haidar pada Kang Zain.

Kang Zain mengangguk patuh. Dengan segera ia mencari keberadaan Mila dan berusaha membawanya ke teras.

________________

Partner Syurga (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang