Tigapuluh dua

7.8K 890 34
                                    


Happy reading~
.
.
.
.

"Nan lo benaran udah sembuh kan? Kalau masih pusing atau apa mendingan lo masuk kamar istirahat!"

"Aku udah sembuh Ucup." Sahut Helnan mulai merasa kesal.

"Emangnya lo sakit apaan?" Tanya Ucup sembari membuka tas sekolahnya, Ucup belum ganti baju sekolah di karenakan Helnan menyuruhnya untuk datang ke mansion hanya untuk ikan cupangnya.

"Emm Helnan demam aja kok ." Ucup mengangguk percaya dengan ucapan Helnan.

Kedua anak itu duduk di sofa ruang tamu dengan Helnan yang sedari tadi sudah tidak sabaran ingin melihat ikannya.

"Nih untung enggak mati." Ujar Ucup memberikan ikan cupang itu kepada Helnan.

"Airnya kok panas." Kaget Helnan karena Ucup menyimpannya dalam plastik kecil bening.

Ucup memutar bola matanya. Sabar. "Kena matahari itu,"

"Ihh ayok Helnan mau bawa ke Mail."

Helnan langsung berdiri di ikuti Ucup anak itu juga sedikit berlari menuju arah tangga.

"Nan jangan lari-lari nanti lo jatuh anjir!" Pekik Ucup menahan baju belakang Helnan, matanya menatap sekitaran mansion untung tidak ada orang Ucup jadi keceplosan bicara menggunakan bahasanya.

Helnan menengok ke belakang. "Cepat Cup, kamu jangan ngomong kasar, nanti lidahnya bisa di potong terus nanti masuk neraka." Sahut Helnan melotot walaupun mukanya masih terlihat pucat saat ini tidak melunturkan tampang polosnya.

"Iya sabar jangan lari kalau lo jatuh tamat riwayat gue." Ujar Ucup mengingat jika menurutnya keluarga Helnan sangat menyeramkan kecuali Nolan dan Eksa.

Apalagi saat ia menginjakkan kakinya di mansion aura mengintimidasi milik mereka terasa membuat Ucup merinding.

Helnan hanya membalas dengan anggukan kepalanya ia malah semakin cepat melangkah menaiki setiap anak tangga.

"Yes akhirnya Mei mei ketemu sama Mail." Girang Helnan menepuk tangannya kesenangan saat melihat ikannya yang sudah di masukkan kedalam akuarium yang berada di dalam kamarnya.

"Ucup?"

Tidak ada jawaban.

Pantasan tidak di jawab orang Ucup lagi duduk di sofa dalam kamarnya dengan mata terpejam.

"Ucup kamu tidur?"

"Enggak." Sahutnya menjawab dengan mata masih terpejam.

"Kalau gitu Ucup lihat deh, Helnan senang banget."

"Apa?"

"Mei mei kayaknya senang ketemu Mail, tuh lihat mereka berdua lagi ngobrol." Ujar Helnan dan menurut Ucup itu sangat tidak masuk akal.

Dengan wajah yang terlihat menyebalkan Ucup menatap Helnan sedikit julid."lo kok tau? Lo paham bahasa ikan?"

Helnan menoleh lalu mengangguk. "Helnan bisa ngomong sama ikan."

"Nan please deh lo kalau aneh enggak usah ngajak gue. Bisa gila gue kayak gini." Kata Ucup menggelengkan kepalanya tidak mau berfikir.

Helnan yang dasarnya memang polos dengan enteng menjawab. "Ucup Helnan itu enggak aneh, lihat nih ya."

Helnan sedikit berjongkok mengetuk kaca akuariumnya. "Mail mau mam enggak?"

Ucup semakin melihat saat ikan yang ia ketahui bernama Mail itu semakin naik ke dasar dengan mulut yang bersentuhan dengan kaca akuarium.

Seolah-olah memang paham dengan ucapan Helnan.

"TUH KAN MAIL NGERTI!"

Ucup sadar sekarang Helnan memang aneh, dengan wajah lelahnya Ucup langsung mendudukkan tubuhnya kembali ke sofa.

Dia Helnan | Lee Haechan Where stories live. Discover now