Duapuluh tujuh

9.9K 1K 21
                                    


Happy reading~
.
.
.
.

Mau tau hal apa yang membuat Helnan kepalang senang hari in? Ia akan pergi jalan-jalan dengan keempat Abangnya. Ada Hanggarila, Juna, Niel dan Samuel yang akan membawanya.

Nolan mendengus kesal seandainya ia tidak sedang melaksanakan ujian pasti ia bisa ikutan dengan adiknya. Matanya sedari tadi bergeliya menatap pergerakan Helnan yang tengah di urus oleh Mamanya.

"Adek pakai baju yang ini." Rinjani mengambil baju putih berlengan panjang untuk Helnan.

Helnan hanya mengangguk dengan cepat memasang bajunya setelah selesai ia berdiri di depan cermin menatap penampilannya, sudah merasa puas ia tersenyum lebar menghampiri Rinjani.

"Mama sudah."

"Aduh gantengnya anak Mama." Puji Rinjani membenarkan poni Helnan yang menutupi dahinya.

Helnan tersenyum malu kemudian matanya menatap Nolan yang sedari tadi memperhatikannya. "Abang enggak berangkat ke sekolah?"

"Sekolah, tapi Abang males." Sahutnya lempeng.

"Ihh Abang enggak boleh males tauu!"

"Kenapa gitu?"

"Nanti enggak pintar, Helnan aja mau sekolah kayak Abang pasti seru." Ujar Helnan membayangkan jika ia bisa bersekolah seperti Abangnya.

Seketika Nolan merasa bersalah. "Iya ini Abang mau berangkat kok."

"Peluk Abang dulu." Nolan merentangkan tangannya yang mana langsung di sambut oleh Helnan.

"Abang sayang banget sama Adek, nanti kalau main jangan capek-capek." Ujar Nolan melepaskan pelukannya tangannya terangkat mencubit ujung hidung Helnan.

"Elnan juga sayang banyak-banyak sama Abang! Elnan enggak akan capek janji."

Rinjani yang melihat itu merasa terharu matanya mendadak terasa memanas.

"Mama?"

"Kenapa sayang?" Jawab Rinjani cepat melihat Nolan yang berdiri di hadapannya.

"Abang berangkat dulu."

Rinjani mengangguk ketika Nolan mencium punggung tangannya di balasi oleh Rinjani dengan memberikan elusan di kepala Nolan. Karena, Nolan selalu menolak jika di cium oleh orang tuanya katanya ia bukan anak kecil lagi maka dari itu mereka berusaha memakluminya sekarang.

"Sama Eksa?"

"Eksa udah duluan berangkat katanya tadi ada urusan." Jawab Nolan. "Jadi Abang berangkat sendiri hari ini."

"Yasudah hati-hati jangan ngebut bawa mobilnya." Peringat Rinjani kala melihat tubuh Nolan yang kian menjauh keluar dari kamar.
.
.
.
.
.

"Emangnya kalian mau ajak Adek ke mana?" Tanya Elena saat melihat cucunya yang sudah berpakaian rapi.

Hanggarila duduk di sofa bersebelahan dengan sang Adik yang sedang memasukan sesuatu kedalam ranselnya.

Belum sempat Hanggarila menjawab suara milik Helnan lebih dulu berucap. "Elnan mau lihat ikan sama Abang." Ujarnya dengan tatapan mata yang berbinar cerah, Helnan benar-benar senang karena ia sangat menyukai dunia laut dan melihat berbagai macam bentuk ikan.

Helnan jadi tidak sabar.

"SeaWorld, Abang pengen ajak Adek kesana." Kata Hanggarila membuat Elena mengangguk.

"Langsung berangkat?" Tanya Elena lagi yang di balasi anggukan kepala oleh Hanggarila.

"Adek jangan nakal, ga boleh kecapean oke." Kata Elena mencium kening cucunya.

Dia Helnan | Lee Haechan Where stories live. Discover now