Enam belas

11.4K 1.2K 25
                                    

Senang banget liat antusias kalian nungguin cerita ini, jadi aku memutuskan buat up haha

Senang banget liat antusias kalian nungguin cerita ini, jadi aku memutuskan buat up haha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading~

Juna dan Niel memilih untuk pulang cepat dari kampus karena sama-sama tidak memiliki jadwal kuliah setelah ini. Juna hanya bertemu dengan dosen pembimbing soal masalah Revisin skripsi nya. Sedangkan Niel hanya memberikan tugas kuliahnya yang mana malah dosennya berhalangan tidak masuk. Kesal tentu saja, ia sudah lembur mengerjakan tugas kuliahnya itu.

"Juna?"

Juna menoleh saat namanya di panggil oleh salah satu temannya.

"Kenapa?"

"Langsung pulang lo, ga mau nongkrong dulu?" Tanya Arthur.

"Males nongkrong gue mau langsung pulang aja." Sahut Juna semenjak kehadiran Helnan Juna jadi males kelayapan dan sering nongkrong. Karena menurutnya lebih baik ia menghabiskan waktunya dengan adiknya walaupun Helnan sering bercerita hal-hal random tapi Juna sangat suka mendengar celotehannya itu.

Arthur menaikkan sebelah alisnya. "Tumben biasanya lo gas terus?"

Dean bercelutuk. "Ikut aja kenapa sih, sebentar doang."

Juna yang hendak membuka pintu mobilnya ia urungkan kala mendengar teriakkan dari dalam mobilnya. "Bang cepatan gue pengen ketemu sama Adek nih."

"Eh ada Niel, ga pakai mobil sendiri tumben ikut Abang lo?" Tanya Arthur saat melihat wajah Adik dari temanya itu.

"Males nyetir bang, lumayan punya sopir pribadi." Jawab Niel tertawa saat melihat raut wajah kesal Abangnya.

"Kalian bertiga aja gue mau cepatan pulang." Kata Juna melirik wajah melas teman-temannya yang tidak akan membuatnya luluh sama sekali.

"Malesin lo Jun, emang kenapa sih buru-buru pulang lagian lo di rumah cuman diam-diam aja."

Niel yang belum menutup kaca mobil kembali bersuara. "Kasian Adek gue di rumah bang ga ada teman."

"Nolan?" Tanya Gio yang sedari tadi diam.

"Bukan." Sahut Juna membuka pintu ingin masuk ke mobilnya merasa waktunya terbuang sia-sia meladeni pertanyaan teman-temannya.

"Siapa? Eksa gak mungkin kan." Kata Arthur.

"Kepo lo." Ujar Juna menghidupkan mesin mobilnya sementara mereka yang berada di belakang sana mencibir kesal melihat kelakuan Juna.

____

Helnan bertopang dagu di dekat akuarium di dalam kamarnya, sembari memperhatikan ikan cupang yang bergerak kesana-kemari kadang juga ia memasukkan tangannya kedalam air jernih itu lalu memindahkan ikannya kedalam bathtub berkali-kali.

Untung tidak mati.

Benar-benar gabut. Gimana tidak gabut orang Helnan di hukum tidak boleh keluar kamar oleh Papanya bayangkan saja seberapa bosan dirinya saat ini. Tidak punya teman sama sekali hanya menonton dengan posisi tengkurap di atas kasurnya.

Dia Helnan | Lee Haechan Where stories live. Discover now