46. Kembali asing

2.8K 193 7
                                    


~Kita tidak berpisah. Hanya saja kita kembali ke semula, yaitu asing.

🍂

Satu minggu berlalu begitu cepat. Seana sudah kembali bersekolah. Setelah Seana dinyatakan kehilangan ingatan, Tenggara tidak menampakkan dirinya dihadapan Seana.

Lelaki itu tidak berani mendatangi Seana. Takut menyakiti Seana dan malah berakibat fatal pada kesehatan istrinya.

Hari-hari Tenggara lewati dengan hampa. 
Tenggara seakan telah pasrah dengan takdir yang menimpanya. Biarkan Tuhan menyatukan kembali dirinya dengan Seana.

Seana juga kembali tinggal di rumah orang tuanya. Sedangkan Tenggara memilih tetap di rumah mereka berdua.

Untuk Glencia, gadis itu sudah dikeluarkan dari sekolah dan saat ini mendekam di penjara.

Seana berjalan dengan pelan melewati koridor. Banyak pasang mata yang menatapnya dengan pandangan berbeda-beda. Dan itu sukses membuatnya risih.

Raden merangkul bahu Seana. "Sans aja, mereka tuh iri liat lo yang bisa berangkat bareng sama cowok ganteng kayak gue."

Dengan reflek, Seana memukul lengan Raden yang merangkulnya. "Pede banget, Masnya."

"Yeuu, dibilangin ngeyel."

Seana tidak menghiraukan Raden. Dia berjalan mendahului sepupunya itu.

"Woy, lo mau kemana goblok?" Teriak Raden saat Seana melewati kelas mereka.

Seana berhenti dan berbalik. "Ke kelas lah."

Raden berjalan cepat mendekati Seana.

"Kelas lo IPA 2 goblok, bukan IPA 3." Raden menyentil kening sepupu cantiknya itu.

Seana mengerjakan matanya. "Emang iya? Perasaan gue IPA 3."

Raden menghela napasnya. Andai dia tidak ingat kalo Seana amnesia, mungkin Raden sudah menjambak rambut panjang Seana.

"Sini bego!"

"Kelas sebelah noh kelas suami lo." Untung Raden mengecilkan suaranya, jika tidak sudah dipastikan Seana akan nyerocos bertanya.

"Iya-iya." Seana berjalan mendekati Raden.

"Morning, Seana." Seana menoleh kearah suara.

"Oh, morning Jeff."

Jeffran, siswa baru dari Los Angeles. Dia merupakan teman Seana waktu di LA. Sebenarnya Jeffran asli orang LA, namun dia pindah kesini lantaran mencintai Seana.

Tangan Jeffran terulur merapikan rambut Seana. Dengan keras, Raden menghempas tangan Jefran.

"Lo apa-apaan sih?" Jeffran menatap Raden tidak terima. Wajar kalau Jeffran bisa berbahasa Indonesia. Karena Seana pernah mengajarinya dan dia sendiri juga belajar bahasa Indonesia, meskipun gaya bahasanya sedikit kaku seperti Esther.

Raden mendelik. "Lo jangan modus ya, babi!"

"Urusannya sama lo apa?"

"Gue sepupunya!" Raden menatap was-was sekeliling, takut seseorang melihat kejadian ini.

"Shit." Raden membelalakkan matanya saat melihat Tenggara berdiri tidak jauh dari mereka.

"Modar lo, Den!"

🍂

Setelah 3 hari membolos sekolah, hari ini Tenggara kembali ke sekolah.

TENGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang