43. Insiden

2.7K 178 10
                                    


~Capek? Kan dunia emang tempatnya capek.~

🍂

Karena hari ini kelas Tenggara pelajaran olahraga, semua murid IPA 3 berada di lapangan basket.

Tenggara lebih memilih duduk di bawah pohon bersama Gema dan Aksa.

"Sorry, Kak. Kak Sea lagi berantem sama Kak Glencia." Ucap salah satu adik kelas memberitahu Tenggara.

Deg

Tenggara langsung berdiri. Perasaan panik langsung menyergap hatinya.

"Bangsat, dimana sekarang?"

"Di depan kelas IPS 5."

"Shit!"

Perasaan Tenggara tidak karuan. Dia takut Glencia berbuat nekat dan membahayakan nyawa Seana.

Tenggara berlari diikuti sahabatnya yang juga ikut.

🍂

Seana tengah berdebat dengan Glencia. Saat ingin ke toilet tadi, Seana dicegat oleh Glencia.

"Heh jauhin Kak Gara. Dia udah tidur sama gue." Glencia memperlihatkan sebuah Video dilayar ponselnya.

Seana tertawa keras. "Bacot. Lo kira gue bakal percaya?"

"Lo harus percaya kalo gue udah tidur sama Kak Gara."

Seana tertawa keras. "Heh serbuk lontea, gue nggak percaya ya! Tuh video palsu, gue udah hafal bahkan tau postur tubuh Kak Gara."

"Silahkan lo mau bilang apa aja gue nggak peduli." Seana berjalan menuruni tangga.

Dengan perasaan marah dan emosi, Glencia menyusul dan mendorong tubuh Seana hingga tubuh Seana terguling menuruni tangga.

Brak

"SEANA?!" Tenggara berlari kencang menghampiri Seana yang tergeletak di bawah tangga dengan kondisi mengenaskan. Darah segar mengucur di kepala Seana.

"Hey hey. Babe, listen to me." Dengan panik Tenggara menepuk-nepuk pipi Seana agar membuka matanya.

Dengan detak jantung yang berdetak tak beraturan, Tenggara mengangkat tubuh Seana.

"Mobil, Gem!" Tenggara berlari menuju parkiran.

Semua orang yang melihat adegan itu menutup mulutnya terkejut. Glencia memundurkan langkahnya takut.

Sahabat Seana yang baru sampai di sana mencekal tangan Glencia yang hendak kabur.

"Mau kemana lo, bitch?"

Plak

"Urusan kita belum selesai!" Ucap Violetta setelah menampar kuat wajah Glencia.

🍂

Tenggara berjalan mondar-mandir di depan pintu UGD. Di sampingnya ada Gema yang tadi mengantar ke rumah sakit.

Tak lama, Sahabat Tenggara dan sahabat Seana sampai. Violetta menghampiri Tenggara sambil menangis.

"Gimana Sea, Kak?" Tenggara menggeleng lemah.

Ketiga sahabat Seana berpelukan, berdoa semoga Seana baik-baik saja.

Aksa membawa Tenggara duduk. Genta menyodorkan sebotol air mineral kepada Tenggara.

"Minum dulu, Bos. Biar tenang." Tenggara menurut.

TENGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang