26. Pertandingan Basket

5.6K 208 0
                                    


~ Definisi sakit itu ya dari diri kita sendiri.~

🍂

Hari ini, pertandingan bola basket antar SMA akan diadakan. SMA Angkasa melawan SMA Merpati.

Pertandingan yang diselenggarakan setiap setahun sekali. Pertandingan diadakan di lapangan basket SMA Merpati, karena tahun lalu, turnamen diadakan di SMA Angkasa.

Tribun kini sangat ramai dipenuhi siswa dan siswi SMA Angkasa maupun SMA Merpati.

Seana baru saja turun dari taksi bersama ketiga sahabatnya. Mereka sudah sampai di depan gerbang SMA Merpati.

"Langsung ke lapangan aja, ayo." ajak Seana setelah merapikan rambutnya.

"Ayok lah, mau liat cogan." sahut Alora semangat.

Violetta mendengus mendengar itu. "Bisa aja lo, kalo cogan aja langsung nyaut."

"Iya dong. Cogan nggak boleh dilewatin. Mari berburu cogan!" Mereka tertawa disela-sela berjalan.

Mereka berempat menjadi sorotan saat sampai di lapangan.
Seana sangat cantik memakai outfit simple, kaos polos yang dipadukan dengan hotpants putih yang memperlihatkan paha putih dan mulus gadis itu. Tak lupa sneakers putih yang membalut kaki jenjangnya.

"Gila, itu ceweknya Tenggara."

"Yang mana?"

"Yang kaos hitam."

"Wow, cantik banget. Mulus lagi."

"Gak jadi deketin Tenggara, seleranya aja bening gitu. Lah gue buluk."

"Pakaiannya santai sih, tapi cantiknya nggak nyantai."

"Iya, Ghea aja kalah."

"Ya lo bandinginnya sama Ghea, jelas kalah lah. Dia mah menang dempul 5 cm, lipcream ampe merah kinclong. Noh liat ceweknya Gara. Cantik natural njir."

"Ya nggak usah geplak juga bangsat."

"Berdamage njir. Cocok lah sama Gara yang ganteng."

"Anjir cuci mata."

"Mulus weh."

"Mereka cantik banget anjir. Asupan mata nih."

"Yang kiri wehh."

"Yang belakang njir, semok."

🍂

Manik mata emerald Tenggara menajam, hatinya memanas saat mendengar banyak lelaki yang memuji kecantikan Seana secara terang-terangan.

Tenggara tersenyum sinis, "Awas aja gue bakar semua hotpants nya!" ucapnya dalam hati.

Seana hanya acuh. Dengan tangan kanan memegang ponsel dan tangan kiri memegang botol air putih, dia berjalan santai ke arah Tenggara dan tim basket SMA Angkasa.

"Sini, dedek manis. Udah Abang Genta siapin tempat khusus." Genta menarik lengan Seana dan mendudukkan gadis itu di tribun terdepan.

"Ehem." Tenggara berdehem keras membuat Genta cepat-cepat menjauhkan diri dari Seana.

"Hehe ampun, Kapten." Cengir Genta mengangkat dua jarinya membentuk huruf V. Tatapan tajam Tenggara memang membuat siapa saja ketar-ketir.

"Udah tau pawangnya galak, masih aja godain." celetuk Aksa yang merasa jengah dengan tingkah laku Genta.

TENGGARA [END]Where stories live. Discover now