BAB 12

32 9 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat buruk bagi William, ia harus mempunyai hati yang besar dan banyak untuk menampung segala hinaan dari mereka semua, bagaimana jadinya jika ia tidak sabar, mungkin seluruh isi dari sekolah ini akan hancur jika William marah. mungkin saja bukan ?

Masih di Perpustakaan, Olive sangat ingin sekali mendapatkan jawaban atau alasan dari William yang masih saja belum menjawabnya, sungguh sangat menguras tenaga dan batin Olive. Tapi William berubah seperti itu karena ada suatu alasan, bukan tidak menjawab karena ia menjadi benci atau bermaksud lain kepada seorang wanita cantik seperti Olive, itu sangat tidak masuk akal dan tidak mungkin.

Ya mereka berdua masih berada di Perpustakaan, Olive sangat ingin mendengarkan alasan dari William yang tiba-tiba menjauh dari Olive, William terlihat bingung ketika akan menjawab pertanyaan dari Olive, namun sebelum William berbicara kepada Olive, bel Sekolah sudah berbunyi terlebih dahulu.

TEEET

TEEET

"Kau dengar Olive, bel sudah berbunyi, sekarang aku harus masuk ke Kelas," William merasa lega, setidaknya bisa terlepas dari pertanyaan Olive sementara.

"Dengar Will, aku butuh jawaban darimu, kenapa ?" Olive masih bersikeras.

"Aku tidak akan membiarkan kamu pergi Will, dengan begitu saja," Olive menghentikan langkah William dengan memegang tangannya ketika akan mengembalikan buku yang dibaca.

"Baiklah Olive, tapi nanti saja ya, aku mau pergi ke Kelas," William melepaskan tangan Olive, dia bergegas mengembalikan buku ke rak buku.

"Kenapa kamu menjadi menyebalkan seperti ini, William Aleric !" Olive sedikit mengeraskan suaranya.

"Jangan dekati aku lagi Olive, aku mohon." William menatap dalam-dalam ke arah mata Olive.

William pergi begitu saja tanpa memandang Olive, ia memang sengaja menjauh dari Olive karena suatu alasan.

Olive merasa sedih bahwa William menjauh darinya, Olive bertanya-tanya kepada hatinya, kira-kira kenapa dengan William Aleric.

Entahlah, mungkin Olive akan mencari jawabannya setelah pulang sekolah, Olive tidak akan pernah pantang menyerah sebelum ia mendapatkan jawaban dari William, bisa dikatakan bahwa Olive Roosevelt sangat mirip kepribadiannya dengan Ayah daripada Mama.

Begitu senangnya semua siswa-siswi ketika mendengar bahwa hari ini pulang Sekolah lebih awal, karena para Guru yang ada di Sekolah Tunas Bangsa akan mengadakan rapat Sekolah antara para Guru yang lain. Olive bergegas mengikuti William yang sudah pergi ke luar kelas, William terlihat menuju ke Parkiran sepeda motor.

Olive langsung saja menghampiri William yang ada di Parkiran sepeda motor.

"William ! Tunggu !" Olive menghentikan William yang akan segera pergi dengan sepeda motornya.

"Ada apa Olive ? Jauhi aku, kamu tidak boleh mendekati aku lagi," Ucap William yang masih diatas motornya.

"Kamu kenapa William ? Kenapa tiba-tiba berubah, setidaknya beritahu aku apa alasannya," Olive sangat menantikan jawaban dari William.

"Karena kamu jelek, Olive," Ucap William dengan sengaja mengatakan itu.

"Aku bisa merubah diriku lebih cantik, untukmu Will," jawab Olive yang menganggapnya serius.

"Biarkan aku pergi Olive," William turun dari sepeda motornya.

"Ya,tapi kenapa dulu Will ?" Tanya Olive sedikit kesal.

"Aku...aku hanya tidak ingin,kamu dijauhi sama teman-teman kamu Olive," jawab William dengan jujur.

DEGG

PORTAL CINTA MENUJU BELANDAWhere stories live. Discover now