BAB 3

118 9 0
                                    

Keduanya saling bertatapan satu sama lain, kini giliran Olive yang terhipnotis dengan tatapan mata William.

William dimata Olive seperti mempunyai daya tarik tersendiri hingga Olive menyukai sifatnya, mungkin karena kelembutan seorang William sebagai laki-laki karena itu Olive menyukai sikap William.

Olive tidak ingin terlalu berlarut dengan tatapan mata William, perlahan-lahan Olive mulai melepaskan genggaman tangannya dari tangan William meskipun William masih menggenggam erat tangan Olive.

"Eum, Maaf Olive...aku sampai tidak melepaskan tanganmu," Ucap William sedikit salah tingkah.

"Eh... Tidak apa-apa Will, itu artinya kamu bisa lebih berani dengan menggenggam tanganku," Ucap Olive tersenyum.

"Makasih Olive, kamu sangat baik kepadaku," Ucap William.

"Sama-sama, kamu hebat Will ! Sekarang aku mau pulang dulu ya Will kerumah, hari sudah mulai gelap," Ucap Olive.

"Kamu mau pamit dulu sama Mama aku ?" Tanya William.

"Ah iya Will, tolong panggilkan Mama kamu, aku mau pamit pulang dulu," Ucap Olive.

William pergi bergegas memanggil Mamanya, karena Olive ingin pamit pulang kerumah hari sudah semakin sore dan gelap, ditambah lagi dengan mendung yang terlihat dari balik pintu rumah William.

"Kamu mau pulang Olive ?" Tanya Mama Regina.

"Iya Tante, hari sudah semakin gelap, besok kapan-kapan kesini lagi," Ucap Olive sembari bersalaman.

"Harus Olive, kamu bisa kesini kapanpun. Hati-hati ya nak," Ucap Mama Regina.

"Ya Tante, aku pamit ya Will," Ucap Olive dari balik pintu.

"Ya Olive," Jawab William.

William masih terus menatap Mobil Olive yang sudah melaju jauh hingga sampai di belokan gang rumahnya, Mama seketika membuyarkan lamunan anak laki-lakinya itu dari pandangannya yang sedari tadi melihat Mobil Olive yang melaju hingga sampai belokan jalan.

"Ehem...! Kenapa kamu lihatin Mobil Olive terus Will ?" Tanya Mama.

"Eum, Tidak apa-apa Ma," Jawab Will tersenyum malu.

"Sudah, kamu mandi dulu Will udah sore," Ucap Mama mengingatkan.

"Baik, Mama," Jawab William.

*****

Olive baru saja sampai di rumahnya, Olive bergegas masuk ke dalam rumah untuk istirahat, karena badannya terasa pegal-pegal dan sedikit pusing, bagi Olive hal itu sudah biasa terjadi kepada dirinya, artinya adalah Olive perlu istirahat yang cukup lagi supaya segar kembali badanya.

Masuk kedalam kamar,Olive merebahkan badannya dikasur yang empuk, Olive sangat merindukan kedua orangtuanya yang masih ada di Belanda karena urusan pekerjaan, jadi terpaksa Olive harus tinggal sendirian di rumah, Olive juga mendapat banyak hal positif karena ditinggal orangtuanya di Belanda, yang pertama Olive menjadi orang yang mandiri, yang kedua Olive menjadi lebih dewasa dan yang ketiga Olive lebih rajin ketika tanpa ada kedua orangtuanya di rumah.

Baru saja membuka Handphone nya, Olive mendapatkan panggilan dari orang yang tidak dikenalnya dengan cepat langsung meriject panggilan itu, karena untuk apa ia bercakap-cakap dengan seseorang yang tidak dikenal, bahkan baru kali ini Olive menerima panggilan tidak dikenalnya pertama kali.

"Sebenernya siapa ya ? Aku tidak kenal dengan nomor telepon ini, biarkan saja lah," Ucap Olive kesal.

Ternyata nomor itu tetap memanggil terus menerus hingga membuat Olive merasa sangat kesal dengan orang yang meneleponnya sedari tadi, akhirnya Olive memutuskan untuk mengangkat teleponnya, ketika mengangkat telepon itu Olive diriject balik oleh nomor penelepon yang tidak dikenal itu.

PORTAL CINTA MENUJU BELANDATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon