BAB 10

99 9 0
                                    

Tiba-tiba saja terlihat ada seorang siswi perempuan datang menghampiri william dan juga Olive yang sedang duduk di kursi taman.

Ia terlihat tergesa-gesa menghampiri William dan Olive, ternyata ia memberikan sebuah kabar yang baik untuk William, memang sebuah keajaiban akan selalu ada saat William bisa menemukan kalung ajaib itu, William menemukan keajaiban baru yang tidak pernah ia menyangkanya, ia bersyukur bisa menemukan kalung ajaib itu.

"William, aku sebenarnya melihat siapa yang telah mencuri dompet siswa-siswi tadi di dalam kelasmu," Ucap siswa itu tiba-tiba.

"Benarkah ? Siapa yang mencuri dompet siswa-siswi di kelas kami ?" Tanya Olive yang terlihat antusias mendengarkan kabar baik itu.

William hanya terdiam mendengarkan setiap kata-kata dari siswi perempuan itu dengan serius, ia sangat senang ketika siswi itu memberikan sebuah bukti di video handphonenya, di video itu terlihat Kevin adalah pelaku dari semuanya.

Kevin dengan sengaja menaruh dompet siswa-siswi lain ke dalam Tas William, mungkin dia memang sengaja melakukan hal itu, supaya William dikeluarkan dari sekolah.

Olive sangat terkejut ketika yang melakukan perbuatan itu adalah benar-benar Kevin, sebenarnya ia juga sudah curiga dengan Kevin sedari dia berada di dalam kelas, apalagi setahu Olive, Kevin sangat membenci William bahkan sampai sekarang ini dia pun melakukan hal itu.

Mereka bergegas menuju ruang Bimbingan konseling lagi untuk menyerahkan bukti video itu kepadanya.

"Siapa nama kamu,kamu sangat baik sudah mau menyerahkan bukti ini kepada William, aku Olive sahabat William," Olive menjabat tangan siswi perempuan itu untuk berkenalan.

"Aku Zivana, panggil saja aku Ziva," Ziva juga menjabat tangan Olive lalu William untuk berkenalan.

"Senang berkenalan denganmu Ziva, kamu sangat baik kepadaku," william sangat berterimakasih kepada Ziva.

"Sama-sama William," Ucap Ziva tersenyum.

"Kenapa kamu mau membantuku, Ziva," William penasaran alasan Ziva mau membantu dirinya.

"Betul, kamu tidak membenci William juga kan, seperti siswa-siswi lainya," Sahut Olive.

"Pertama karena aku memang harus membantumu Will, karena aku melihat kejadian itu sendiri,bahwa kevin yang sengaja membuat kamu dihukum, tentu saja aku tidak akan membiarkanmu dihukum karena kamu tidak salah," Jawab Ziva.

"Lalu yang kedua, untuk apa aku harus membenci kamu Will, aku tidak mempunyai alasan untuk membencimu, semua siswa-siswi yang membencimu entahlah mungkin mereka semua iri denganmu, tetapi aku tidak.untuk apa ," Jawab Ziva dengan jujur.

"Terimakasih, Ziva .sekali lagi terimakasih," William terus berterimakasih kepada Ziva karena William merasa lega sekarang.

"Iya William, sama-sama," Ucap Ziva Tersenyum.

"Tunggu apalagi, Ayo sekarang kita ke ruang Bimbingan konseling untuk menyerahkan bukti ini," Ajak olive semangat.

"Ayo !"

Diruang BK,terlihat Guru BK itu sedang sibuk dengan laptopnya,dia terkejut dengan kedatangan William.

Guru itu terlihat memandangi William dan Teman-temannya dari atas hingga bawah seperti detektif saja, lalu ia beranjak dari kursi tempat ia duduk dan menghampiri mereka bertiga.

"Ada apa ?" Guru itu memandang william sembari membetulkan kacamata yang dipakai.

William tidak berkutik, ia hanya diam dan menundukkan wajahnya melihat bawah.

"Biar aku saja William, yang bicara ," Ziva menawarkan diri untuk menghadapi segala pertanyaan dari Guru.

"Siapa kamu ?" Tanya Guru Bk Tersebut mengalihkan pandangannya menuju Ziva.

PORTAL CINTA MENUJU BELANDAWhere stories live. Discover now