01 [Intro]

3.9K 227 5
                                    

📍 Street

"Kemarin gue lihat post Ig-nya Mark. Mark makin ganteng banget!" puji Haechan sambil mengerucutkan bibirnya.

Jeno hanya melirik Haechan tanpa menanggapi.

"Gue komentar di post IG-nya, malah gak di-reply," lanjutnya sedih.

"Lo nge-stalk dia?" tanya Jeno.

Haechan mengangguk semangat.

"Gak ada kerjaan lain, Chan?" tanya Jeno.

"Gak ada kalau masalah Mark mah," jawab Haechan sambil menyengir.

Jeno menghela napas panjang.

"Gue chat pake akun asli gue, gak dibales. Pake fake account juga gak dibales," sedih Haechan.

"Manfaatnya apa?"

"Ya ... Biar gue sama Mark gak lost contact lah!"

"Gue gak habis pikir sama lo, Chan."

"Huh! Lagi pula, kangen banget tahu sama Mark. Udah lama gak jumpa sama dia."

"Lo emang pernah ke apart dia? Gak deh. Ke Beijing maksudnya."

"Nggak. Setiap mau kesana dilarang Mama sama Papa."

"..."

Jeno terdiam saat mendengarkan jawaban Haechan.

"Gue sedih banget. Kata Mama sama Papa, terakhir gue ketemu Mark pas umur enam tahun. Lama banget, kan?" curhat Haechan.

"Lo udah selesai makan ice-nya?" tanya Jeno mengalihkan topik pembicaraan.

"Ha?! U ... Dah," jawab Haechan.

"Ya udah. Ayo balik," ajak Jeno lembut.

"Anter ke apart lo ya!" seru Haechan.

Jeno diam beberapa saat.

"Ke apart gue berdua?" tanya Jeno.

Haechan mengangguk semangat.

"Lo gak takut gue apa-apain? Lo tahu kalau gue gay," tanya Jeno.

Haechan tertawa geli.

"Mana bisa lo ngapa-ngapain gue? Gue tahu kalau lo baik kayak Mark," jawab Haechan tenang.

Dengan senang Haechan berjalan ke arah mobil Jeno yang ada di parkiran.

"Kalau sifat gue lo anggap kayak Mark ... Udah lama gue ngerusak lo, Chan," gumam Jeno sambil tersenyum tipis.

"Cepetan Jenoooo! Jangan lama!" teriak Haechan kesal.

Jeno buru-buru berjalan mengikuti Haechan ke parkiran dan langsung menancap gas mobilnya menuju apartemennya.

Kini Jeno dan Haechan sudah sampai di apartemen milik Jeno.

Tanpa fikir panjang, Haechan langsung berlari ke arah kamar Jeno. Lebih tepatnya untuk tidur, sedangkan Jeno yang melihat Haechan hanya berjalan santai menuju kamarnya.

"Akhirnya bisa rebahan jugaaaaa!" senang Haechan.

"Jangan tidur, Chan. Jadwal kuliah lo jam tiga," peringat Jeno.

"Gak akan tidur kok," ucap Haechan.

"Lo tidur, gue siram," ancam Jeno datar.

Haechan mendengkus, lalu mengubah posisinya jadi tiarap.

Dengan mata memicing Haechan memperhatikan Jeno yang tengah menyalakan PS5 nya.

"Kenapa Jeno suka main PS?"

"Karena gue suka."

"Ish! Jawab yang benar, Jeno!"

"Ck! Karena suka, Chan!"

"..."

Haechan mengedipkan matanya berkali-kali.

"Ohiya! Mark suka main PS juga ya?!" tanya Haechan semangat.

"Nggak," jawab Jeno tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor.

"Loh ... Terus suka main apa?" tanya Haechan.

"Main bola?"

"Main basket?"

"Main volley?"

"Main biliar?"

"Atau main-"

"Main perempuan," potong Jeno.

- 🏛️🏛️🏛️ -

Note :

Haechan dan Jeno kuliah di Bern Of University

Mark kuliah di Fudan University Beijing

Jeno adik kandung Mark

Lost Contact | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang