41. Selesai

57 21 0
                                    

"Dengan bangga, saya sebagai kepala sekolah SMA Langit Biru mengucapkan selamat kepada anak-anak kelas 12 angkatan 2024, kalian semua 100% dinyatakan lulus," ucap sang kepala sekolah membuat para anak-anak kelas 12 heboh dan teriak-teriak sangking bahagianya.

"YEAYYYYY!!!"

Mereka semua saling melempar topi dan menari-nari di tengah lapangan, ada yang sambil pelukan dan nangis bersama karena mau pisah.

Ditengah aksi haru, sekumpulan anak band dari kelas lain menaiki panggung-panggungan untuk membawakan sebuah lagu membuat jadi pusat perhatian orang yang ingin ikut bernyanyi.

"Tiga tahun telah kita bersama
Jalani kisah yang indah
Bersama t'lah dilalui semua
Suka duka t'lah kita rasa
Bagiku kau teman terbaikku
Tempatku 'tuk berbagi luka
Walau kini kurasa aku resah
Karena kita akan berpisah."

"SELAMAT TINGGAL TEMAN-TEMANKU KITA BERPISAH UNTUK SELAMANYA," Sambung anak-anak murid yang menonton dengan suara keras sangkik menghayati jiwa raga mereka.

"INGATLAH APABILA BERTEMU NANTI MOHON JANGAN LUPAKAN AKU," bahkan mereka sudah mengangkat kedua tangannya keatas sambil menahan sesak.

Samuel hanya terdiam sambil tersenyum sedari tadi. Tiba-tiba ia dapet serangan brutal dari Kemal, Midun, Junot dan Arong menyemprotkan pilox ke baju seragam SMA Samuel.

"Wehh, Wehh, hahaha, liat nih!" Samuel pun membalas mereka dengan pilox warna kuning milik Samuel ke seragam keempat kawannya sampai ke muka-mukanya sekalian.

"SAMUELLL!!!"

Samuel pun berlari dan terjadi aksi saling kejar-kejaran. Melihat ada spidol nganggur di tengah lapangan membuat Samuel memungutinya dan menghentikan semua kawannya. "Eh, udah dulu kita war pilox nya, sekarang seragam siapa yang mau gue tanda tangan duluan."

"Akuu, akuuu."

"Akuu, Sam!"

Samuel pun membuat tanda tangan miliknya ke keempat seragam teman-temannya. Si Arong udah nyengar-nyengir duluan.

"Yess, seragam aku punya tanda tangan artis," heboh Arong yang mengundang satu angkatan membuat yang lain pada iri dan ingin juga rebutan minta tanda tangan Samuel.

"SAMUELLL, AKU JUGA MAUUU!!!" teriak cewek-cewek histeris membuat Samuel melotot ke Arong dan dibalas cengir kuda oleh Arong.

"Samuel, mauu dong!" Teriak si cewek jamet kelas sebelah. Samuel pun mengangguk pasrah, eh pas mau tanda tangan di bagian lengan siswi, eh si siswi jamet ngelunjak ini malah nunjuk ke dadanya agar tanda tangan disitu aja. "Disini aja, Sam."

"Mampus, Samuel," bisik Kemal dan mereka semua cekikikan.

"Ogah, Lo aja sendiri!" Samuel membanting spidol itu, ogah amat dan apa pedulinya dia mau tanda tangan di bagian busa kepalsuan itu.

Samuel pun cabut dengan teman-temannya untuk ke kelas. Begitu di kelas. Ia dapat kabar bahwa sekolah lamanya belum mengadakan perpisahan seperti sekolah dirinya yang kecepatan. Kalo sekolah Samuel sekarang tidak merayakan acara perpisahan seperti itu. Hanya makan-makan dan foto angkatan aja disekolah. Sebagai media penghiburnya paling band nya rombongan kribo tadi yang akan memeriahkan.

"Kita udah gak sekolah lagi disini," ujar Junot dengan senang tapi sedih. "Kalian gak akan lupain aku kan?"

"Gak dong, jangan sampe. Masa iya aku lupain kamu not, yang biasa numpang wifi dan makan di rumah aku," balas Kemal.

"Belum aja kita mau nonton konser bang haji Roma bareng, eh udah lulus duluan," sahut Midun bersedih.

"Samuel, kamu gak akan pernah lupa sama kita semua kan?" Tanya Arong menepuk bahu Samuel.

SAMUEL : Si Anak Dari Kota (END)Where stories live. Discover now