29. Kena Mental Part 2

52 23 0
                                    

Samuel duduk di tepi kasurnya, Samuel mengedarkan ke sekeliling kamarnya yang besar, rasanya sudah lama sekali Samuel tak tidur di kamar ini.

Tiba-tiba mata Samuel melirik ke arah pajangan foto yang ada di atas nakas, Samuel pun mengambilnya. Terlihat disana ada foto Samuel dan Deluna waktu masih di sekolah lamanya, terlihat mereka saling merangkul dengan tersenyum lebar.

Samuel kembali menaruh foto itu, tetapi bukan untuk di pajang, melainkan ia taruh di dalam laci yang ia buka. Samuel kembali kaget, Samuel baru ingat bahwa Samuel mempunyai album khusus foto dirinya dan Deluna, Samuel membuka isinya hanya sekilas dan kembali menaruhnya.

"Gue jadi sadar, bahwa orang yang dulu selalu ada, belum tentu jadi jodoh gue," gumam Samuel. "Gue cuman jagain jodoh orang."

Samuel pun melihat sebuah album kedua, dimana album itu berisi foto-foto Samuel bersama teman-teman sekolah lamanya, foto mereka saat nongkrong, tawuran, di sekolah dan lain-lain, hingga di bagian lembar terakhir, tak ada foto satupun membuat Samuel tersenyum lebar.

"Nanti di lebar kosong ini, mau gue isiin foto Kemal, Junot, Arong sama Midun lah."

Samuel pun menaruh semua album itu ke dalam laci. Kemudian Samuel membaringkan tubuhnya ke atas kasur empuknya, dan tak sekeras kasur yang ada di kampung Mbahnya.

Tiba-tiba handphone Samuel bergetar menandakan ada panggilan masuk. Samuel pun mengambil handphonenya di atas nakas, terlihat ada telfon dari Dion.

"Hm, apa?" Ucap Samuel dengan suara lesu saat panggilan terhubung.

"Kata bokap lo kemarin, lo hari ini pulang ke Jakarta ya?"

"Hm, terus?"

"Main yok! Udah lama banget, kangen kita semua!"

"Besok aja, gue capek anjir mau turu!"

"Aishh, kita udah ngumpul di rumah Gatra nih, mau otw ke rumah lu."

"Woy lah, kek gak ada hari lain aja lu pada, besok aja deh."

"Sam--

Tutttt.

Samuel langsung mematikan sambungan telepon karena ia rasa ia sudah mengantuk berat. Samuel pun memejamkan matanya dan membawakannya ke dalam sebuah mimpi. Mimpi buruk.

***

Sesuai kesepakatan, Samuel dan sahabatnya kumpul bersama disebuah kafe langganan mereka dulu. Tampak sekali mereka seharian ini selalu tertawa karena cerita-cerita mereka, sampai-sampai Samuel terbatuk-batuk oleh minumannya karena tertawa terlalu keras.

Ukhuk-ukhuk!

"Nah, nah, ketawa aja terus, Sam. Biar nambah batuk!" Kesal Eros karena sebenarnya mereka sedang menertawakan cerita Eros yang katanya mau di kuliahkan di Lampung tempat omahnya.

"Sumpah, Ros. Gimana gue gak ngakak brutal pas dengan lo ngomong mau kuliah di Lampung, terus di asuh sama omah lo yang galak itu, hahaha."

"Betul, sekarang Eros yang gantian ya, penerus Samuel memang!" Timpal Dion.

"Yoi, inget gak bro, waktu kita SMP, kita semua main ke rumah Eros, terus ada omahnya di rumah Eros. Gue, Dion sama Gatra lari-larian di rumah sampe gak sengaja mecahin Gucci pemberian omahnya Eros. Sampe omahnya ngamuk terus gebuk Eros, padahal Eros gak ngapa-ngapain, eh malah kita langsung cabut pulang!" Tambah Samuel.

Mereka semua langsung tertawa. Tetapi tiba-tiba Gatra yang sedari tadi diam langsung memotong tawa mereka saat Gatra menunjukkan sebuah pesan di WhatsApp ke Samuel.

SAMUEL : Si Anak Dari Kota (END)Where stories live. Discover now