10. Anak Tukang Warung

71 28 2
                                    

Samuel terbaring di tempat tidurnya sambil menatap langit kamar, langit kamar yang banyak sekali bekas rembesan air hujan dan sawang lebih tepatnya.

Cowok itu tersenyum sedari tadi seolah ia sedang memikirkan sesuatu. Saat itu juga Samuel mengambil handphonenya yang kebetulan ada di sampingnya, ia seolah sedang mengotak-atik sesuatu.

Samuel
Save, Samuel gantenk

Susan
Dapet no aku
Dari mna?

Susan
Eh? Walahh
Tadi siang kamu
Minta no ku kan

Samuel
Nah itu tau

Samuel
Eh, save back.

Susan
Ndak ah, buat apa
Simpen nomor kamu

Samuel
Wahhh parah lu njir,
Gue bakal jadi penonton
Setia sw lo yg nontonnya
Dikit itu.
Nyimpen no gue bisa
Bikin lu tajir

Susan
Walah, Ndak ah
Buat apa Susan tajir
Klo Ndak bahagia.

Samuel
Ada pepatah bilang.
"Jika uang tidak bisa
Memberimu kebahagiaan,
Berati uang mu tidak
Cukup."

Susan
Tapi Susan mau
Bahagia aja

Samuel
Yaudah, sama gue
Aja yok. InsyaAllah sama
Gue, lo gue bahagiain😂

Saat itu juga Samuel cepat-cepat keluar dari aplikasi WhatsApp, kemudian ia menari-nari di atas kasur sambil tertawa lepas.

Tok...tok....

"Ngapain kamu, Samuel!" Teriak Mbah Mahmud dari luar membuat Samuel menutup mulutnya.

"Gak papa Mbah!" Teriak Samuel dari dalam.

"Gak sopan, kalo orang tua ngomong itu, keluar dulu. Ini main asal teriak aja!"

Samuel berdecak sebal, ia langsung keluar dari kamar dengan malas-malasan. "Maaf, Mbah."

"Hm, tadi Eyang mu minta tolong kamu buat ke warung beli terigu 1 kg, sama mentega malam ini."

"Warung mana?"

"Dekat perempatan kebon jeruk itu, tau kan?"

"Ohhh," Samuel mengangguk karena paham. "Yaudah, mana duitnya?"

Mahmud langsung memberikan Samuel uang buat pas buat belanja, saat itu juga Samuel kembali masuk ke dalam kamar untuk mengganti celana ke yang lebih panjang.

***

Tak memakan waktu terlalu lama, Samuel sampai di sebuah warung yang tidak terlalu besar itu, ia pun melihat ke arah dalam warung seolah mencari si pemilik warung.

"Beliii...."

"Ya, sebentar!" Teriak seorang wanita yang tak lain adalah ibu-ibu dari dalam. "Susann, ada yang beli tuh!"

Samuel terdiam mematung mendengar nama Susan disebut, tetapi ia kembali positif karena Samuel merasa nama Susan itu banyak.

"Sebentar. Mau beli apa--- eh?!"

SAMUEL : Si Anak Dari Kota (END)Where stories live. Discover now