33. Cinta dan Sahabat

57 27 0
                                    

Saat pulang sekolah, Samuel benar-benar datang ke kelas 10 IPS 1 untuk membahas mengenai lomba dan latihan. Awalnya Samuel sempat ragu dan ingin pulang ke rumah, tapi setelah di pikir-pikir, ia ingin berubah dan setidaknya ada prestasi dalam hidup, barulah Samuel tergerak berjalan ke kelas Savira.

Di kelas itu, hanya ada Samuel dan Savira. Samuel sempat bertanya-tanya kemana anggota EC yang lainnya. "Mana kawan-kawan, lo?"

"Lagi beli makanan bentar ke kantin, kak," balas Savira santai sambil bermain handphone.

"Lama gak? Gue bosen nih, pengen cepet pulang."

Savira cepat-cepat menoleh menatap Samuel dan kembali menaruh handphone-nya. "Oke, kita mulai aja yuk."

"Dari mana?"

"Untuk teks speech nya sudah kami siapin, jadi kak Samuel tinggal hapalin aja, temanya how to overcome shyness and social anxiety."

"Menarik, mana teksnya biar gue baca," pinta Samuel sambil tersenyum menatap Savira hal itu membuat Savira tersenyum mematung dan jantungnya berdetak cepat.

"I-iya," balasnya merasa aneh dan memberikan sebuah buku tulis dengan teks yang sudah ditulis rapih.

"Tulisan sapa nih? Bagus bet."

"Hehehe masa sih? Tulisan aku biasa aja tau."

"Oh, jadi ini tulisan lo? Oke-oke."

Terjadi keheningan di antara mereka saat mereka sama-sama membaca teks mereka masing-masing. Hal itu membuat Samuel heran sambil menoleh menatap Savira.

"Lo ikut lomba apa?"

"Tadinya pengen storytelling, tapi aku disuruh yang lain buat ikut speech."

"Ohhh, kata lo tadi kan perwakilan sekolah kita 1 cewek dan 1 cowok, berarti itu gue sama lo dong?"

Savira tertawa sambil mengangguk. "Iya kak, cuman beda tema aja. Kalo aku temanya our differences Make us beautiful and stronger."

"Coba dong lo baca, gue pengen denger anak EC pidato."

Savira pun membacanya dengan fasih dan hapal, Samuel kagum dengan speech Savira, baik itu isinya dan cara menyampaikan dengan gerakan tubuh yang profesional.

Prok...prok....

"Keren lo, keren, bule dari negara mana ini?"

Savira tersenyum merasa tersentuh di puji Samuel, kelihatan sekali Savira ini sudah suka dengan Samuel saat Samuel baru masuk ke sekolah ini. Tapi ia menahan susah payah untuk bisa menghapus perasaannya, karena Savira tahu mendapatkan Samuel adalah hal yang sangat mustahil, apalagi Samuel dekat dengan Susan. Tapi tiba-tiba ada harapan muncul saat ada kesempatan lomba ini, ia rasa ada satu kesempatan bisa dekat dengan Samuel.

"Aku mau denger kak Samuel juga dong."

Samuel pun membaca teksnya dengan lantang dan tak kalah bagus dari Savira, hal itu membuat Savira tersenyum terkagum-kagum. Baginya, Samuel sempurna, ia tampak memesona dengan perasaan suara khas laki-laki dewasa, sadar akan semuanya seolah Savira benar-benar jatuh cinta.

"Gimana?" Tanya Samuel saat selesai membacakan naskah pidatonya. "Hoy!" Tegur Samuel mengagetkan Savira yang masih melamun menatapnya.

"Eh? Sorry-sorry, i thought you were perfect, i'm proud of you," puji Savira membuat Samuel tersenyum bangga.

"You too, but ... I thought here is just you and me, where is everyone?"

"Actually ... Ehmm, mereka semua sudah pulang."

SAMUEL : Si Anak Dari Kota (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang