Extra Part 1

76.1K 5.3K 500
                                    

Hai selamat malam semua❤️ siap membaca extra part dari cerita ini?

Siap dong, anak-anak momy kuat kan?❤️🤗

👑👑👑

Keringat dingin bercucuran membasahi tubuh, wajahnya pucat dan terus menggelengkan kepala karena ada sesuatu hal yang buruk terjadi di alam bawah sadarnya. Dengan mata yang masih terpejam dan tangan yang mencengkeram erat seprai kasur, dia semakin panik.

Akhirnya bola mata itu terbuka lebar ketika kesadarannya telah ditarik kembali. Dia spontan duduk dengan nafas yang tersengal-sengal. Apakah dia telah mimpi buruk?

"Arthur??" paniknya kemudian langsung melompat turun dari ranjang.

Namun saat hendak membuka pintu, seorang remaja yang memiliki bola mata persis seperti dirinya telah membukanya terlebih dahulu. Fyrza, laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya ketika melihat kakaknya panik seperti dikejar hantu.

"Ada yang nyari tuh di luar," ujar Fyrza sambil menggeser badan agar kakaknya bisa lewat.

Athena lantas tersenyum lega kemudian segera berlari turun dari tangga. Fyrza yang melihat kakaknya terlihat aneh hanya mengedikkan bahunya tidak peduli. Mungkin dia sudah rindu dengan orang yang ingin menemuinya di bawah sana.

Athena tersenyum sambil menuruni setiap anak tangga. Untung saja semua itu hanya mimpi, walaupun rasanya mimpi itu seperti sangat nyata.

Saat sampai di bawah, Athena berlari menuju pintu utama. Dengan senyuman lebar beserta hati yang begitu bahagia, dia menuju pintu tersebut berharap sosok yang dia cintai menyambutnya dengan pelukan.

Ceklek

"Tante?"

Athena terperanjat ketika yang ada di depan pintu adalah seorang anak laki-laki. Dia mengedarkan pandangan ke segala penjuru pekarangan rumahnya yang begitu luas. Namun yang dia cari tidak ada. Dan, siapa anak itu?

Gadis itu mengerutkan keningnya, dia berjongkok di hadapan anak kecil yang sepertinya berusia 4 tahun. Pakaiannya serba hitam, memiliki dimple di kedua pipinya dan yang membuatnya familiar adalah netra hazel dengan tatapan datar pada lawan bicaranya.

"Kenapa? Ada yang salah sama penampilan Ares?" tanya anak itu dengan lagak cool di usia dini.

Ares? Athena terdiam sejenak. Begitu mengingat kembali siapa sebenarnya anak itu, senyuman lebar yang awalnya terpatri di wajahnya akhirnya menghilang. Matanya berkaca-kaca tatkala menyadari bahwa itu bukan mimpi buruk, melainkan memori yang kembali menghantui pikirannya sampai terbawa mimpi.

Athena menghela nafas kasar. "Nggak kok, tadi Tante kaget aja," alibinya sambil mengacak rambut anak itu.

Akhirnya dia menggandeng tangan Ares masuk ke dalam rumah. Wajahnya begitu kusam, penampilan yang acak-acakan, mungkin pantas disebut seperti orang gila yang berkeliaran. Dia terlalu berharap sesuatu yang tidak mungkin terjadi sehingga menyakiti hatinya kembali.

"Tunggu di sini, Tante siap-siap dulu."

Ares mengangguk patuh kemudian duduk di ruang tamu untuk menunggu perempuan itu bersiap-siap. Sedangkan Athena sendiri, dia menggigit bibirnya karena menahan isakan tangis. Langkahnya pun tidak bersemangat seperti tadi.

"Hm. Arthur udah pergi ya?" gumamnya.

Empat tahun berlalu, sejak saat dimana sosok yang begitu dia cintai pergi meninggalkannya, hatinya belum terbuka sama sekali untuk orang lain. Dia menutup rapat-rapat, sekalipun ada yang berusaha mendobrak, perempuan yang selalu memakai bandana merah itu akan menolaknya dengan tegas.

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Where stories live. Discover now