24.|Janji Arthur

75.3K 5.7K 636
                                    

Seperti malam dan siang, buku dan pena, aksara dan metafora. Kita berada di dimensi yang sama, namun dengan hati yang berbeda. Punya tujuan yang sama, tapi dengan jalan yang berbeda.

Arthur Renaldi Agatha

•••

👑👑👑

Bugh

"Berani lo buat cewek gue nangis, hah?" bentak Alfian dengan tangan mengepal erat setelah melayangkan bogeman ke wajah Deon.

Arthur mundur selangkah karena cowok itu mengambil alih tubuh Deon. Dia menatap datar Deon tanpa ada rasa kasihan ketika Alfian kembali memberi pukulan di wajahnya.

"Sekali lagi lo coba nyentuh Athena, awas lo," ancam Arthur, dia melangkahkan kaki keluar dari ruangan.

Setelah puas, Alfian menghentikan pukulannya, dia menatap Deon dengan wajah tanpa ekspresi dan pada akhirnya mengikuti langkah Arthur.

Emosi Arthur benar-benar membuat sekujur tubuhnya terasa ngilu. Dia mengusap kasar sudut bibirnya lalu mengusap hidungnya yang terus mengeluarkan darah. Deon berdecih ketika mengingat bagaimana Arthur emosi ketika dia menyentuh Athena.

Lalu bagaimana dengan Arthur ketika dia melecehkan Valen saat itu? Bahkan dia belum memberikan balasan yang setimpal untuknya. Rendra yang merupakan teman dekat Deon segera memasuki ruangan.

"Lanjutin rencana kita!" perintah Deon sambil menyentuh dadanya yang terasa sesak.

Rendra memapah badan Deon, membantunya berdiri. "Tapi, Arthur?"

"Lo tenang aja, sisanya urusan gue."

👑👑👑

Detakan jarum jam memenuhi ruangan yang bernuansa abu-abu. Dua jam lebih, Arthur tidak bisa memejamkan mata walaupun hanya sejenak. Kejadian yang telah dia lewati akhir-akhir ini membuatnya tidak bisa berpaling untuk memikirkan keselamatan gadis yang selalu membuatnya geram karena tingkahnya.

Badannya mengguling ke kanan-kiri, merubah posisi sedemikian rupa juga tidak bisa membuat dirinya sedetik saja lupa dengan Athena. Dia merasa seperti dipelet oleh gadis itu. Ajian seperti apa sehingga dirinya yang notabe nya belum pernah pacaran bisa tergila-gila dengan Athena.

Sudut matanya melirik ke arah nakas tempat dimana dia meletakkan benda gepeng yang sudah berkali-kali dibanting ke lantai. Dia berulang kali menimang-nimang agar tidak menghubungi gadis itu, namun gengsinya terkalahkan dengan rasa khawatirnya saat ini.

Arthur mencari room chat seseorang yang tidak bisa menghilang dari pikirannya. Kedua alis yang sedikit tebal itu mengerut ketika melihat WhatsApp gadis itu masih online.

Dia mengetik pesan ingin mengetahui apa yang dilakukan gadis itu di jam yang sudah larut malam seperti ini.

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin