He's My Boyfriend [TERBIT] ✓

6.|Siapa Dia?

"Diam bukan berarti lemah, marahnya seorang pendiam lebih kejam dari seorang pembunuh."

Clarissa Athanasia Raymond

•••

👑👑👑

Deruman motor terdengar dari arah parkiran SMA Galaksi. Tiga remaja yang memakai jaket hitam berlambang pedang yang bertuliskan Argos di bawahnya memasuki area parkir dengan membunyikan klakson saling bersahutan.

Semua atensi mata siswa yang ada di parkiran menatap kagum remaja itu. Pesona khas ketiganya mampu membuat banyak kaum hawa tertarik.

Bisikan demi bisikan mulai terdengar begitu ketiga cowok itu membuka helm full face-nya.

"Gila, Jeky ganteng banget."

"Huwaa, Alfian jadiin gue pacar lo."

"Arya, suami gue."

"Ganteng banget pacar orang."

Kira-kira seperti itulah bisikan para siswi yang tergila-gila dengan anggota inti Argos. Apalagi seorang gadis yang mempunyai status sebagai pacarnya Alfian. Dengan angkuh, dia menghampiri Alfian yang turun dari motornya.

"Beb, bareng gue, ya!" pinta Debby seraya merangkul lengan Alfian dengan erat.

Alfian perlahan melepas tangan Debby. "Lo duluan, gue bareng Jeky sama Arya," ucapnya lembut lalu mengedipkan mata kanannya.

Debby yang berbunga-bunga hampir terjatuh kalau tidak ada dua teman yang memegang pinggangnya. Namun Alfian justru mengacuhkan Debby, dia berjalan di tengah antara Jeky dan Arya.

"Bisikin apa sih mereka tadi?" gumam Arya heran.

"Biasalah fans emng gitu," balas Alfian lalu membuka dua kancing baju seragamnya.

"Sombong!" cibir Jeky.

Mereka bertiga menuju lokernya masing-masing. Arya heran setelah mengetahui lokernya tidak terkunci. Saat dia membuka loker untuk meletakkan barangnya, beberapa coklat dan surat berjatuhan bersamaan dengan pintu loker yang terbuka.

Arya berdecak sebal ketika melihat lokernya berantakan akibat coklat itu. "Ck. Jadi berantakan loker gue." Akhirnya dia mengambil semua coklat itu dan memasukkannya ke dalam kantong plastik.

"Hm, gue kan, nggak suka coklat," gumam Jeky sambil merapikan kembali lokernya yang berantakan.

Sedangkan Alfian dengan santainya memungut satu persatu coklat di lokernya. Dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan semua coklat itu ke semua pacarnya. Hitung-hitung tidak perlu biaya membelikan pacarnya yang suka coklat.